Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
a. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris
Keberadaan komisaris dalam KUHD dalam suatu perseroan terbatas bukan suatu keharusan, yang tugasnya mengawasi pengurusan perseroan terbatas. Pasal 44
ayat 1 KUHD menyatakan, bahwa : “tiap-tiap perseroan terbatas harus diurus oleh beberapa pengurus, kawan-kawan peserta atau lain-lainnya yang semua itu harus
diangkat oleh pesero, dengan atau tidak dengan mendapat upah, dan dengan atau tidak dengan diawasi oleh beberapa komisaris”. Dari kata-kata terakhir Pasal 44 ini, yaitu :
“dengan atau tidak dengan diawasi”, keberadaan komisaris dalam suatu perseroan bukan sesuatu yang diharuskan atau d diwajibkan. Dengan kata lain, suatu perseroan
menurut KUHD dapat mempunyai komisaris atau tidak. Jika ada, biasanya tugas, wewenang dan kewajibannya diatur dalam anggaran dasar perseroan. Karena KUHD
tidak mengatur lebih lanjut mengenai komisaris. Dalam praktiknya, di bawah KUHD bagi perseroan terbatas yang go public
sesuai dengan kebijakan Badan Pelaksana Pasar Modal diwajibkan mempunyai Dewan Komisaris yang diharapkan dapat melakukan pengawasan secara efektif terhadap
tindakan pengurusan direksi. Demikian dalam KUHD tidak diatur mengenai komisaris utusan. Namun, dalam praktik pengurusan perseroan terbatas, karena kebutuhan sering
diperlukan, mengingat bahwa anggota dewan komisaris biasanya mempunyai jabatan atau pekerjaan lain di luar perseroan terbatas yang bersangkutan, sehingga ia tidak
dapat menjalankan tugasnya secara aktif dalam pengawasan terhadap pengurusan direksi atas perseroan terbatas. Untuk itu anggota dewan komisaris tersebut menunjuk
seorang sebagai komisaris utusan dengan mendelegasikan wewenangnya. Hal ini
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
diperbolehkan dengan tidak mengurangi kekuasaan rapat dewan komisaris untuk mengadakan pembatasn sesuai dengan anggaran dasarnya.
46
Bagi perusahaan-perusahaan besar dan BUMN yang pada umumnya dipimpin oleh suatu direksi yang terdiri atas orang-orang yang profesional dan pemegang saham
tidak ikut campur dalam manajemen, rasanya suatu hal yang mutlak bahwa pemegang saham atau pemilik perlu mengangkat atau menermpatkan orang-orangnya selaku
komisaris yang merupakan pengawas daripada direksi. Sedangkan bagi perusahaan- perusahaan kecil, pemegang saham atau pemilik sendiri yang memimpin atau menjadi
direksi perseroan, dalam arti kata direksi perseroan adalah sebagai pemegang saham, kurang pas apabila diangkat komisaris yang mengawasinya. Direksi yang notabene
adalah pemegang saham juga. Dalam hal yang demikian yaitu pemegang saham juga. Dalam hal yang demikian yaitu pemegang saham merangkapt sebagai direksi, cukup
relevan apabila jabatan komisaris sementara tidak diisi.
47
Khusus untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai dewan komisaris, juga wajib mempunyai dewan pengawas
syariah. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih, yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama
Indonesia. Dewan pengawas syariah sebagaiaman dimaksud bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai
dengan prinsip syariah.
48
46
Rachmadi Usman, Op.cit, hal. 191-192.
47
Sutjipto, Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Pengurus Perseroan Terbatas. Makalah disajikan pada Seminar Regional Prediksi
Pelaksanaan Undang-Undang Perseroan Terbatas bagi Perkembangan Dunia Usaha di Indonesia, Banjarmasin, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UNLAM bekerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia
Cabang Kalimantan Selatan, 1995, hal. 2.
48
Pasal 109 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.