40
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan uji kualitas data dengan uji reliabilitas dan uji validitas kuesioner, dan uji hipotesis korelasi sederhana.
1. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Spearman’s’s Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara
nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Spearman’s’s Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang
diperoleh adalah valid.
4
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa α. Suatu variabel
4
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, h.45.
41
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa 0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel.
5
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu; 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Di sini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja. Di sini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur koreasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic cronbach alpha
α. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60.
6
3. Uji Hipotesis Analisis korelasi sederhana Bivariate Correlation merupakan ukuran
numeris yang dapat diinterpretasikan sebagai derajat keeratan hubungan linear, dengan tujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua
variabel dan untuk mengerahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua
variabel. Dengan bantuan software terdapat tiga metode korelasi sederhana
5
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, h.41-42.
6
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, 41
42
Bivariate Correlation, yaitu : Pearson Correlation, Kendall’s tau-b dan Spearman’s Correlation.
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar
dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan hubungan dinyatakan dalam
besarnya koefisien korelasi. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan
variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai suatu variabel diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain. Hubungan dua variabel atau lebih
dinyatakan negatif, bila nilai suatu variabel dinaikkan, maka akan menurunkan variabel yang lain. Dan juga sebaliknya bila nilai suatu variabel
diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel yang lain.
7
Dengan data ordinal yang didapatkan, pada penelitian ini akan digunakan analisis korelasi dengan metode Korelasi Spearman Rank atau
sering disebut Spearman’s Correlation. Korelasi Spearman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila
masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal.
8
Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Jika koefisien korelasi sama dengan 1, maka hubungan antar variabel positif
sempurna, dan mendekati 1 berarti hubungannya sangat kuat dan positif. Dan
7
Sugiyono, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, h.98
8
Sugiyono, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, h.106
43
jika koefisien korelasi sama dengan -1 maka hubungan antar variabel negatif sempurna, dan mendekati -1 berarti hubungannya sangat kuat dan negatif.
Sedangkan jika koefisien korelasi mendekat sama dengan 0 maka tidak ada hubungan antar variabel, dan bila mendekati angka 0 maka hubungan antar
variabel itu lemah.
9
Nilai positif menunjukkan hubungan kedua variabel bersifat searah dan nilai negatif menunjukkan hubungan kedua variabel
bersifat tidak searah.
10
F. Konsep Operasionalisasi Variabel