Sikap Responden Tentang Dapat Diobati Disemua Pelayanan Kesehatan Sikap Responden Tentang Setiap Dua Bulan Sekali Penderita Mengambil Obat

5.4.4. Sikap Responden Tentang Dapat Diobati Disemua Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 dikatahui bahwa sikap responden tentang dapat diobati disemua pelayanan kesehatan, sebagian besar responden setuju yaitu sebanyak 30 orang 75. Hal ini menunjukkan sikap responden cukup baik karena di Indonesia pengobatan dan perawatan penyakit kusta secara terintegrasi dengan unit pelayanan kesehatan terutama Puskesmas dan Rumah Sakit dimulai sejak tahun 1992.

5.4.5. Sikap Responden Tentang Setiap Dua Bulan Sekali Penderita Mengambil Obat

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa sikap responden tentang setiap dua bulan sekali penderita mengambil obat, sebagian besar responden tidak setuju yaitu sebanyak 20 orang 50 dan sebanyak 15 orang 37,5 responden mengatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan sikap responden cukup baik walaupun masih sedikit lagi mendekati baik karena perbedaan persepsi antara masyarakat dengan petugas kesehatan inilah yang menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan. Kadang-kadang orang tidak pergi berobat atau mengunakan sarana kesehatan yang tersedia sebab mereka merasa tidak sakit lagi walaupun secara klinis dan laboratorium adalah sakit. Oleh karena itu mereka tetap menjalankan kegiantannya sehari-hari sebagai orang sehat Notoatmodjo, 2003. 5.4.6. Sikap Responden Tentang MDT Multi Drug Therapy Merupakan Pengobatan Paling Baik Bagi Penderita Kusta Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa sikap responden tentang MDT merupakan pengobatan paling baik bagi penderita kusta, sebagian besar Universitas Sumatera Utara responden setuju sebanyak 38 orang 95. Hal ini menunjukkan sikap responden sangat baik karena program MDT Multi Drug Therapi dimulai pada tahun 1981, yaitu ketika kelompok studi kemoterapi WHO secara resmi mengeluarkan rekomendasi pengobatan kusta regimen kombinasi yang dikenal sebagai regimen kombinasi yang dikenal sebagai regimen MDT WHO yaitu DDS diamino difenil sulfon, Rifampisin dan Klofazimin. Selain untuk mengatasi resisten dapsone dan rifampicin yang semakin meningkat, penggunaan MDT dimaksudkan untuk mengurangi ketidaktaantan penderita dan menurunkan angka putus obat drop out rate yang cukup tinggi pada masa terapi. WHO telah menyediakan obat MDT dalam kemasan blister pack PB dan MB untuk penderita kusta. Lamanya pengobatan penyakit kusta yaitu, PB selama 6-9 bulan sedangkan MB selama 12-18 bulan Linuwin, 1997.

5.4.7. Sikap Responden Tentang Penyakit Kusta Selalu Menyebabkan Luka

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

1 12 177

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 11 19

i HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 47 60

Hubungan Kepatuhan Minum Obat Kusta Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecacatan Pada Penderita Kusta Di Kabupaten Kudus

0 2 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 4 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 5 11

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN KABUPATEN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 2 17