DESAIN PENELITIAN TEMPAT DAN WAKTU KRITERIA PENELITIAN Prevalensi Kanker Serviks

23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional

3.2 TEMPAT DAN WAKTU

Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Waktu penelitian adalah pada bulan Maret 2010.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah pasien rawat inap kanker serviks di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2009. 3.3.2 Sampel Seluruh populasi pada penelitian ini menjadi sampel yaitu pasien rawat inap kanker serviks di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 yang memenuhi kriteria inklusi. 24

3.4 KRITERIA PENELITIAN

Kriteria inklusi : 1. Pasien terdiagnosis lesi pra kanker dan kanker serviks menurut The International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO 2. Pasien kanker serviks yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 Kriteria eksklusi : Pasien yang tidak memiliki data lengkap dan tidak jelas di rekam medis terutama mengenai variabel – variabel yang diteliti

3.5 CARA KERJA

3.5.1 Pengumpulan Data

Data diperoleh dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang berupa status pasien.

3.5.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut.  Data Coding, merupakan kegiatan megklasifikasi data dan memberi kode untuk masing-masing kelas sesuai tujuan dikumpulkannya data  Data Editing, merupakan penyuntingan data yang dilakukan sebelum proses pemasukan data  Data Structure dan Data File merupakan pengembangkan data sesuai dengan analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan. 25  Data Entry, merupakan proses memasukkan data ke dalam program atau fasilitas analisis data yang dalam hal ini mengunakan program aplikasi SPSS for Windows versi 16,0 untuk menganalisis data.  Data Cleaning, merupakan proses pembersihan data setelah data di entry.

3.5.3 Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan secara deskriptif.

3.5.4 Pelaporan Hasil Penelitian

Pelaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian untuk selanjutnya dipresentasikan.

3.6 DEFINISI OPERASIONAL

3.6.1 Pasien Kanker Serviks

Banyaknya pasien yang terdiagnosis kanker serviks berdasarkan temuan klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang serta menjalani rawat inap di RSU Kabupaten Tangerang periode Januari 2008-Desember 2009.

3.6.2 Usia

Selisih dalam satuan tahun antara tahun kelahiran dengan tahun pada saat pasien terdiagnosis kanker serviks dan menjalani rawat inap.

3.6.3 Usia Pertama Kali Berhubungan Seks

Selisih dalam satuan tahun antara tahun kelahiran dengan tahun pada saat pasien melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. 26

3.6.4 Stadium

Keadaan yang menunujukan stadium pasien pada saat terdiagnosis kanker serviks menurut The International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO 27 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data di instalasi rekam medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Pengambilan data diambil pada pasien dengan diagnosa kanker serviks yang dirawat inap pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009. Besar sampel yang dikumpulkan dalam kurun waktu tersebut sebanyak 40 pasien. Pada penelitian ini semua subyek dari semua golongan umur masuk ke dalam sampel penelitian. Hasil analisis deskriptif mengenai frekuensi kanker serviks pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Periode Januari 2008 sampai Desember 2009 berdasarkan usia penderita, usia pertama kali berhubungan seks, dan diagnosis adalah sebagai berikut.

4.1 Prevalensi Kanker Serviks

Dari hasil pengumpulan data di instalasi rekam medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang didapatkan jumlah keseluruhan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2008 sebanyak 20.979 orang dan pada bulan Januari 2009 sampai Desember 2009 sebanyak 24.443 orang. Kemudian didapatkan jumlah pasien dengan diagnosa kanker serviks pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang bulan Januari 2008 sampai Desember 2008 sebanyak 18 orang dan pada Januari 2009 sampai Desember 2009 sebanyak 22 orang. Menurut Setyawan Dodiet Aditya pada tahun 2008, rumus prevalensi sebagai berikut. Period prevalence rate = Σ penderita lama + Σ penderita baru X konstanta Σ penderita keseluruhan saat itu 28 Keterangan: Σ = jumlah Konstanta = 1000 Dari rumus tersebut, maka prevalensi kanker serviks pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2008 sebesar 1820.979 populasi 0,85 dan pada bulan Januari 2009 sampai Desember 2009 sebesar 2224.443 populasi 0,90. Dengan demikian dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prevalensi kanker serviks di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dari tahun 2008 sampai 2009. 0.85 0.90 0.82 0.83 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89 0.90 0.91 2008 2009 Prevalensi Kanker Serviks di RSU Kabupaten Tangerang 2008 2009 Grafik 1. Prevalensi Kanker Serviks pada Pasien Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2009 29 Menurut Globacan 2008, populasi wanita Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas adalah sebesar 79,14 juta penduduk. Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 250.000 per tahun dan hampir 80 kejadian tersebut terjadi di negara berkembang. WHO, 2007 ; WHO, 2010 ; Yayasan Kanker Indonesia, 2008 Dari data tersebut didapatkan bahwa prevalensi kanker serviks di Indonesia adalah sebesar 500.00079,14 juta yaitu 0,63. Terdapat perbedaan prevalensi kanker serviks di RSU Kabupaten Tangerang dengan prevalensi kanker serviks secara nasional. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tidak meratanya skrining kanker serviks yang dilakukan di Indonesia. Selain itu, skrining kanker serviks di Indonesia juga dianggap kurang maksimal. Oleh karena berbagai sebab itu, prevalensi kanker serviks di Indonesia yang disebutkan di atas dianggap belum mewakili. Bisa saja masih banyak penderita kanker serviks lainnya yang belum terdeteksi. Selain itu, hal tersebut juga dapat disebabkan oleh pembanding yang tidak sesuai. Prevalensi kanker serviks di RSU Kabupaten Tangerang didapatkan dengan membandingkan insiden kanker serviks dengan jumlah pasien rawat inap yang berjenis kelamin wanita dan berusia lebih dari 15 tahun. Sedangkan, prevalensi kanker serviks secara nasional didapatkan dengan membandingkan insiden kanker serviks dengan seluruh jumlah penduduk Indonesia yang berjenis kelamin wanita dan berusia lebih dari 15 tahun. Jumlah pembanding yang tidak sesuai tentu saja mencerminkan prevalensi kanker serviks di RSU Kabupaten Tangerang lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan prevalensi kanker serviks di RS. Dharmais, tentu saja prevalensi kanker serviks di RSU Kabupaten Tangerang jauh lebih kecil. Mengingat RS. Dharmais sebagai rumah sakit pusat kanker di Indonesia, tentu saja prevalensi kanker serviks sangat tinggi. 30

4.2 Stadium Kanker Serviks