Karakteristik Organisasi Pelaksana Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik

Kepala Desa mengenai informasi program terkait sebelum dilaksanakannya program ini.

d. Karakteristik Organisasi Pelaksana

Secara umum diketahui bahwa prosedur yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PRONA tertera dalam Petunjuk Teknis Juknis dan Petunjuk Pelaksanaan Juklat, yang lebih dikenal dengan Standard Operating Procedure SOP, SOP inilah yang menjadi acuan untuk seluruh pelaksana di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara. Namun secara umum prosedur pelaksanaan program ini sangat sederhana dan hanya membutuhkan koordinasi dari Kepala Desa dan peserta program di dalam pelaksanaan program ini agar dapat berjalan dengan baik. Koordinasi dan kerjasama antar pihak-pihak yang terkait dalampelaksanaan program PRONA berjalan dengan baik, ini terlihat dengankesigapan para pelaksana dalam menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Adanya penyebaran tanggung jawab dari beberapa pihak dapat menyebabkankendala, namun jika koordinasi dan kerjasama dapat dilakukan dengan baik haltersebut tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan suatu program, tetapibisa dijadikan kekuatan sehingga pelaksanaan suatu program dapat berjalandengan efektif dan efisien.

e. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik

Hal yang perlu diperhatikan juga guna menilai kinerja implementasi kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan Universitas Sumatera Utara kebijakan publik. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan eksternal yang kondusif. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang memanfaatkan PRONA sangat terbantu terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ini dapat terlihat dari data- data yang telah ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara. Di samping itu masyarakat juga sangat tertarik untuk mengikuit program ini, terbukti dari jumlah masyarakat yang ikut di dalam pengurusan program PRONA yang selalu lebih banyak dibandingkan dengan Kuota yang telah ditetapkan Kantor Badan Pertanahan Nasional setiap tahunnya. Kelompok-kelompok kepentingan yang terkait juga sangat mendukungprogram PRONA ini,seperti aspek lingkungan dan ekonomi jugaberpengaruh dimana para masyarakat sangat merespon program PRONA ini. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yang memanfaatkan program PRONA yakni lebih memudahkan masyarakat dalam prosespengurusan sertipikasi tanah,namun yang menjadi kendala bagi masyarakatyang memanfaatkan program PRONA yaitu ketidak jelasan informasi yangditerima, mengenai syarat-syarat di dalam pengurusan program ini, prosedur-prosedur di dalam pengurusan program ini serta sumber pembiayaan program ini sehingga banyak masyarakat yang berpikir bahwa sumber pembiayaan merupakan biaya sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dari Badan Pertanahan Nasioanal kepada masyarakat sehingga terjadinya kesimpangsiuran informasi kepada masyarakat. Dimana Universitas Sumatera Utara masyarakat menganggap uang yang mereka berikan itu merupakan biaya pengurusan pembuatan sertipikat tanah padahal yang sebenarnya biaya yang mereka berikan itu merupakan biaya untuk pelengkapan administrasi berupa materai dan patok tanda batas serta biaya untuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan Pajak Penghaasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan PPh.

f. Disposisi atau Sikap Para Pelaksana