mengakibatkan crash pada bursa-bursa Taiwan, Hongkong, Jepang maupun Indonesia. Demikian pula sebaliknya Mansur 2005:206.
E. Contagion Effect Theory Efek Domino
Para ahli berpendapat bahwa kondisi perekonomian suatu negara akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara. Kondisi krisis negara-
negara Asia tahun 1997 menurut penelitian Bank Dunia terutama disebabkan oleh adanya contagion effect domino effect dari negara lain Tan, Jose
Antonio, 1998. Belajar dari krisis tahun 1997, Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang ternyata hingga saat ini masih sangat tergantung pada kondisi perekonomian luar negri terutama yang berkaitan dengan investasi.
Akibatnya, kondisi pasar modal di Indonesia diduga dipengaruhi oleh kondisi luar negeri terutama kondisi pasar modal yang ada pada negara-negara maju
Ludovicius Wandobio, 2006. Efek domino adalah mata rantai reaksi yang terjadi ketika sebuah
perubahan, baik kecil maupun besar, yang menyebabkan perubahan yang sama didekatnya, dimana nantinya akan menyebabkan perubahan lainnya yang sam
pula. Efek domino juga bisa digunakan untuk menggambarkan mata rantai reaksi perubahan pada aktivitas tertentu.
Dalam pasar keuangan, termasuk pasar saham juga ada efek domino, dan dapat digunakan sebagai metode analisa dasar dari pergerakan harga. Efek
domino terjadi di dunia keuangan melibatkan fakto-faktor yang berasal dari pasar-pasar yang berbeda.
28
F. Teori Pasar Kuat Terhadap Pasar yang Lemah
Dalam penelitian Ludovicius Wandobio, 2006. Menurut para ahli, liberalisasi dalam bidang perekonomian cenderung menguntungkan
perekonomian negara maju dan berdampak merugikan terhadap perekonomian negara yang sedang berkembang akibat lemahnya pondasi perekonomian yang
dimilikinya. Pola pengembangan perekonomian antara negara-negara maju developed countries ternyata memiliki perbedaan dengan negara-negara
yang sedang berkembang developing countries. Dalam perekonomian dunia saat ini, suatu negara yang memiliki capital yang kuat pasti unggul dalam
setiap transaksi perekonomian.
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Mansur 2005 mengenai
perkembangan indeks harga saham bursa global dalam hubungannya dengan besarnya indeks harga saham gabungan IHSG di Bursa Efek Indonesia BEI.
Penelitian ini menggunakan tujuh bursa global. Adapun ketujuh bursa saham global tersebut adalah KOSPI yang mewakili bursa saham Korea, Hang Seng
HSI yang mewakili bursa saham Hong Kong, Nikkei 225 yang mewakili bursa saham Jepang, TAIEX yang mewakili bursa saham Taiwan, Dow Jones
yang mewakili bursa saham New York Amerika Serikat, FTSE yang mewakili bursa saham London Inggris, ASX yang mewakili bursa saham Australia.
Model yang digunakan adalah Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan
29
bahwa pengaruh ketujuh indeks bursa saham global secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan tetapi secara individual hanya indeks bursa
KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi IHSG BEJ.
Penelitian dari Ludovicus Sensi Wondabio 2006 yang meneliti
tentang pengaruh dari Nikkei 225, SSI Singapura, FTSE London terhadap IHSG. Metode yang digunakan adalah Granger Causality dan
ARCHGARCH. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara signifikan semua indeks yang diteliti yaitu Nikkei, SSI, FTSE berpengaruh terhadap IHSG. Hal
tersebut menunjukan bahwa indeks dari negara-negara maju mempengaruhi indeks dari negara yang sedang berkembang.
Penelitian yang dilakukan Chandra Utama 2008 mengenai pengaruh pasar saham dunia terhadap pasar saham Indonesia. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan masing-masing pasar dan arah pengaruh gerakan pasar saham lain terhadap pasar saham Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data indeks harga saham gabungan dari pasar saham Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Hong Kong dan Indonesia
periode Juli 1997 sampai Juli 2008. Metode yang digunakan yaitu korelasi pearson dan Granger Causality. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan antara pasar saham dunia dengan pasar saham Indonesia. Pasar saham dunia terutama pasar saham Amerika Serikat lebih mempengaruhi
pasar saham Indonesia dan hanya pada saat krisis tahun 1997 saja pasar saham Indonesia mempengaruhi pasar saham Amerika Serikat. Sebagian besar
hubungan kausalitas yang ada, terutama pasar saham Asia adalah hubungan
30
kausalitas saling mempengaruhi dengan pasar saham Indonesia. Terdapat interdependensi pasar saham Indonesia dengan pasar saham Asia.
Penelitian yang dilakukan oleh Bodi Frensidy 2008 mengenai analisis pengaruh aksi beli jual asing, kurs, dan Indeks Hang Seng terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan. Metode yang digunakannya adalah GARCH. Hasil dari penelitiannya menunjukan bahwa aliran dana bersih asing,
perubahan kurs, dan perubahan indeks Hang Seng mampu mempengaruhi secara signifikan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Hal ini
menunjukan bahwa jika perubahan aliran dana bersih asing dan perubahan Indeks Hang Seng positif maka perubahan IHSG akan positif juga. Ini berarti
jika perubahan aliran dana bersih asing dan perubahan Indeks Hang Seng naik maka perubahan IHSG akan naik juga. Sedangkan persentase perubahan kurs
negatif yang artinya jika kurs dolar Amerika menguat maka perubahan IHSG negatif. Hal tersebut menunjukan bahwa keadaan makro luar negri juga sangat
berpengaruh terdadap perubahan IHSG. Penelitian dari Adwin Surja Atmaja 2005 meneliti interaksi dinamis
antara indeks harga saham yang terdapat di lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang terjadi selama
masa krisis financial Asia tahun 1997 dan periode sesudahnya. Metode yang digunakan adalah Vector Error Corection Model VECM. Hasil dari
penemuan ini adalah diversifikasi portofolio saham pada lima pasar saham tersebut agaknya tidak secara signifikan mengurangi tingkat resiko investasi.
31
Hal ini dikarenakan oleh tingginya tingkat integrasi diantara pasar saham tersebut.
Penelitian yang dilakukan Ardo Ryan Dwitanto 2005 yang meneliti mengenai pengaruh indeks saham Dow Jones terhadap IHSG dan nilai tukar
rupian terhadap dollar AS pada masa krisis ekonomi. Penelitian ini menggunakan VECM yang hasilnya menunjukan bahwa Dow Jones
berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah namun tidak berpengaruh terhadap IHSG selama masa krisis.
Penelitian lain mengenai Pengaruh nilai tukar mata uang dan indeks harga saham global terhadap pergerakan IHSG dilakukan Ali Fikri Hasibuan
2009. Penelitian ini bertujuan Untuk menggambarkan pengaruh Nilai Tukar Mata Uang dan Indeks Harga Saham Global Indeks Nasdaq, Taiex, Nikkei
dan Kospi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan baik secara simultan maupun parsial di BEI. Hasil penelitian menggunakan regresi linier
berganda menunjukan secara simultan ditemukan terdapat pengaruh yang signifkan antara nilai tukar mata uang dan indeks harga saham global nasdaq,
taiex, nikkei dan kospi terhadap pergerakan IHSG. Dan secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel indeks taiex terhadap pergerakan
IHSG, tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar mata uang dan indeks harga saham global Nasdaq, Nikkei dan Kospi terhadap IHSG
yang signifikannya dibawah 5.
32
H. Kerangka Pemikiran