10
Hanya 10-20 infeksi HPV yang tetap dan potensial sebagai prekursor kanker serviks.WHO, 1996
2.4 Faktor Resiko dan Pelindung
Terdapat beberapa faktor resiko yang berhubungan erat dengan angka kejadian kanker serviks. Sarwono Prawirohardjo, 2008
Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik, diantaranya: jarang ditemukan pada perempuan
yang belum berhubungan seks secara aktif, insidensi lebih tinggi pada mereka yang kawin dibanding mereka yang tidak kawin, terutama pada
gadis yang coitus pertamanya dialami pada usia amat muda 16 tahun, insidensi meningkat dengan tingginya paritas apalagi yang berjarak dekat,
higiene seksual yang buruk, aktivitas seksual yang sering berganti – ganti
pasangan, jarang dijumpai pada masyarakat yang suaminya disirkumsisi, sering ditemukan pada wanita yang mengalami infeksi virus HPV tipe 16
atau 18, dan akhirnya kebiasaan merokok. Sarwono Prawirohardjo, 2008 Berikut adalah faktor resiko yang telah dibuktikan. Imam Rasjidi,
2008
2.4.1. Hubungan Seksual
Karsinoma serviks diperkirakan sebagai penyakit yang ditularkan secara seksual, dimana beberapa bukti menunjukkan adanya hubungan
antara riwayat hubungan seksual dan risiko penyakit ini. Sesuai dengan etiologi infeksinya, wanita dengan partner seksual yang banyak dan wanita
yang memulai hubungan seksual pada usia muda akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Imam Rasjidi, 2008
2.4.2 Usia Pertama Kali Berhubungan Seks
Insidensi kanker serviks lebih tinggi pada mereka yang kawin dibanding mereka yang tidak kawin, terutama pada gadis yang coitus
11
pertamanya dialami pada usia amat muda 16 tahun. Sarwono Prawirohardjo, 2008
Karena sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa, maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18
tahun akan berisiko terkena kanker serviks lima kali lipat. Keduanya, baik usia saat pertama berhubungan maupun jumlah partner seksual, adalah
faktor risiko kuat untuk terjadinya kanker serviks. Imam Rasjidi, 2008 Perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari
17 tahun mempunyai risiko 3 kali lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun. Sedangkan kemungkinan terserang kanker leher
rahim pada mereka yang berusia di bawah 16 tahun ke bawah bisa 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang telah berusia 20 tahun ke atas saat
sudah melakukan hubungan seksual. Sjamsuddin, 2001
2.4.3 Karakteristik Partner
Sirkumsisi pernah dipertimbangkan menjadi faktor pelindung, tetapi sekarang hanya dihubungkan dengan penurunan faktor risiko. Studi
kasus kontrol menunjukkan bahwa pasien dengan kanker serviks lebih sering menjalani seks aktif dengan partner yang melakukan seks berulang
kali. Selain itu, partner dari pria dengan kanker penis atau partner dari pria yang istrinya meninggal terkena kanker serviks juga akan meningkatkan
risiko kanker serviks. Imam Rasjidi, 2008
2.4.4 Riwayat Ginekologis