Pihak yang berhak menandatangani perjanjiankontrak untuk kepentingan Perseroan Pihak terafiliasi

Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008. USU Repository © 2009 2 Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; atau 3 Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

2. Pihak yang berhak menandatangani perjanjiankontrak untuk kepentingan Perseroan

UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Penjelasannya, tidak menyebutkan dengan jelas dan tegas mengenai siapa yang berhak mewakili Perseroan dalam hal menandatangani perjanjian atau kontrak. Menunjuk Pasal 1 angka 5 dan Pasal 98 UU No. 40 Tahun 2007 menyatakan, bahwa Direksi merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan dan untuk kepentingan perseroan, mewakili perseroan, di dalam atau di luar pengadilan, dan dalam mewakili perseroan di dalam maupun di luar pengadilan Direksi mempunyai kewenangan tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain oleh anggaran dasar atau keputusan RUPS. Selanjutnya Pasal 92, menyatakan bahwa Direksi mempunyai tugas menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai maksud dan tujuan perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi diberi kewenangan menjalankan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat dalam batas yang ditentukan oleh UU tentang Perseroan Terbatas danatau Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian sepanjang tidak ditentukan lain dalam anggaran dasar dan keputusan RUPS, maka yang berhak menandatangani perjanjiankontrak adalah Direksi. Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008. USU Repository © 2009

3. Pihak terafiliasi

Pengertian mengenai pihak terafiliasi tidak ditemukan pengaturannya dalam UU No. 40 Tahun 2007 dan memang dalam undang-undang ini tidak memberikan pengertian ataupun penjelasan mengenai afiliasi, dan pihak terafiliasi. Pengertian afiliasi dapat ditemukan dan diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pada Pasal 1 angka 1 yang menyebutkan Afiliasi adalah : a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut; c. hubungan antara 2 dua perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Dengan demikian yang dimaksud dengan pihak terafiliasi adalah pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Penjelasan Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 1995, sebagai pihak terafiliasi adalah : 1. Pihak yang ada hubungan keluarga karena perkawinan dengan Direksi, Komisaris atau PegawaiKaryawan, sebagai berikut : Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008. USU Repository © 2009 a. suami atau istri; b. orang tua dari suami atau istri dan suami atau istri dari anak derajat I vertikal; c. kakek dan nenek dari suami atau istri dan suami atau istri dari cucu derajat II vertikal; d. saudara dari suami atau istri beserta suami atau istrinya dari saudara yang bersangkutan derajat II horizontal; e. suami atau istri dari saudara orang yang bersangkutan derajat II horizontal. 2. Pihak yang ada hubungan keluarga karena keturunan dengan Direksi, Komisaris atau PegawaiKaryawan, sebagai berikut : a. orang tua dan anak derajat I vertikal; b. kakek dan nenek serta cucu derajat II vertikal; c. saudara dari orang yang bersangkutan derajat II horizontal. 3. Pihak yang mempunyai hubungan dengan pegawai, direktur atau komisaris. 4. Perusahaan lain yang mempunyai satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama dengan perusahaan yang bersangkutan. 5. Anak perusahaan atau Induk perusahaan. 6. Dua anak perusahaan yang berada di bawah kendalikan oleh pihak yang sama. 7. Pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki sekurang- kurang 20 hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana ditetapkan oleh BPPM.

d. Kewajiban Direksi