perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang umum Sarwono, 2007.
Ahli sosiologi menemukan sesuatu yang bermanfaat untuk mempelajari interaksi antara individu sebagai pelaku actors yang menjalankan berbagai peranan.
Suatu peranan, apakah dokter, perawat, bidan atau petugas kesehatan lain mempunyai kewajiban atau paling tidak diharapkan untuk menjalankan suatu tugas atau kegiatan
yang sesuai dengan peranannya Muzaham, 2007. Petugas kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat Azwar, 1996. Petugas kesehatan berdasarkan pekerjaannya adalah tenaga medis,
dan tenaga paramedis seperti tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga penunjang medis dan lain sebagainya. Ada dua aspek mutu pelayanan kesehatan yang
perlu dilakukan di puskesmas yaitu quality of care dan quality of service. Quality of care
antara lain menyangkut keterampilan tehnis petugas kesehatan dokter, bidan, perawat atau paramedis lain dalam menegakkan diagnosis dan memberikan
perawatan kepada pasien Muninjaya, 2004. Adapun peran petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
2.2.1. Customer
Sebagai pemberi pelayanan, petugas membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Petugas memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya mengembalikan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
emosi, spiritual dan social. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut dengan
menggunakan energi dan waktu yang minimal Potter dan Perry, 2007. Sebagai customer, bidan harus melakukan pemeriksaan status anemia pada
kunjungan pertama ibu hamil, melakukan anamnesis riwayat kesehatan dan mengisi KMS ibu hamil atau buku KIA atau kartu ibu secara lengkap, memeriksa kadar Hb.
Pemeriksaan Hb dapat dilakukan jika ada tanda-tanda anemia IBI, 2005. Pada anemia ibu hamil data yang perlu dikaji adalah riwayat kesehatan seperti riwayat
penyakit diabetes, ginjal, jantung, darah dan penyakit pencernaan, pola kebiasaan seperti pola makan, sumber makanan dan jenis makanan, kebiasaan minum teh, kopi,
alkohol, merokok, sosial ekonomi keluarga, jumlah keluarga, jarak kelahiran, pemeriksaan kesehatan selama hamil dan riwayat persalinan Tarwoto dan Wasnidar,
2007. Riwayat penyakit perlu dikaji, karena anemia dapat terjadi karena penyakit pada
saluran pencernaan yang mengakibatkan perlukaan dan perdarahan gastrointestinal serta gangguan absorbsi besi pada usus karena infeksi atau neoplasma. Atau
gangguan fungsi sumsum tulang akibat adanya tumor, pengobatan, toksin dan tidak adekuatnya stimulasi karena berkurangnya eritropoitin pada penyakit ginjal Tarwoto
dan Wasnidar, 2007. Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah dan untuk membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering
Universitas Sumatera Utara
seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis Manuaba, 1998.
Berikutnya juga dilakukan pemeriksaan fisik seperti ekspresi wajah, konjungtiva, sklera, keadaan kuku dan kulit, tekanan darah dan nadi, kardio vaskuler,
keadaan ginjal dan pemeriksaan stomatiti, glositis dan cheilitis dan pemeriksaan laboratorium seperti haemoglobin, haemotokrit, serum besi, serum asam folat dan
serum vitamin B12 Tarwoto dan Wasnidar, 2007. Petugas kesehatan harus memberikan asuhan antenatal yang baik seperti
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal, memberikan konseling tentang gizi, aktifitas dan istirahat,
memberikan zat besi hari mulai minggu ke 20 Saifuddin, 2004. Penimbangan berat badan dilakukan pada umur kehamilan trimester I dan II
bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu sebelum dan sesudah hamil. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung mulai
trimester I sampai dengan trimester III berkisar antara 9–13,5 kg. Kenaikan berat badan normal setiap minggu pada kehamilan trimester III adalah 0,4–0,5 kg.
Penurunan berat badan yang berlebihan menyebabkan ibu mengalami gizi kurang dan anemia Mandriwati, 2008.
Dalam pemberian pelayanan suplemen gizi, ada beberapa aspek yang dilakukan yaitu menyiapkan lingkungan, menyiapkan obat-obatan dan mencuci tangan.
Berikutnya menyiapkan ibu dengan memberikan informasi tentang jenis suplemen yang akan diberikan dan memberikan suplemen kepada ibu sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Petugas perlu menanyakan kepada ibu apakah ibu sudah memahami cara minum suplemen yang diberikan, apabila belum maka perlu dilanjutkan dengan memberikan
penjelasan tentang cara minum, makanan atau minuman yang menghambat penyerapan, efek samping dan cara penyimpanan dirumah Mandriwati, 2008.
2.2.2. Komunikator