Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Implementasi Standar dan Sasaran KebijakanUkuran dan Tujuan Kebijakan

4. Kecamatan Sipahutar 5. Kecamatan Pangaribuan 6. Kecamatan Pagaran Sumber: Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara 2015

IV.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Implementasi

Dalam implementasi atau pelaksanaan suatu kebijakan dipengaruhi oleh berbagai faktor, begitu juga dengan pelaksanaan program PRONA Proyek Operasi Nasional Agraria di Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti, maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Standar dan Sasaran KebijakanUkuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya dari ukuran dan tujuan kebijakan yang bersifat realistis dengan sosio-kultur yang ada di level pelaksana kebijakan. Sama halnya pada kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara dimana dengan dikeluarkannya program PRONA maka para implementor harus mengetahui sasaran dan tujuan dan kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal ketika para pelaksana tidak sepenuhnya menyadari terhadap standar dan tujuan kebijakan. Standar dan tujuan kebijakan memiliki hubungan yang erat dengan disposisi para implementor. Arah disposisi implementor terhadap standar dan tujuan kebijakan juga merupakan hal yang krusial. Implementor mungkin bisa jadi gagal dalam melaksanakan kebijakan, dikarenakan mereka tidak mengerti apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan. Sasaran dan tujuan yang jelas dan terarah sangatlah penting guna menyukseskan program yang ingin dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Seperti hal yang diutarakan oleh Kepala Kantor BPN Kabupaten Tapanuli Utara bahwa : “ Program PRONA ini tujuannya adalah meningkatkan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia dengan cara melakukan sosialisasi baik melalui kepala desa, langsung ke desa-desa masyarakat ataupun melalui pihak kecamatan. Dan program ini juga akan lebih mendekatkan masyarakat dengan BPN, dan menghilangkan anggapan bahwa mengurusmembuat sertipikat tanah itu sulit dan memakan biaya yang sangat mahal.” Hasil wawancara 23Juni 2015 Serupa dengan apa yang dikemukakan oleh Kepala Kantor BPN Kabupaten Tapanuli Utara, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mengatakan bahwa : “ Program ini merupakan program penerbitan sertipikat atas tanah, yang mana bertujuan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah dan masyarakat berpenghasilan rendah yaitu dengan percepatan pendaftaran tanah pertama kali dengan proses yang sederhana, mudah serta biaya yang murah .” Hasil wawancara 19 Juni 2015 Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan, maka saya menarik kesimpulan bahwa sasaran dari program PRONA adalah semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, dan tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam pendaftaran tanah pertama kali dengan proses yang sederhana, mudah serta biaya yang murah.

b. Sumber Daya