29
sebab-sebabnya secara keseluruhan seperti melihat, ikhtilath, ber-khalwat, tabarruj dan lain-
lain.” Allah Ta‟ala berfirman guna melarang hamba-hambanya dari perbuatan
zina, mendekatinya, dan berinteraksi dengan hal-hal yang dapat menimbulkan atau menyeret kepada perzinaan.
“Dan janganlah kamu mendekati perzinaan. Sesungguhnya perzinaan itu adalah perbuata
n keji, “yakni dosa yang besar“, dan satu jalan yang buruk” yakni perzinaan itu merupakan jalan dan perilaku yang
terburuk.
35
4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, karena diharamkan.
Dalam Al- Mu‟jam Al-Kabir milik Imam Ath-Thabrani, dari Ma‟qil bin
Yasar berkata, Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
Artinya : Telah memberikan hadits kepada saya Abdan bin Ahmad Sana Nasar bin Ali beliau berkata: saya Abi sana Sadad bin Said dari Abi Ala
telah mebberikan hadis kepada saya Ma‟qul bin Yasar, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Andaikata kepala salah seorang
35
Al Imam Hafiz Abi F ida‟I Ismail bin Katsir, Tafsir Al Qur‟an Al „Azhim,Zedah: Al
Haramain, TT, Juz3, h. 38
30
laki-laki ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.
”
36
5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para istri
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan segenap wanita muslimah yang masuk di dalamnya.
Allah berfirman di dalam al-Quran surat Al-Ahzab ayat 32 :
: ازحاا ةروسلا
Artinya: “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”QS. Al-Ahzab: 32
Imam ibnu katsir lebih lanjut menafsirkan ayat ini bahwa tidak diperbolehkan bagi wanita berbincang dengan ajanib lawan jenis seperti
berbincang dengan suami atau mahram nya
37
. Begitu juga, Imam Qurthubi dalam ayat ini beliau menafsirkan bahwa disunnahkan bagi wanita untuk merendahkan
suaranya ketika berbincang dengan lawan jenis yang bukan mahram
38
36
Al Hafidz Ahmad Athobary , Mu‟jam Alkabir, t.t., Maktabah Ibnytaimiyah,1991,cet.1
, juz 20, h. 211-212.
37
Al Imam Hafiz Abi Fida‟I Ismail bin Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, t.t., Darrul Kutub Ilmiah, t.th., juz 6, h.362.
38
Imam Qurthubi, Jami‟ ahkam Qur‟an Tafsir Qurthubi, t.t., darrul kutub mishriyah,
1964, cet. 2, jilid 5, juz 14.