Tingkatan Tindakan Responden Tindakan Responden 1. Tindakan Responden Tentang Tempat Penderita Kusta Dianjurkan

Memberi dukungan moral dan menyemangati, sangat dibutuhkan oleh penderita kusta karena bisa menumbuhkan percaya diri dan dapat mengurangi stres yang dialami penderita kusta. Selain itu juga, salah satu fungsi keluarga adalah fungsi kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Adapun tugas kesehatan keluarga sebagai berikut : e. Mengenal masalah kesehatan. f. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat. g. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. h. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

5.5.9. Tingkatan Tindakan Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan tindakan responden terhadap proses penyembuhan pada penderita kusta di kabupaten Bengkalis berada pada tingkat kategori sedang yaitu sebanyak 31 orang 77,5. Hal ini menunjukkan bahwa anggota keluarga penderita kusta berada pada tingkat kedua yaitu respon terpimpin, artinya dimana anggota keluarga penderita kusta melakukan tindakan-tindakan yang dianjurkan oleh petugas kesehatan Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara 5.7. Pembahasan Analisis Bivariat 5.7.1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden Dengan Proses Penyembuhan Penyakit Kusta Salah satu domain perilaku adalah pengetahuan yang merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tingkah laku seseorang Notoatmodjo, 2007. Pada tabel 4.9 didapat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan sedang melakukan proses penyembuhan penyakit kusta pada tingkatan sedang yaitu 23 orang 76,7. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkatan pengetahuan dengan proses penyembuhan penyakit kusta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan semakin tinggi kemauan seseorang untuk membawa anggota keluarganya melakukan pengobatan penyakit kusta. Baik buruknya tingkat pengetahuan seseorang menurut Notoatmodjo 2003, bisa dikarenakan oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor pendidikan. Teori ini tidak sesuai dengan data yang diperoleh. Sebagian besar responden berpendidikan Tamat SD namun pengetahuannya sudah cukup baik. Tingkat pengetahuan seseorang tentang sesuatu yang bersifat umum memang ditentukan oleh pendidikan. Namun tidak sama halnya dengan pengetahuan khsusus tentang penyakit kusta dan proses penyembuhannya. Pengetahuan umum diperoleh Universitas Sumatera Utara dari lembaga pendidikan sekolah biasa. Sedangkan pengetahuan atau informasi khusus tentang penyakit kusta dan proses penyembuhannya hanya diperoleh dari penyuluhan dan media informasi lain yang diberikan oleh petugas kesehatan. Dapat disimpulkan makin bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang penyakit kusta maka responden akan semakin termotivasi untuk membawa anggota keluarganya melakukan pengobatan.

5.7.2. Hubungan Tingkat Sikap Responden Dengan Proses Penyembuhan Penyakit Kusta

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

1 12 177

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA DI DUA WILAYAH TERTINGGI KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 11 19

i HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN JEMBER

0 47 60

Hubungan Kepatuhan Minum Obat Kusta Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecacatan Pada Penderita Kusta Di Kabupaten Kudus

0 2 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 4 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KUSTA (LEPROSY)DENGAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 5 11

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN KABUPATEN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PENDERITA KUSTA DI DESA BANGKLEAN Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Penderita Kusta Di Desa Bangklean Kabupaten Blora.

0 2 17