34
B. Teori Kinerja Manajerial
Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan
pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer dan pekerja untuk berhasil. Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk
memperoleh sukses. Manajemen kinerja diawali dengan perumusan dan penetapan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan organisasi dicapai melalui
serangkaian kegiatan, dengan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk pencapaian sumber daya tersebut. Tujuan yang diharapkan
tersebut merupakan titik awal dalam perncanaan kinerja organisasi. Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang
memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja memiliki makna yang lebih luas, bukan hanya
hasil kerja, tetapi bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
16
Menjaga dan memastikan keberhasilan kinerja berkaitan dengan perencanaan perusahaan, penentuan target-target perusahaan yang harus
16
Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007, h.7.
35
tumbuh terus-menerus dan menghindari kerugian. Dalam perusahaan modern, kinerja perusahaan harus benar-benar terukur sehingga timbul rumusan-
rumusan kinerja yan berupa rasio-rasio, seperti rasio likuiditas dan sebagainya.
Manajemen kinerja harus bisa memastikan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan perusahaan. Dengan mengukur kinerja perusahaan itu, di
masa mendatang kinerja perusahaan dapat diperbaiki jika mengalami beberapa kegagalan dalam pencapaian target. Manajemen kinerja atau sering
sering dikenal sebagai performance management adalah tentang bagaiman mengelola kegiatan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kelangsungan hidup sebuah organisasi ditentukan oleh keberhasilannya dalam mencapai tujuan organisasi. Maka, manajemen kinerja merupakan
kebutuhan setiap organisasi untuk menjalankannya. Manajemen kinerja berorientasi pada pengelolaan proses pelaksanaan kerja dan hasil atau prestasi
kerja. Pengertian kinerja manajerial dalam penelitian ini sama dengan
definisi yang disampaikan oleh Mahoney et. al., dalam Rahmawati yang mendefinisikan kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen
yang ada dalam teori manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan,
investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan staf, negosiasi, dan
36
perwakilan. Delapan dimensi kinerja manajerial tersebut dijelaskan sebagai berikut:
17
a. Perencanaan, dalam arti kemampuan untuk menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran,
merancang prosedur, dan pemrograman. b. Investigasi, yaitu kemampuan mengumpulkan dan menyampaikan
informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan
c. Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan
menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, dan hubungan dengan manajer lain.
d. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil,
penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk. e. Pengawasan supervisi, yaitu kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan
dan menangani bawahan.
17
Fitroh Rahmawati, “Analisis Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Dengan Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h.11.
37
f. Pengaturan staff staffing, yaitu kemampuan untuk mempertahankan
angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
g. Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar
menawar dengan wakil penjual, tawar-menawar secara kelompok. h. Perwakilan representatif, yaitu kemampuan dalam menghadiri
pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis,
pidato untuk
acara-acara kemasyarakatan,
pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum perusahaan.
38
BAB III METODE PENELITIAN