6
Menurut Tim Penanggulangan Kanker Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, pada tahun 1998 dilaporkan 39,5 penderita kanker di RSCM
adalah kanker serviks. Dari kanker ini, 75 hingga 90 adalah karsinoma sel gepeng, yang umumnya berkembang dari prekursor CIN, sisanya adalah
adenokarsinoma atau variannya. Lesi sel gepeng ini timbul pada perempuan yang semakin muda, kini dengan insidensi puncak pada usia sekitar 45 tahun. Jenis
kanker serviks yang lain adalah adenokarsinoma 20 dan karsinoma neuroendokrin kurang dari 5. Vinay K and Ramzi S. Cotrain, 2007
Usia penderita kanker serviks didapatkan pada rentang usia 30 sampai 60 tahun, dengan insidensi terbanyak pada rentang usia 45 sampai 50 tahun. Periode
laten dari fase prainvasif untuk menjadi invasif memakan waktu sekitar 10 tahun. Hanya kurang dari 9 wanita berusia kurang dari 35 tahun menunjukan kanker
serviks yang invasif saat terdiagnosis. Sarwono Prawirohardjo, 2008 Pada populasi pria dan wanita, kanker serviks sendiri menduduki urutan
kelima tersering di seluruh dunia setelah karsinoma paru, lambung, payudara, dan kolon. Kanker serviks merupakan 5,7 dari semua kanker. Diperkirakan 14-20
tahun kehidupan dari seorang wanita sebelum berusia 70 tahun terpotong kematian akibat menderita kanker serviks. Pada 3,4 juta wanita di seluruh dunia,
rata-rata kehilangan 17 tahun kehidupan untuk setiap kematian akibat kanker serviks yang terjadi sebelum usia 70 tahun. Schiffman MH dan Brinton LA,
1995
2.2 Histologi Serviks
Serviks berfungsi sebagai sawar terhadap masuknya udara dan mikroflora saluran vagina normal, tetapi juga memungkinkan keluarnya darah haid dan
menahan tumbukan ringan selama hubungan kelamin dan trauma persalinan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika serviks menjadi sarang penyakit, termasuk
kanker serviks, kanker tersering pada wanita. Vinay K and Ramzi S. Cotrain. 2007
7
Serviks memiliki dua jenis epitel, yaitu epitel skuamosa atau epitel gepeng yang melapisi ektoserviks dan epitel torak atau lebih dikenal dengan epitel
silindris yang melapisi endoserviks termasuk kelenjar dan celah-celah kanal serviks. Batas kedua epitel ini dikenal dengan nama sambungan skuamuo-
kolumnar SSK. Letak SSK pada serviks dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, aktifitas seksual, dan paritas. Vinay K and Ramzi S. Cotrain. 2007
Pada wanita muda SSK berada di luar ostium uteri eksternum. Sedangkan, pada wanita usia lebih dari 35 tahun, SSK berada di dalam kanalis serviks.
Sarwono Prawirohardjo, 2008 Pada saat seorang anak perempuan lahir, SSK ini kebanyakan terletak di
ektoserviks, begitu juga saat berusia 12 tahun. Selama perkembangannya, epitel silindris penghasil mukus di endoserviks bertemu dengan epitel gepeng yang
melapisi ektoserviks. Oleh karena itu, keseluruhan serviks yang terpajan dilapisi oleh epitel gepeng. Epitel silindris tidak tampak oleh mata telanjang atau secara
kolposkopis. Seiring dengan waktu, pada sebagian besar perempuan muda, terjadi pertumbuhan ke bawah epitel silindris di bawah tulang ektoserviks. Oleh karena
itu, SSK menjadi terletak di bawah ektoserviks. Epitel silindris penghasil mukus ini mungkin tampak kemerahan dan basah dan secara salah disebut erosi serviks
walaupun pada kenyataannya hal tersebut merupakan akibat perubahan normal pada perempuan dewasa. Remodelling terus berlanjut dengan regenerasi epitel
gepeng dan silindris. Daerah tempat berlangsungnya hal ini dikenal sebagai zona transformasi. Thompson JD dan Shingleton HM, 1997
Epitel torak yang mengelilingi kelenjar dan celah – celah kanal serviks
akan memberi respons terhadap penurunan pH lendir serviks yang dipengaruhi oleh hormom estrogen seperti yang terjadi pada masa pubertal. Hal ini
menyebabkan sel cadangan torak mengalami perubahan metaplasia atau menjadi gepeng. Hal ini pulalah yang menjadi alasan mengapa pada wanita berusia 21
tahun terlihat lidah-lidah metaplasia skuamosa yang mendekati ostium eksternum, menutupi mulut kelenjar bahkan ada yang menyumbatnya. Sedangkan, pada
8
wanita usia 45 tahun SSK berada jauh di dalam kanal serviks. Vinay K and Ramzi S. Cotrain. 2007
Gambar 2.2 Perkembangan Epitel Serviks dikutip dari Buku Ajar Patologi Robbin. 7
th
Ed
2.3 Etiologi Lesi Prakanker dan Kanker Serviks