Data Primer Metode Pengumpulan Data

hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu merupakan usia atau tahap pertama ibu hamil menerima tablet Fe1 atau kurang dari 20 minggu tapi merupakan kunjungan pertama, tidak mengalami anemia kronis kadar Hb 7 gramdl dan tidak menderita penyakit tertentu seperti malaria, tuberculosis dan infeksi cacing.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Pengumpulan data dilakukan dengan data primer yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dengan berpedoman pada kuesioner yang telah disusun. Data primer pada penelitian ini adalah data tentang peran petugas kesehatan sebagai customer, komunikator, motivator, fasilitator, konselor dan data tentang kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Pada waktu pengumpulan data peneliti bekerja sama dengan petugas kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas untuk melihat perkembangan kesehatan dan memeriksa kadar Hb ibu hamil. Peneliti juga menggunakan 10 orang tenaga enumerator yaitu bidan lulusan DIII Kebidanan, dengan kriteria mampu melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil dan pemeriksaan Hb dengan alat sahli. Sebelum penelitian, tenaga enumerator terlebih dahulu dilakukan tes keterampilan pemeriksaan Hb dan pemeriksaan fisik ibu hamil, kemudian peserta yang memenuhi persyaratan akan dilatih cara mengajukan pertanyaan. Penelitian awal dilakukan dengan mengumpulkan data ibu hamil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan berada di 5 wilayah kerja puskesmas Universitas Sumatera Utara tersebut. Selanjutnya peneliti bekerja sama dengan petugas kesehatan dan kader kesehatan yang ada di desa untuk melakukan pengumpulan data. Penelitian dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu penelitian pertama pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu tapi merupakan kunjungan pertama ke tempat pelayanan kesehatan dan penelitian kedua dilakukan dengan interval waktu 3 bulan sejak penelitian awal. Pada penelitian pertama ini, peneliti dibantu oleh petugas kesehatan dan tenaga enumerator untuk melakukan wawancara identitas dan alamat ibu hamil secara lengkap serta membuat denah alamat rumah pada lembaran kuesioner untuk mengurangi kehilangan sampel dari proses pengamatan penelitian. Selanjutnya peneliti menilai perkembangan kesehatan ibu hamil dan mengukur kadar Hb. Perkembangan kesehatan diukur dengan melakukan wawancara terhadap keluhan yang dialami ibu hamil seperti lesu, lemah, dan lain sebagainya dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-tanda anemia seperti kuku pucat, denyut nadi cepat, konjungtiva pucat, dan lain sebagainya. Untuk melakukan pemeriksaan kadar Hb dilakukan dengan metode Sahli dengan langkah-langkah sebagai berikut : sebelumnya peneliti menanyakan kesediaan ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan Hb, kemudian tusuk ujung jari dengan lanset steril, bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas kering, gunakan pipet untuk menghisap darah sampai darah mencapai garis warna biru pada tabung atau angka 20 mm. Masukkan pipet ke dalam tabung sahli kemudian keluarkan darah sambil menarik pipet keluar, aduk HCL 0,1 sebanyak 2 cc dengan darah sampai benar- Universitas Sumatera Utara benar tercampur. Masukkan aquades setetes demi setetes kedalam tabung sahli, aduk kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna standar. Kemudian hasil pemeriksaan dibaca dengan melihat angka yang tertera pada permukaan darah dalam tabung. Setelah waktu 3 bulan, penelitian dilanjutkan pada ibu hamil yang telah terdata pada kunjungan sebelumnya dan kemudian melakukan wawancara untuk mengetahui peran petugas kesehatan sebagai customer, komunikator, motivator, fasilitator dan konselor. Selanjutnya juga melakukan pengumpulan data untuk menilai kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet fe seperti jumlah tablet Fe yang diminum, cara minum tablet Fe, perubahan warna tinja, perkembangan kesehatan dan pemeriksaan kembali kadar Hb ibu. Untuk menilai perubahan warna tinja, peneliti melakukan wawancara kepada ibu hamil dan tidak melakukan tes afifi di laboratorium, demikian juga untuk menilai jumlah tablet Fe yang diminum dan cara minum tablet Fe dilakukan dengan metode wawancara. Sedangkan untuk menilai kadar Hb dan perkembangan kesehatan ibu hamil dilakukan seperti penelitian pertama yaitu melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik ibu hamil serta pemeriksaan kadar Hb dalam darah dengan metode sahli. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Data Sekunder

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 49 179

Pengaruh Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012

4 94 83

Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dan Petugas Kesehatan Terhadap Standar Pelayanan Antenatal Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2004

0 43 70

Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

23 182 59

Hubungan Perilaku Ibu Hamil Dan Motivasi Petugas Kesehatan Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Mamas Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

0 33 73

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

1 23 0

HUBUNGAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe

2 9 134

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE

0 0 8

PENGARUH PENDAMPINGAN KADER PADA IBU HAMIL TERHADAP KEPATUHAN MINUM TABLET Fe

0 0 6