Tindakan Responden Tentang Keluarga Memberitahu Penyakit Kusta Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penularan Penyakit Kusta

parah sehingga orang lain melihat tidak merasa kotor dan penderita bisa cepat sembuh Usman, 2005. 5.5.3. Tindakan Responden Tentang Perlakuan Keluarga Ketika Obat Habis Dan Ketersediaan Obat Di Pelayanan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui bahwa sebanyak 23 orang 57,5 responden menganjurkan penderita mengambil obat ketika obat habis, sedangkan sebanyak 17 orang 42,5 responden menganjurkan dan mengantar penderita mengambil obat ketika obat habis. Hal ini menunjukkan kesadaran dan fungsi pengawasan keluarga kepada penderita kusta cukup baik tetapi ketersediaan obat kusta pada pelayanan kesehatan umumnya kurang mencukupi, ini terlihat dari hasil penelitian pada tabel 4.7 di atas diketahui bahwa sebanyak 20 orang 50 mengatakan kadang-kadang tersedia obat di pelayanan kesehatan. Kurangnya ketersediaan obat kusta di Rumah Sakit atau Puskesmas dikarenakan terhentinya pendistribusi dari gudang farmasi kesehatan kabupaten terutama ke setiap Puskesmas.

5.5.4. Tindakan Responden Tentang Keluarga Memberitahu Penyakit Kusta

Dapat Disembuhkan Apabila Minum Obat Secara Teratur Dan Keluarga Selalu Memberikan Dorongan Kepada Penderita Kusta Agar Penderita Yakin Bisa Sembuh Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa sebanyak 37 orang 92,5 responden memberitahu penyakit kusta dapat sembuh apabila minum obat secara teratur. Bila penderita tidak minum obat secara teratur, maka kuman kusta dapat menjadi aktif kembali sehingga timbul gejala-gejala baru pada kulit dan saraf yang dapat memperburuk keadaan Depkes RI, 2005. Universitas Sumatera Utara Sementara dari hasil penelitian pada tabel 4.7 di atas diketahui bahwa sebanyak 23 orang 57,5 responden kadang-kadang memberikan dorongan kepada penderita kusta agar penderita yakin sembuh. Hal ini menunjukkan bahwa responden hanya memberitahu penyakit kusta dapat sembuh apabila minum obat secara teratur tetapi kurang memberikan dorongan atau dukungan moral. Berada dalam kondisi pernah menjalani kehidupan normal namun harus mengalami suatu penyakit yang besar kemungkinan menimbulkan kecacatan dan dapat menular pada orang lain adalah suatu keadaan yang sangat berat bagi penderita dan dapat menimbulkan stres. Keberadaan kerabat atau keluarga penderita kusta dalam memberi dukungan akan mengurangi stres yang dialami penderita penyakit kusta Nugraha, 2009. Ini di pertegas dari hasil penelitian Fajar 2004, bahwa pengetahuan dan kebiasaan keluarga berpengaruh terhadap usaha penderita kusta mencari kesembuhan sekaligus juga mempengaruhi keteraturan berobat penderita kusta.

5.5.5. Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penularan Penyakit Kusta

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 di atas diketahui bahwa sebanyak 34 orang 85 responden tidak memakai alat-alat yang dipakai penderita kusta sebagai pencegahan penularan penyakit kusta, sedangkan sebanyak 4 orang 10 responden selalu mencuci tangan setelah menyentuh penderita kusta sebagai pencegahan penularan penyakit kusta. Hal ini sama dengan hasil penelitian Fadoli 2008 yang menyatakan bahwa motivasi keluarga dalam pencegahan penularan penyakit kusta yaitu sebanyak 70 responden memiliki motivasi baik. Walaupun hingga saat ini belum ditemukan secara pasti pencegahan penyakit kusta akan tetapi menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan setelah menyentuh Universitas Sumatera Utara penderita dan tidak memakai alat-alat pakaian penderita menjadi salah satu pencegahan terjangkitnya penyakit kusta selain pengobatan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat-tempat yang lembab Linuwin, 1997. Penting sekali kita mengetahui atau mengerti beberapa hal tentang penyakit kusta ini, yaitu : • Ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta. • Sekurang-kurangnya 80 dari semua orang tidak mungkin terkena kusta. • Enam dari tujuh kasus kusta tidaklah menular pada orang lain. • Kasus-kasus menular tidak akan menular setelah diobati kira-kira 6 bulan secara teratur.

5.5.6. Tindakan Responden Tentang Larangan Penderita Kusta Untuk Bergaul Dengan Masyarakat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

1 12 177

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 11 19

i HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 47 60

Hubungan Kepatuhan Minum Obat Kusta Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecacatan Pada Penderita Kusta Di Kabupaten Kudus

0 2 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 4 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 5 11

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN KABUPATEN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 2 17