Pergerakan indek secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan atau perubahan harga saham-saham dengan kapitalisasi besar, dan sebaliknya
dalam indeks yang dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai pasar, perubahan harga saham-saham dengan kapitalisasi kecil tidak telalu
berdampak terhadap indeks. Untuk menggambarkan pergerakan seluruh saham disatu bursa
maka sampel yang diambil harus representatif, meskipun tidak harus besar. Dibeberapa bursa saham yang jumlah emitennya belum banyak, maka
indeks dihitung dari seluruh saham seperti di Bursa Taiwan, Korea, Copenhagen dan IHSG.
Di sebagian besar bursa saham lainnya, indeks agregat sahamnya tidak menganbil seluruh populasi tetapi menngunakan sampel yang
refresentatif indek LQ 45 dan indeks 100 saham itu telah terpilih. Dalam menetukan sampel atau populasi untuk menghitung indeks ada beberapa
bobot yang ditentukan. Ada empat cara untuk pembobotan yang bisa digunakan, yaitu berdasarkan harga, nilai kapitalisasi, saham yang beredar
di public free float, dan tidak tertimbang J. Soedradjad Dwiwandono dalam Dian Nurdiansyah, 2009
a. Berdasarkan Harga
Indeks saham berdasarkan harga yang paling popular dalah Dow Jones Industrial Average DJIA. DJIA sebagai indeks pertama
yang berdasarkan harga yang merupakan harga rata-rata dari 30 saham industri besar dan terkenal. Selain DJIA, indeks saham lain yang
17
berdasarkan harga adalah Nikkei 225 dari bursa Tokyo. Perhitungan indeks ini menyebabkan saham yang berharga tinggi mempunyai
pengaruh yang besar.
b. Berdasarkan Nilai
Berbeda dengan indeks berdasarkan harga, indeks berdasarkan nilai memberikan bobot yang lebih besar pada saham yang
berkapitalisasi pasar besar dan bukan pada saham berharga tinggi. Kapitalisasi pasar adalah jumlah saham tercatat dikalikan dengan harga
pasarnya. Indeks berdasarkan nilai digunakan di Bursa Efek Indonesia
BEI untuk menghitung Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Indeks LQ 45, Jakarta Islamic Indeks, dan sekitar 10 indeks sektoral di
BEI. Indeks berdasrkan kapitalisasi ini juga digunakan untuk indeks SP 500, indeks NYSE, Nasdaq, dan Hang Seng.
Keunggulan indeks berdasarkan nilai adalah perubahan indeks mencerminkan perubahan nilai kapitalisasi pasar jika mencakup
seluruh saham di suatu bursa. Jika suatu indeks naik maka nialai kapitalisasi pasar pada bursa tersebuat akan naik. Perhitungan indeks
berdasrkan nilai menyebabkan saham yang mempunyai kapitalisasi besar lebih menentukan pergerakan indeks dibandingakan dengan
saham berkapitalisasi kecil.
18
c. Indeks Tak Tertimbang
Indeks tak tertimbang atau indeks yang memberikan bobot sama kepada semua saham tanpa melihat harga atau kapitalisasi pasar
saham itu. Model ini relative jarang digunakan, indeks tak ter timbang digunakan untuk bursa saham Singapura, Milan, dan Value Line.
d. Saham Beredar
Indeks berdasarkan saham beredar di publik berusaha untuk mengoreksi indeks berdasarkan nilai. Jika indeks berdasarkan nilai
menggunakan seluruh saham tercatat sebagai dasar pembobotan, indeks ini hanya menggunakan jumlah saham yang beredar untuk
menghitung nilai kapitalisasi. Penggunaan indeks ini menyebabkan saham yang mempunyai saham beredar dengan kapitalisasi terbesar
yang paling menentukan pergerakan indeks.
3. Indeks Harga Saham di Indonesia, Jepang, Singapore, Malaysia,