Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivatif Parasetamol

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum

Penentuan kurva serapan maksimum dilakukan pada panjang gelombang 200 − 400 nm. Pengukuran untuk parasetamol dilakukan pada konsentrasi 6,5 gmδ dan untuk kafein pada konsentrasi 8,6 gmδ. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh panjang gelombang parasetamol dengan konsentrasi 6,5 gmδ adalah pada = 244,0 nm Gambar 4.6 dan kafein dengan konsentrasi 8,6 gmδ adalah pada = 272,6 nm Gambar 4.7. Gambar 4.6. Kurva serapan maksimum parasetamol konsentrasi 6,5 gmL Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 4.7. Kurva serapan maksimum kafein konsentrasi 8,6 gmL

4.2 Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivatif Parasetamol

Kurva serapan larutan baku parasetamol dibuat dengan dengan konsentrasi 5 gmL; 10 gmL; 15 gmL; 20 gmL; dan 25 gmL. Kemudian diukur serapan pada panjang gelombang 200 – 400 nm. Kurva serapan baku parasetamol dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 62 - 64. Kurva serapan baku parasetamol selanjutnya ditransformasikan menjadi kurva serapan derivat pertama dan kedua dengan Δ = 2 nm. Kurva serapan derivat kedua parasetamol dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 67 - 69. Kemudian kurva serapan derivat kedua dari masing - masing konsentrasi ditumpang tindihkan. Kurva tumpang tindih serapan baku parasetamol dan kurva tumpang tindih serapan derivat pertama dan kedua parasetamol dari konsentrasi masing – masing dapat dilihat pada Gambar 4.8, 4.9 dan 4.10. Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.8. Kurva tumpang tindih serapan parasetamol dalam berbagai konsentrasi Gambar 4.9. Kurva tumpang tindih serapan derivat pertama parasetamol dalam berbagai konsentrasi. Parasetamol 5 μgmL Parasetamol 10 μgmL Parasetamol 15 μgmL Parasetamol 20 μgmL Parasetamol 25 μgmL Parasetamol 5 μgmL Parasetamol 10 μgmL Parasetamol 15 μgmL Parasetamol 20 μgmL Parasetamol 25 μgmL Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 4.10. Kurva tumpang tindih serapan derivat kedua parasetamol dalam berbagai konsentrasi.

4.3 Hasil Penentuan Kurva Serapan Derivatif Kafein