8
menghadapi kesejajaran laki-laki dan perempuan dalam pandangan masyarakat Islam, serta kebebasan perempuan dala berekspresi menurut
pandangan islam, dan juga kedudukan perempuan dalam islam. Perbedaan yang mendasar bagi penulis adalah aspek kajian penelitian. Skripsi di atas
mendeskripsikan aspek kesejajaran antara laki-laki menurut hukum isam serta kedudukan perempuan dalam pandangan Islam dan juga kebabasan
perempuan dalam berekspresi, sedangkan penulis ingin membahas lebih spesifik lagi yaitu mengenai. larangan wanita berboncengan dengan bukan
mahramnya terkait hasil Bahtsul Masa‟il Forum Musyawarah Pondok
Pesantren Putri FMP3 se-Jawa Timur. Serta mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan FMP3 se-Jawa Timur mengeluarkan fatwa tersebut dan
dampaknya.
E. Metode Penelitian
Paradigma menurut Robert A. Friedrichs adalah suatu gambaran yang mendasar mengenai pokok permasalahan yang dipelajari dalam suatu disiplin.
5
Paradigma yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah paradigma
fenomenologis. Paradigma fenomenologis yaitu berusaha memahami fenomena atau kenyataan sosial maupun perilaku manusia dari segi berfikir maupun
bertindak orang-orang itu sendiri.
6
5
Imam S dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, 91.
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, 31.
9
Dalam hal ini, peneliti berusaha memahami suatu kenyataan tentang hasil Bahtsul Masa‟il, yaitu: pelarangan berboncengan dengan lawan jenis yang bukan
mahramnya. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif, karena berupaya untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan
kualitatif ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh.
7
- Jenis Penelitian
Dilihat dari segi penelitian yang berdasarkan bahan-bahan tertulis atau bahan pustka, maka. Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini
adalah metode penelitian normatif
8
, yaitu penelitian yang memuat deskripsi tentang masalah yang diteliti berdasarkan bahan-bahan hukum tertulis.
Penelitian ini bersifat kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji buku-buku, literatur-literatur dan bahan pustaka yang ada
relevansinya dengan judul skripsi ini. Metode ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai situasi tertentu atau keterkaitan
hubungan antara berbagai fenomena secara aktual dan teratur. Dalam hal ini peneliti berusaha memberikan gambaran secara nyata mengenai batasan non
muhrim dalam Islam.
7
Ibid, hlm. 3.
8
Fahmi Muhammad Ahmadi, Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, Cet 1, h.10.