69 Tabel 4.12
Table of target values Targets for Unit BTN08 efficiency 89.41 radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED -TOTALASET 3.8
3.4 10.6 89.4
-DPK 3.4
3.0 12.7 87.3
-KYD 3.5
2.7 20.8 79.2
+ROA 1.8
1.8 0.0 100.0
+ROE 19.6
30.5 55.3 64.4
+BOPO 86.2
86.1 -0.1 100.1
Sumber : data diolah Antara hasil perhitungan manual dengan hasil tabel tidak terdapat
perbedaan, hasil perhitungan manual dengan hasil tabel menunjukan hasil yang sama. Agar Bank BTN 2008 menjadi efisien, maka harus merubah
total asset menjadi sebesar 3.4, dana pihak ketiga menjadi 3.0, kredit yang diberikan 2.7, ROA 1.8, ROE 30.5 dan BOPO 86.1.
Dilihat dari tingkat rata – rata efisiensi Bank BTN yang sebesar
96.51, Bank BTN beroperasi kurang efisien.
5. Efisiensi Bank Persero
Di atas telah dijelaskan mengenai tingkat efisiensi pada bank persero, yaitu bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN. Hasil penelitian menunjukan di -
antara ke – 4 bank pemerintah tersebut bank Mandiri yang memiliki tingkat
rata – rata efisiensi lebih baik jika dibandingkan dengan ke – 3 bank
pemerintah lainnya. Tingkat efisiensi maksimal pada keempat bank persero mencapai pada
tingkat efisiensi yang paling efisien, yaitu sebesar 100. Tingkat efisiensi 100 tersebut belum dicapai oleh ke empat bank secara terus menerus di
70 setiap tahunnya. Akan tetapi tingkat efisiensi pada setiap bank sangat
bervariasi. Bank Mandiri memiliki rata
– rata tingkat efisiensi sebesar 98.50, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan ketiga bank lainnya yang hanya
memiliki tingkat efisiensi di bawah rata – rata tingkat efisiensi bank
Mandiri. Sedangkan bank BRI memilki tingkat rata – rata efisiensi lebih
rendah di antara bank persero lainnya, yaitu hanya sebesar 92.56.
6. Pengujian Hipotesis Efisiensi
Berdasarkan pendekatan DEA sebuah DMU Decision Making Unit dikatakan efisien adalah apabila rasio perbandingan inputoutput = 1 atau
100; artinya DMU tersebut tidak lagi melakukan pemborosan dalam penggunaan input dan outputnya. Sedangkan sebuah DMU dikatakan
kurang efisien apabila rasio perbandingan outputinput bernilai antara 0 ≤outputinput1. Artinya DMU tersebut masih melakukan tindakan
pemborosan dalam penggunaan input – inputnya dan atau belum mampu
memanfaatkan secara optimal potensial kemampuan produksi yang dimiliki.
71 Tabel 4.13
Rata – Rata Efisiensi Bank Persero
No Bank
Efisiensi Maksimal
Rata – Rata
Efisiensi Efisiensi
Minimal 1
BNI 100
96.15 89.18
2 BRI
100 92.56
78.29 3
MANDIRI 100
98.50 92.91
4 BTN
100 96.51
80.78 Sumber : Data diolah
Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan bank persero baik bank BRI, BNI, Mandiri, dan BTN rata
– rata tingkat efisiensi bank persero kurang dari 100. Dengan kata lain, bank persero belum
beroperasi secara efisien. Tabel 4.14
Rata – Rata Skor Efisiensi Bank Persero
BNI BRI
Mandiri BTN
Skor Efisiensi 89.18
78.29 92.91
80.78 Skor Inefisiensi
10.82 21.71
7.09 19.22
Sumber : Data diolah Berdasarkan pengujian hipotesis diatas didapat kesimpulan bahwa
di antara ke empat bank persero yaitu bank BNI, BRI, Mandiri, dan BTN belum beroperasi secara efisien dengan kata lain masih terdapat inefisiensi
atau pemborosan dalam penggunaan input atau output. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat inefisiensi atau pemborosan rata
– rata di bank
72 persero berkisar antara 7.09 sampai dengan 21.71. kesimpulan ini
menjawab tujuan penelitian yang pertama.
7. Analisis Regresi Panel Data Fixed Effect
Berdasarkan hasil estimasi dari model fixed effect memiliki nilai adjusted R
2
sebesar 99.87. ini berarti bahwa variabel total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang diberikan mampu menjelaskan 99.87 variasi efisiensi bank
persero. Sedangkan sisanya sebesar 0.13 dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Sedangkan secara sendiri – sendiri parsial terlihat bahwa hanya
variabel total as set yang signifikan secara statistik pada α = 5. Sedangkan
variabel dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan tidak mempengaruhi tingkat efisiensi Bank Persero. Dengan demikian dapat diinterperestasikan
bahwa variabel total asset berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi Bank Persero secara positif, artinya jika total asset bank persero meningkat
sebesar 1 rupiah akan menyebabkan peningkatan efisiensi bank persero sebesar 0.89 rupiah.
73 Secara matematis menurut hasil output model panel data tingkat efisiensi
pada masing – masing bank persero dan koefisien – koefisiennya dapat
ditulis kembali sebagai berikut :
Model efisiensi bank persero untuk bank BRI : EFISIENSI_BRI = -0.039 + 0.0896TA_BRI + 0.003DPK_BRI -
0.002KYD_BRI
Model efisiensi bank persero untuk bank BNI : EFISIENSI_BNI = -0.015 + 0.0896TA_BNI + 0.003DPK_BNI -
0.002KYD_BNI
Model efisiensi bank persero untuk bank Mandiri : EFISIENSI_MANDIRI
= 0.092
+ 0.0896TA_MANDIRI
+ 0.003DPK_MANDIRI - 0.002KYD_MANDIRI
Model efisiensi bank persero untuk bank BTN : EFISIENSI_BTN = -0.037 + 0.0896TA_BTN + 0.003DPK_BTN -
0.002KYD_BTN
Dari hasil pengujian pengaruh variabel total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang diberikan terhadap tingkat efisiensi bank persero BRI, BNI,
MANDIRI, BTN diketahui bahwa variabel dana pihak ketiga dan kredit