Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis global yang melanda perekonomian dunia, khususnya dalam lebih dari satu tahun terakhir ini semakin menegaskan ketidakberdayaan sistem kapitalisme atau pun sistem lainnya dalam menjawab tantangan perkembangan ekonomi kekinian. Sebaliknya, sistem ekonomi Islam semakin mendapatkan pengakuan secara luas sebagai sistem alternatif yang mampu menjawab permasalahan-permasalahan ekonomi klasik maupun kontemporer. Hal ini ditandai oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan industri keuangan berbasis syariah baik di Indonesia maupun dunia internasional. Jika pada tahun 1992-1998 hanya ada satu bank syariah, maka berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia jumlah Bank Syariah per Oktober 2010 telah mencapai 34 unit yang terdiri atas 11 Bank Umum Syariah dan 23 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS telah mencapai 148 unit pada periode yang sama. 1 Pada Desember tahun 2000, aset perbankan syariah sebesar Rp. 1,8 trilyun tumbuh menjadi lebih dari Rp. 70 trilyun pada Oktober 2010. 2 1 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, Oktober, 2010,h.2. 2 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, Oktober, 2010,h.52. 2 Namun demikian, perkembangan besar yang dialami perbankan syariah di Indonesia itu tidak berarti sudah tidak menghadapi kendala serta tantangan lagi. Menurut Exsa, secara garis besar terdapat empat kendala yang dihadapi bank syariah di Indonesia yaitu kendala fiqih, kendala hukum, kendala sosialisasi dan kendala operasional. Kendala operasional salah satunya disebabkan oleh kurangnya Sumber Daya Manusia SDM dan keahlian sumber daya insani industri perbankan syariah. Faktor ini yang menyebabkan nasabah perbankan syariah seringkali pindah ke bank lain karena menganggap pelayanan perbankan syariah kurang profesional. 3 Salah satu masalah atau kendala yang dihadapi adalah terbatasnya Sumber Daya Manusia SDM berkualifikasi perbankan syariah baik di level menengah dan atas direksi, kepala divisi dan kepala cabang maupun di level bawah. Keberhasilan pengembangan perbankan syariah bukan hanya ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan yang spektakuler atau keberhasilan penyebarluasan informasi, penyusunan atau penyempurnaan perangkat ketentuan hukum atau banyaknya pembukaan jaringan kantor, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya insani para praktisi perbankan syariah itu sendiri, sehingga bank 3 Exsa, “Kendala-Kendala Seputar Perbankan Syari’ah Di Indonesia”, artikel diakses pada tanggal 18 februari 2010 dari Http:one.indoskripsi.comjudul-skripsi-makalah-tentangkendala- kendala-seputar-perbankan-syari’ah-di-indonesia,. 3 syariah bisa berjalan sesuai prinsip syariah dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas sebagai bagian dari sistem keuangan yang rahmatan lil alamin. 4 Industri perbankan syariah semakin menghadapi banyak tantangan akibat bergabungnya sejumlah institusi, kolaborasi inter-organisasi, pengembangan berbagai produk dan jasa, serta perbaikan mutu. Untuk merespon dengan efektif berbagai tantangan ini, penciptaan sistem yang memenuhi level “quality” yang sesuai dengan konsep syariah menjadi isu vital nyata yang menantang. 5 Selain itu, untuk memperoleh keunggulan daya saing dalam skala global, suatu perusahaan dituntut harus mampu menyajikan setiap proses yang lebih baik dalam rangka menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai kualitas tinggi dengan harga yang wajar dan mampu bersaing. Jadi kunci utama untuk meningkatkan daya saing adalah melalui kualitas. Untuk itu perusahaan perlu lebih terfokus pada kualitas yang dalam hal ini disebut Total Quality Management TQM. 6 Dalam setiap perkembangan industri apapun, terlebih dalam dunia perbankan syariah, adanya pelayanan terpadu yang bermutu sudah seakan menjadi satu keharusan mutlak untuk dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi. Total Quality Management TQM, atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Manajemen Mutu Terpadu MMT adalah suatu 4 Agustianto, Meningkatkan “SDM Perbankan Syari’ah”, artikel diakses pada tanggal 12 februari 2010 dari http:bankingsyariah.blogspot.com200811meningkatkan-sdm-perbankan- syari’ah.html,. 5 Musari, Khairunnisa, “TQM Pada Perbankan Syari’ah”, artikel diakses pada tanggal 20 januari 2010 dari khoirunnisamusari.blogspot.comsearchlabelTQM. 6 Danang Wahyudi, Analisis Hubungan Praktek TQM, Kinerja Bisnis dan Kepuasan Konsumen Pada Industry Manufaktur, The 2 nd National Conference UKWMS, Surabaya, 2008. 4 konsep manajemen yang dikembangkan sebagai usaha peningkatan produktivitas serta peningkatan kualitas barang dan pelayanan. Bank Syariah Mandiri adalah salah satu dari 11 Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. 7 Bank Umum syariah yang berdiri dan mulai beroperasi pada Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. Saat ini, Bank Umum Syariah ini tengah menginjak dekade keduanya. Banyak prestasi yang telah dicapai dalam waktu ya relatif singkat itu. Pada juni 2002 Bank Indonesia menganugerahinya sebagai bank sehat. Dan terakhir di tahun 2008, pada acara Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2008 bekerja sama dengan Management Research Centre dan Fakultas Pasca Sarjana Ekonomi UI, BSM kembali menerima sebuah penghargaan. Penghargaan kali ini adalah dari Bisnis Indonesia, sebuah harian bisnis terkemuka dalam dunia bisnis. Penghargaan ini diberikan kepada bank yang dinilai mampu mengelola kegiatannya secara efisien. Penilaian efisiensi bank ini merupakan salah satu indikator untuk melihat kondisi perbankan di Indonesia. Dengan metode penghitungan tingkat efisiensi menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis DEA, yang menggabungkan antara Intermediation Approach dan Production Approach. Hasilnya, berbagai kategori bank dinilai paling optimal dalam mengelola efisiensinya: Kategori Bank BUMN – 7 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, Oktober, 2010, h.2. 5 diantaranya – adalah Bank Mandiri Tbk dan untuk Kategori Bank Syariah, hanya meloloskan satu bank, yakni: PT Bank Syariah Mandiri. 8 Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk menganalisis hubungan implementasi Total Quality Management dengan kinerja manajerial di Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis hubungan Implementasi Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah a. Pembatasan Masalah