Pengaruh Peran Komunikator terhadap Kepatuhan

4.3. Pengaruh Peran Komunikator terhadap Kepatuhan

Sebagai komunikator petugas seharusnya memberikan informasi secara jelas kepada pasien. Pemberian informasi sangat diperlukan karena komunikasi dapat mengkondisikan faktor kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan Notoatmodjo, 2003. Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif dari petugas kesehatan. Menurut Mandriwati 2008 petugas kesehatan harus mengevaluasi pemahaman ibu tentang informasi yang diberikan. Juga memberikan pesan kepada ibu apabila terjadi efek samping yang tidak bisa ditanggulangi segera datang untuk konsultasi ke petugas. Hasil penelitian di Kabupaten Aceh Besar diperoleh bahwa dalam menjalankan perannya sebagai komunikator yaitu memberikan pesan atau informasi tentang tablet Fe kepada ibu hamil, petugas kesehatan mayoritas telah berperan dengan baik, misalnya bidan sangat ramah dan bersahabat, berpenampilan cukup bersih, sopan dan menarik serta menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah difahami dan diberikan kesempatan pendapat. Namun dalam memberikan informasi tentang anemia seperti makanan dan minuman yang tidak boleh diminum bersamaan dengan tablet Fe dan cara minum obat yang tepat belum seluruhnya dilakukan oleh bidan. Informasi ini sangat diperlukan karena cara minum yang salah akan menghambat penyerapan zat besi kedalam tubuh. Menurut Hilman et.al dalam Mandriwati 2008 bahwa penyerapan zat besi bisa meningkat bila ada zat asam dalam lambung dan bisa terhambat bila diminum Universitas Sumatera Utara bersamaan dengan makanan dan minuman yang mengandung alkohol, teh, kopi, coklat, buah-buahan yang mengandung alkohol seperti durian, nanas, mangga, kuini. Cara minum yang baik adalah bersamaan dengan minum vitamin Cjusbuah jeruk atau minum bersamaan dengan makan daging atau ikan sehingga menstimulasi asam lambung. Sebagai petugas pelayanan kesehatan, seharusnya dapat memberikan informasi secara lengkap kepada ibu hamil, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang anemia pada kehamilan. Penampilan petugas yang menarik dan bersahabat tanpa diikuti dengan pemberian informasi yang jelas, akan mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap program pengobatan. Analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara peran petugas kesehatan sebagai komunikator dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, artinya patuh atau tidaknya ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe bukan ditentukan dari hasil komunikasi dengan petugas. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden yang tertera pada tabel 4.11 bahwa meskipun petugas telah memberikan informasi yang benar tentang cara minum tablet Fe, namun masih ada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dengan cara yang salah, sekitar 16 minum tablet dengan tehkopisusu dan sebagian juga minum tablet Fe dengan dengan duriankuinimangga dan obat maag antasida. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan di Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 28 Desember 2009 disebutkan bahwa adanya persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa obat yang diberikan secara gratis oleh puskesmas, Universitas Sumatera Utara kualitasnya kurang baik, sehingga mereka lebih bersedia mengkonsumsi obat yang dibeli dari petugas kesehatan praktek swasta. Sementara ibu hamil sendiri mengaku bahwa ketidakpatuhan mereka disebabkan efek yang dialami selama minum obat seperti nyeri perut, konstipasi, diare dan perubahan tinja menjadi hitam. Adanya persepsi yang salah tersebut disebabkan karena petugas belum menjalankan perannya dengan baik sebagai komunikator. Seharusnya petugas kesehatan harus memberikan informasi yang benar secara rutin kepada ibu hamil bahwa kualitas obat bukan ditentukan oleh biaya, dan tujuan pemberian obat gratis tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan risiko kematian ibu hamil akibat anemia.

4.4. Pengaruh Peran Motivator terhadap Kepatuhan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 49 179

Pengaruh Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012

4 94 83

Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dan Petugas Kesehatan Terhadap Standar Pelayanan Antenatal Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2004

0 43 70

Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

23 182 59

Hubungan Perilaku Ibu Hamil Dan Motivasi Petugas Kesehatan Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Mamas Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

0 33 73

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

1 23 0

HUBUNGAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe

2 9 134

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE

0 0 8

PENGARUH PENDAMPINGAN KADER PADA IBU HAMIL TERHADAP KEPATUHAN MINUM TABLET Fe

0 0 6