24 Laba sebelum pajak
Return On assets ROA = X 100
Rata – rata total asset
2. Return On Equity ROE Rasio ini mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh
pemilik bisnis pemegang saham atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur
keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya. Laba setelah pajak
Return On Equity ROE = X 100
Rata – rata modal inti
3. Biaya Operasional dibagi dengan Pendapatan Operasional BOPO BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional dengan
Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien
dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.
Biaya Operasional BOPO =
X 100 Pendapatan Operasional
25
H. Bank Persero
Bank persero, atau juga sering disebut Bank BUMN, pada awalnya masing – masing didirikan dengan undang – undang tersendiri dimana diatur
mengenai bidang tugas masing – masing bank. Selanjutnya, dalam kegiatan
operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang – undang tentang
perbankan. Dengan diundangkannya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan, bank
– bank persero lebih lanjut ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Bank persero, atau sering disebut juga bank pemerintah, adalah bank
umum yang secara mayoritas sahamnya dimilki pemerintah. Di awal dekade 2000-an , pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental
terhadap bank – bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan.
Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank.
Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan menggabungkan merger Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia,
dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementara BTN, Bank BNI 46, dan BRI tetap terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor
Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor Indonesia yang tidak lagi beroperasi sebagai bank dan berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor.
Dengan demikian, fungsi Bank Exim sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi kepemilikan bank persero juga ikut
mengalami perubahan, di mana saham bank – bank persero tidak lagi
sepenuhnya dimiliki pemerintah. Beberapa bank persero telah menjadi bank
26 publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal divestasi
antara lain Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BRI.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian Maria Sophia Aguirre, Thomas K. Lee dan Themis D. Pantos
yang berjudul Universal versus Functional Banking Regimes : The
Strucrure Conduct Performance Hypothesis Revisited. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di
sepuluh Negara dengan total 133 bank. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan alat kuantitatif seperti
“Stochastic Cost Frontier”. Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan keterkaitan antara ukuran dan sistem perbankan terhadap kinerja bank.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat manfaat apa yang diperoleh oleh bank, apakah lebih baik bila beroperasi sistem fungsional, yaitu adanya batas
– batasan dalam melakukan kegiatan atau dengan sistem universal, yaitu bank
bebas dalam setiap melakukan kegiatannya.
Zaenal Abidin dengan judul Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum.
Penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja efisiensi 93 bank umum di Indonesia pada periode tahun 2002 hingga tahun 2005. Metode analisis yang
digunakan adalah Data Envelopment Analysis DEA . Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok bank asing dan bank pemerintah menunjukan
lebih efisien dibandingkan dengan kelompok bank lain.
27 Variabel yang digunakan oleh Zaenal Abidin yaitu pada variabel input
terdiri dari Dana Pihak Ketiga, Biaya Bunga, Biaya Operasional lainnya, sedangkan variabel outputnya adalah besarnya kredit, Pendapatan Bunga, dan
Pendapatan Operasional lainnya.
Penelitian Priyonggo Suseno, SE, MSc. yang berjudul Analisis Efisiensi
dan Skala Ekonomi pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, pertama mengukur tingkat efisiensi perbankan
syariah di Indonesia pada periode 2000 – 2004 dengan pendekatan Data
Envelopment Analysis DEA . Tujuan kedua adalah menganalisis keterkaitan antara tingkat efisiensi dan skala usaha industri perbankan. Analisis
menggunakan regresi data panel dengan input yang dihasilkan dari analisis DEA.
Penelitian ini menggunakan data panel atas 10 bank syariah di Indonesia dengan periode penelitian 1999
– 2004. Data yang digunakan adalah data tahunan.
Sementara Sari Yuniarti yang berjudul Kinerja Efisiensi Bank
Berstratifikasi Sesuai dengan Visi Arsitektur Perbankan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja pada bank berstratifikasi
dengan kategori bank kegiatan usaha terbatas, bank fokus, dan bank nasional yang go public pada tahun 2005 sampai 2007 dengan menggunakan
pendekatan DEA Data Envelopment Analysis . Variabel – variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel input dan variabel output. Variabel input terdiri dari 3 variabel yaitu : salary