Implementasi Program PRONA Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Tapanuli Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada KantorBadan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara, maka dapat digambarkan hasilpenelitian sebagai berikut :

IV.1 Implementasi Program PRONA Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Tapanuli Utara

Implementasi Program PRONA di Kabupaten Tapanuli Utara, dapat dilihat denganmembandingkan antara sasaran kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan penerima manfaat kebijakan. Artinya, apabila isi kebijakan yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat penerimakebijakan maka kebijakan tersebut dianggap berhasil Sebaliknya, apabilaMasyarakat mengangap bahwa program yang dikeluarkan oleh pemerintah tidakcukup efektif maka kebijakan tersebut dianggap gagal .Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn 23 ada enam variabel yang mempengaruhikinerja implementasi, yakni : a Standar dan Sasaran kebijakan

b Sumber Daya

c Komunikasi antar organisasi d Karakteristik agen pelaksana e Kondisi sosial, ekonomi, dan politik. 23 Subarsono, Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, 2005 hal 99 Universitas Sumatera Utara f Disposisi implementor Adapun sasaran dari pelaksanaan program PRONA Proyek Operasi Nasional Agraria adalah Penerbitan sertifikat kepada Masyarakat dengan ekonomi lemah yang tinggal di daerah tertinggal. Maka berdasarkan hasil wawancara dan observasi oleh peneliti, maka dapat dijabarkan sebagai berikut : Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan berharap dengan adanya program PRONA ini dapat membantu masyarakat dengan ekonomi lemah di dalam pengurusan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah dan dengan program ini diharapkan pengurusan tanah yang dilakukan oleh masyarakat dapat diselesaikan dengan mudah, cepat, dan tanpa dikenakan biaya kepada masyarakat penerima program. Terkait dengan program PRONA ini, berikut tanggapan dari Kepala Kantor Pertanahan bahwa : “ Program PRONA ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pemanfaatan tanah di Indonesia terutama bagi masyarakat yang kurang mampu, masyarakat berpenghasilan rendah, dan masyarakat yang berada di daerah tertinggal yang lokasi tanahnya potensial, tidak merupakan kawasan hutan, dan tidak dalam sengketa. ” Hasil wawancara 23 Juni 2015 Sama halnya dengan Kepala Kantor BPN, ini tanggapan dari Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan ; “ Program PRONA ini merupakan program yang ditujukan kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan pendaftaran tanah pertama kali dengan proses yang sederhana, mudah, cepat, dan murah dalam rangka percepatan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia ”. Hasil wawancara 19 Juni 2015 . Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil wawancara dapat saya simpulkan bahwa dengan adanya program PRONA ini dianggap lebih membantu masyarakat khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah dan masyarakat dengan ekonomi lemah di dalam pendaftaran tanah pertama kali. Hal tersebut dapat dilihat dari proses yang mudah, cepat, dan sederhana serta biaya yang murah. Adapun tanggapan masyarakat yang telah memanfaatkan program ini adalah : “ Saya sangat terbantu dengan adanya program ini, disamping biayanya yang murah, proses yang sederhana dan status kepemilikan atas tanah menjadi semakin jelas sehingga saya tidak takut lagi tanah tersebut diambil orang karena telah adanya sertifikat tanah yang telah membuktikan bahwa tanah tersebut merupakan milik saya ”. Hasil wawancara 20 Juni 2015 dengan Ibu Lusinde Manalu Dengan program PRONA ini diharapkan dapat memberikan pelayanan prima diseluruh kecamatan yang ditunjuk sebagai tempat dilaksanakan program kegiatan PRONA di Kabupaten Tapanuli Utara, sebagaimana dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan bahwa : “Program PRONA ini dilaksanakan diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi dengan memperhatikan usulan yang diajukan oleh Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota dan penunjukan lokasi DesaKelurahan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepa la Kantor Pertanahan KabupatenKota .” Hasil wawancara 19 Juni 2015 Adapun lokasi Kegiatan PRONA meliputi : Tabel 4.1 Lokasi Kegiatan PRONA Tahun 2014 No Kecamatan 1. Kecamatan Tarutung 2. Kecamatan Sipoholon 3. Kecamatan Siborong-borong Universitas Sumatera Utara 4. Kecamatan Sipahutar 5. Kecamatan Pangaribuan 6. Kecamatan Pagaran Sumber: Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara 2015

IV.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Implementasi