Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
Anggota direksi wajib melaporkan kepada perseroan mengenai saham yang dimiliki anggota direksi yang bersangkutan danatau keluarganya dalam perseroan dan
perseroan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus. Anggota direksi yang tidak melaksanakan kewajiban melaporkan saham tersebut dan menimbulkan
kerugian bagi perseroan, maka direksi tersebut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan tersebut.
43
Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada satu orang karyawan perseroan atau lebih, atau kepada orang lain untuk dan atas nama perseroan melakukan perbuatan
hukum tertentu sebagaimana yang diuraikan dalam surat kuasa. 2. Mengalihkan kekayaan perseroan dan menjadikan jaminan utang
Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk : a. mengalihkan kekayaan perseroan, yaitu semua barang, baik bergerak maupun
tidak bergerak, baik berwujud maupun tidak berwujud yang merupakan milik perseroan.
b. menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 jumlah kekayaan bersih perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang
berkaitan satu sama lain maupun tidak. 3. Pemberian kuasa mewakili perseroan atas nama direksi.
44
e. Pemberhentian Direksi
Pemberian kuasa berdasarkan isi surat kuasa di luar sehingga kuasa harus bersifat khusus, yaitu
melakukan tindakn hukum tertentu, tidak dapat melakukan semua tugas yang menjadi tugas direksi, kecuali diatur lain dan dengan persetujuan RUPS.
43
Pasal 101 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
44
P asal 103 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
Anggota direksi dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan anggota
direksi tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS.
Dalam keputusan untuk memberhentikan anggota direksi sebagaimana dimaksud di atas, dilakukan dengan keputusan di luar RUPS, sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, anggota direksi yang bersangkutan diberi tahu terlebih dahulu tentang rencana
pemberhentian dan diberikan kesempatan untuk membela diri sebelum diambil keputusan pemberhentian. Pembelaan ini dilakukan secara tertulis oleh direksi yang
bersangkutan. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.
45
45
Jamin Ginting, Op.cit, hal. 126-127.
Mengingat pemberhentian anggota direksi oleh RUPS memerlukan waktu untuk pelaksanaannya, sedangkan kepentingan perseroan tidak dapat ditunda, maka dewan
komisaris sebagai organ pengawas wajar diberikan kewenangan untuk melakukan pemberhentian sementara. Hal ini demi kepentingan perseroan untuk menghindarkan
tindakan anggota direksi lebih lanjut yang dapat merugikan kepentingan perseroan lebih besar lagi. RUPS dalam rangka pemberhentian direksi ini, didahului dengan
panggailan RUPS yang dilakukan oleh organ perseroan yang memberhentikan sementara tersebut.
C. Prinsip-Prinsip Umum Mengenai Ke dudukan dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris