Klasifikasi Histopatologi Stadium Klasifikasi Histopatologi dan Staging

16 Kecepatan pertumbuhan kanker ini tidak sama antara satu kasus dan kasus yang lainnya. Sayangnya bagaimana mekanisme keadaan ini dapat terjadi belum dapat dijelaskan. Namun, pada penyakit yang pertumbuhannya sangat lambat bila diabaikan sampai lama juga tidak mungkin terobati. Sebaliknya, tumor yang tumbuh dengan cepat bila dikenali secara dini akan mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik. Semakin dini penyakit tersebut dideteksi dan dilakukan terapi yang adekuat, semakin member hasil terapi yang sempurna. Imam Rasjidi, 2008 Walaupun telah terjadi invasi sel tumor ke dalam jaringan di bawahnya, kanker ini masih mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda dini kanker mulut rahim tidak spesifik seperti adanya keputihan yang agak banyak dan kadang kadang bercak perdarahan yang umumnya diabaikan oleh penderita. Tanda yang lebih klasik adalah adanya perdarahan yang berulang atau terjadinya perdarahan setelah bersetubuh dengan pasangannya atau saat membersihkan vaginanya. Dengan bertambahnya pertumbuhan penyakit ini, perdarahan akan semakin lama dan akan semakin banyak. Namun, kadang-kadang diartikan bahwa perdarahan yang terjadi adalah haid yang berlangsung lama dan banyak. Juga biasanya dijumpai keputihan yang banyak dan berbau busuk yang berasal dari tumor tersebut. Imam Rasjidi, 2008 Pada stadium yang lebih lanjut ketika tumor telah menyebar ke rongga panggul dapat dijumpai tanda tanda lain berupa nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri saat berkemih, kencing berdarah, perdarahan saat buang air besar. Penyebaran ke kelenjar getah bening tungkai bawah dapat menimbulkan bengkak pada tungkai bawah. Imam Rasjidi, 2008

2.6 Klasifikasi Histopatologi dan Staging

2.6.1 Klasifikasi Histopatologi

Berdasarkan gambaran histologi, kelainan pra kanker dapat diperingatkan sebagai berikut. - Neoplasia Intraepitel Serviks CIN I sebagai displasia ringan 17 - Neoplasia Intraepitel Serviks CIN II sebagai displasia sedang - Neoplasia Intraepitel Serviks CIN III sebagai displasia berat dan karsinoma in situ Namun, pada apusan sitologik, lesi pra kanker hanya dibagi menjadi dua kelompok: Lesi Intraepitelial Gepeng SIL derajat ringan dan Lesi Intraepitelial Gepeng SIL derajat tinggi. Lesi derajat ringan sesuai dengan CIN I atau kondiloma datar dan lesi derajat berat sesuai dengan CIN II dan CIN III. Imam Rasjidi, 2008

2.6.2 Stadium

Stadium yang dipakai adalah stadium klinik menurut The International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO. Stage 0 : Karsinoma in situ, CIN grade III Bagian ini tak diyakini sebagai kanker invasif karena lesinya belum melebihi membrana basalis Stage I : Karsinoma yang masih terbatas di serviks, belum mencapai uterus  IA : Karsinoma mikroinvasif, masih terbatas di serviks. Hanya dapat didiagnosis dengan mikroskop. Secara klinis belum terlihat. o Stage IA1 : invasi ke stroma, kedalamannya tidak lebih dari 3 mm dan penyebaran horizontal tidak lebih dari 7 mm 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 98 o Stage IA2 : invasi ke stroma, kedalamannya lebih dari 3 mm tetapi tidak lebih dari 5 mm dan penyebaran horizontal tidak lebih dari 7 mm 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 95  IB : Karsinoma terbatas di serviks. Secara klinis sudah terlihat atau lesi mikroskopisnya lebih besar daripada IA2 o Stage IB1 : Secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih kecil dengan luas pandang terbesar 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 85 18 o Stage IB2 : Secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih besar dengan luas pandang terbesar 5 year survival dengan treatment yang optimal IV ~ 75 Stage II : Karsinoma yang masih terbatas di serviks, belum mencapai uterus  IIA : Menyebar melewati serviks, termasuk 23 atas vagina, tetapi bukan termasuk jaringan di sekitar uterus parametrium 5 year survival dengan treatment yang optirnal ~ 75 Gambar 2.5 Kanker Serviks Stage IB Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 Gambar 2.6 Kanker Serviks Stage IIA Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 19  IIB : Menyebar melewati serviks, sudah menginvasi parametrium, tetapi belum mencapai dinding pelvis atau 13 bawah vagina 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 65 Stage III : Karsinoma yang sudah menyebar ke dinding pelvis atau melibatkan 13 bawah vagina, atau menyebabkan hidronefrosis atau kerusakan ginjal . • IlIA : Menyebar ke 13 bawah vagina, tetapi belum mencapai dinding pelvis 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 30 Gambar 2.8 Kanker Serviks Stage IIIA Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 Gambar 2.7 Kanker Serviks Stage IIB Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 20  IIIB : Menyebar ke dinding pelvis, hidronefrosis atau ginjal yang tidak berfungsi 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 30 Stage IV : Tumor telah menyebar  IVA : Menyebar sampai melibatkan mukosa kandung kemih dan rectum 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 10  IVB : Menyebar ke organ yang jauh, misalnya limfonodi extrapelvis, ginjal, tulang, paru, hepar, dan otak. 5 year survival dengan treatment yang optimal ~ 5 Gambar 2.10 Kanker Serviks Stage IVA Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 Gambar 2.9 Kanker Serviks Stage IIIB Sumber : Comprehensive Cervical Cancer Control WHO. 2006 21

2.7 Skrining Kanker Serviks