Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
berdasarkan keputusan dewan komisaris. Perseroan yang kegiatan usahanya menghimpun danatau mengelola dana masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat
pengakuan utang kepada masyarakat, atau perseroan terbuka memerlukan pengawasan dengan jumlah anggota komisaris yang lebih besar karena menyangkut kepentingan
masyarakat.
c. Pengertian Dividen
Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan pada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai kas, saham perusahaan
ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan.
14
Salah satu kebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan adalah apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi
Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh perseroan kepada pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai jumlah spesifik per lembar saham
biasa. Dividen kas adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Jumlah yang diterima sebagai dengan banyak jumlah lembar saham yang
dimilikinya. Biasanya terdapat kondisi yang patut oleh perusahaan untuk membayar dividen kas, yaitu saldo laba yang mencukupi, kas yang memadai dan tindakan formal
oleh dewan direksi. Jumlah saldo yang besar tidak berarti perusahaan mampu membayar dividen. Dana kas perlu pula tersedia dengan jumlah memadai yang
melebihi kebutuhan-kebutuhan operasi normal. Dewan direksi tidak wajib mengumumkan dividen setiap tahun, bahkan walau terdapat saldo kas yang cukup besar
untuk membagikan dividen.
14
Henry Simamora, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta : Salemba IV, 2000, hal.. 423.
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen
berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Sedangkan
apabila perusahaan tidak membagikan labanya dalam bentuk dividen, akan bisa memperbesar sumber dana intern perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.
15
Pengertian dividen di dalam peraturan perundang-undangan lain dapat dilihat dalam dalam penjelasan Pasal 4 Ayat 1 huruf g Undang-undang Nomor 7 Tahun
1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Kurangnya dana atau posisi kas yang sangat ketat dapat memaksa direksi
perusahaan mengurangi atau bahkan meniadakan dividen. Keputusan distribusi itu haruslah dipikirkan masak-masak karena dividen sering menjadi elemen kunci dalam
imbalan yang diharapkan oleh para pesero dari modal yang dimiliknya. Harga pasar saham kerap jatuh secara dramatis pada saat deklarasi dividen ternyata lebih kecil
daripada yang diprediksikan sebelumnya. Sebagian besar perusahaan mencoba mempertahankan catatan pembayaran dividen yang stabil dalam upaya membuat saham
mereka kelihatan memikat bagi para pemodal. Dividen dapat dibayarkan sekali setahun atau setiap semester.
Rasio pembayaran dividen dividen payout ratio menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba yang ditahan semakin
sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen.
15
Soetrisno, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Ekonisia FE UI, 2003, hal. 303.
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
Pajak Penghadilan. Di bagian tersebut ditegaskan bahwa dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian
sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi. Ditegaskan pula bahwa termasuk dalam pengertian dividen juga adalah :
1. pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan
dalam bentuk apapun; 2.
pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor; 3.
pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran termasuk saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham;
4. pembagian laba dalam bentuk saham;
5. pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran;
6. jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh
pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan;
7. pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika
dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar statuter yang dilakukan
secara sah; 8.
pembayaran sehubungan dengan tanda-tanda laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda-tanda laba tersebut;
9. bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi;
10. bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;
11. pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi;
Asidoro Sabar Parsaulian : Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam Pembagian Dividen Interim Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 2008.
USU Repository © 2009
12. pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan
sebagai biaya perusahaan. Nampak sekali bahwa pengertian dividen ini sifatnya sangat luas tidak terbatas
pada pembagian dividen yang sifatnya formal saja. Apalagi di bagian terakhir penjelasan Pasal 4 ayat 1 huruf g ini juga ditambahkan pengertian dividen terselubung
yang pada intinya ada pembagian laba namun mengambil bentuk lain supaya tidak terlihat seperti dividen. Contoh dividen terselubung misalnya dalam hal pemegang
saham yang telah menyetor penuh modalnya dan memberikan pinjaman kepada perseroan dengan imbalan bunga yang melebihi kewajaran. Apabila terjadi hal yang
demikian maka selisih lebih antara bunga yang dibayarkan dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar, diperlakukan sebagai dividen. Bagian bunga yang diperlakukan
sebagai dividen tersebut tidak boleh dibebankan sebagai biaya oleh perseroan yang bersangkutan.
16
16
Pajak Penghasilan atas Dividen, diakses dari situs : http:www.dudiwahyudi.com?p=53.
F. Metode Penelitian