13 Dari beberapa definisi yang telah dijabarkan diatas, maka dapat di
simpulkan bahwa remaja adalah periode perkembangan transisi dari masa anak- anak hingga masa awal dewasa, yang di masuki pada usia kira-kira 15-18 tahun.
2.1.2. Perkembangan Jiwa Beragama Pada Remaja
Beberapa kelompok keagamaan memandang masa remaja sebagai saat ”penyadaran”, artinya saat di mana keimanan yang tadinya bersifat pinjaman, kini
telah menjadi miliknya sendiri. Dalam beberapa kelompok keagamaan terdapat anggapan bahwa masa remaja adalah suatu masa di mana remaja telah matang
untuk bertobat atau siap mendalami agama dengan lebih pasti dibandingkan sebelumnya Elfi, 2005.
Dalam pembagian tahap perkembangan manusia, maka masa remaja menduduki tahap progresif. Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya,
maka agama pada para remaja turut dipengaruhi perkembangan itu. Maksudnya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagamaan yang
tampak pada remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut.
Sedangkan menurut W. Starbuck dalam Jalaludin 1997 perkembanagn agama pada remaja ditandai oleh beberapa faktor perkembangan rohani dan
jasmaninya, perkembangan itu antara lain adalah 1.
Pertumbuhan Pikiran dan Mental
14 Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa kanak-
kanaknya sudah tidak begitu menarik bagi mereka. 2.
Perkembangan Perasaan Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan sosial, etis
dan estesis mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang terbiasa dalam lingkungannya. Kehidupan religius akan cenderung mendorong
dirinya lebih dekat ke arah hidup yang religius pula. Sebaliknya bagi remaja yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih
mudah didominasi dorongan seksual. 3.
Pertimbangan Sosial Perkembangan keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya
pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan
pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi kepentingan akan materi, maka para remaja lebih cenderung jiwanya untuk bersifap
materialistis. 4.
Perkembangan Modal Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa bersalah dan usaha
untuk mencari proteksi. 5.
Sikap dan Minat. Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatakan sangat
kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama yang mempengaruhi mereka besar kecil minatnya.
15
2.2. Religiusitas 2.2.1. Pengertian Religiusitas