Analisis Permasalahan Analisis Persyaratan atau Kebutuhan Menurut Teori Konstruktivisme

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan pada Bab 1, maka akan dibahas mengenai analisis permasalahan yang menyangkut pada proses pengembangan sebuah sistem perangkat lunak yang mengedepankan teori konstruktivisme sebagai landasan analisis kebutuhan.

3.2 Analisis Persyaratan atau Kebutuhan Menurut Teori Konstruktivisme

Dalam perangkat lunak sistem pembelajaran online yang akan dirancang, teori konstruktivisme digunakan sebagai landasan untuk menentukan modul atau fitur apa saja yang harus dicakupkan ke dalam perangkat lunak pembelajaran tersebut. Dalam hal ini, mengapa penulis memilih teori konstruktivisme sebagai landasan teori dalam pembangunan perangkat lunak pembelajaran ini. Hal ini disebabkan kenyataan bahwa saat ini teori konstruktivisme merupakan teori yang cukup populer dan banyak dikembangkan. Fenomena ini disebabkan berkembangnya pemikiran pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, bahwa proses pembelajaran sesungguhnya lebih dari sekedar mengingat. Bagi pelajar, mereka mulai dituntut untuk mandiri dalam berusaha, dan mulai aktif dalam proses pembelajaran. Agar mereka benar-benar mengerti dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan, mereka harus belajar untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu bagi diri mereka sendiri, dan selalu bergulat dengan ide-ide. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan atau menjejalkan sejumlah informasi ke dalam benak pelajar, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep-konsep penting dan sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa. Sedangkan bagi pengajar, mereka tidak perlu memposisikan diri mereka sebagai Johnny Firman : Analisis Teori Konstruktivisme Pada Model Perangkat lunak Pembelajaran Online, 2009. pemeran utama dari proses belajar mengajar, karena peran pengajar menurut teori ini, adalah membantu pelajar menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas. Secara umum, karakteristik utama dari penerapan teori konstruktivisme dalam suatu sistem pembelajaran dapat dilihat pada metode yang digunakan dan peran dari pengajar dan pelajar dalam proses belajar, dimana mereka belajar secara kolaboratif, bersama-sama melakukan penelitian dan analisis, dan berbagi pendapat, ilmu, dan pengalaman dalam sebuah sistem berbantuan komputer dan teknologi. Berikut adalah beberapa persyaratan perangkat lunak yang didasarkan pada konsep-konsep konstruktivisme Anderson, 2004: 1. Teori konstruktivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran merupakan proses yang aktif. Hal ini diwujudkan dengan membuat pelajar yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran untuk aktif dalam berbagai aktivitas pembelajaran. 2. Pelajar harus membangun sendiri pengetahuan personalnya daripada hanya menerima pengetahuan dari pengajar. 3. Proses pembelajaran secara kooperatif dan kolaboratif harus mampu diterapkan dalam pembelajaran secara konstruktif. 4. Pelajar harus diberi kesempatan untuk mengontrol proses pembelajaran. Dalam hal ini, pelajar bebas menentukan sendiri pencapaian dari proses pembelajaran yang mereka ikuti, dan pengajar berperan untuk menuntun dan memberi saran atas proses yang mereka tempuh. 5. Pelajar harus diberikan kesempatan untuk mengingat kembali bahan yang telah dipelajari.

3.3 Model Analisis Perangkat Lunak