Tindakan Responden Tentang Larangan Penderita Kusta Untuk Bergaul Dengan Masyarakat

penderita dan tidak memakai alat-alat pakaian penderita menjadi salah satu pencegahan terjangkitnya penyakit kusta selain pengobatan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam dan ada yang berpendapat sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat-tempat yang lembab Linuwin, 1997. Penting sekali kita mengetahui atau mengerti beberapa hal tentang penyakit kusta ini, yaitu : • Ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta. • Sekurang-kurangnya 80 dari semua orang tidak mungkin terkena kusta. • Enam dari tujuh kasus kusta tidaklah menular pada orang lain. • Kasus-kasus menular tidak akan menular setelah diobati kira-kira 6 bulan secara teratur.

5.5.6. Tindakan Responden Tentang Larangan Penderita Kusta Untuk Bergaul Dengan Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui bahwa sebanyak 32 orang 80 responden tidak melarang penderita kusta untuk bergaul dengan masyarakat. Hal ini menunjukkan keluarga selalu memberi dukungan kepada penderita untuk bergaul dengan masyarakat. Sebagai anggota keluarga diharapkan memberikan dorongan atau dukungan moral pada penderita kusta agar penderita merasa percaya diri terhadap penyakit yang dideritanya. Optimisme bahwa masalah kusta dapat diatasi apabila penderita, keluarga dan masyarakat sendiri mau bekerja Universitas Sumatera Utara sama dengan penuh tanggung jawab sehingga terciptalah iklim yang baik untuk rehabilitasi bagi penderita kusta. Akhirnya semua elemen masyarakat dapat hidup berdampingan tanpa diskriminasi yang ditimbulkan oleh penyakit kusta Depkes RI, 2005. 5.5.7. Tindakan Responden Tentang Keluarga Membantu Penderita Kusta Membersihkan Kusta dan Keluarga Selalu Menganjurkan Penderita Kusta Untuk Memakai Alas Kaki Apabila Keluar Rumah Berdasarkan hasil penelitian pada 4.7 diketahui bahwa sebanyak 7 orang 63,7 responden membentu penderita kusta membersihkan luka. Sementara pada tabel 4.42 diketahui bahwa sebanyak 28 orang 70 responden menganjurkan penderita kusta untuk memakai alas kaki apabila keluar rumah. Luka kusta bisa timbul akibat hilangnya sensitibilitas pada bagian tubuh tertentu terutama tangan dan kaki. Oleh sebab itu supaya luka kusta tidak bertambah bisa dicegah, seperti pada tangan dilindungi dari benda yang panas, kasar ataupun tajam dengan mamakai kaos tangan yang tebal dan selalu menganjurkan penderita untuk memakai alas kaki apabila keluar rumah Depkes RI, 2005. 5.5.8. Tindakan Responden Tentang Persepsi Masyarakat Bahwa Penyakit Kusta Merupakan Penyakit Kutukan Dan Tidak Dapat Disembuhkan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui sebanyak 25 orang 62,5 responden meyakinkan penderita bahwa penyakit kusta dapat sembuh apabila dirawat dan minum obat secara teratur terhadap persepsi masyarakat bahwa penyakit kusta merupakan penyakit kutukan dan tidak dapat disembuhkan, sedangkan 10 orang 25 responden meyakinkan penderita kusta bahwa hal itu tidak benar. Universitas Sumatera Utara Memberi dukungan moral dan menyemangati, sangat dibutuhkan oleh penderita kusta karena bisa menumbuhkan percaya diri dan dapat mengurangi stres yang dialami penderita kusta. Selain itu juga, salah satu fungsi keluarga adalah fungsi kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Adapun tugas kesehatan keluarga sebagai berikut : e. Mengenal masalah kesehatan. f. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat. g. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. h. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

5.5.9. Tingkatan Tindakan Responden

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

1 12 177

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 11 19

i HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 47 60

Hubungan Kepatuhan Minum Obat Kusta Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecacatan Pada Penderita Kusta Di Kabupaten Kudus

0 2 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 4 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 5 11

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN KABUPATEN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 2 17