Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, karena diharamkan.

31

BAB III PROFIL FORUM MUSYAWARAH PONDOK PESANTREN PUTRI FMP3,

DAN BATSUL MASA’IL

A. Profil Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri FMP3

FMP3 adalah sebuah acara pengkajian yang dilakukan oleh pondok pesantren putri se-Jawatimur dan Madura. FMP3 itu sendiri adalah Forum aspirasi Pondok pesantren Putri untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ada dimasyarakat, nantinya akan dibahas pada forum tersebut. Akan menghadirkan tutor-tutor dari kalangan dunia pesantren yang sudah mumpuni dibidangnya masing-masing. FMP3 diadakan pertama kali di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiat al-Quraniyyah HMQ Lirboyo - Kediri - Jatim. Acara ini biasa dilakukan di tiap- tiap pondok pesantren yang telah di pilih menjadi penyelengara acara. Pada acara tersebut, biasanya panitia FMP3 se-Jawa dan Madura mengundang ratusan pondok pesantren salaf putri, tetapi yang tercatat sebagai peserta yang hadir ada sekitar lima puluhan pondok pesantren. Dalam acara tersebut, seluruh perwakilan pesantren melaksanakan diksusi yang dikemas dalam bingkai Bahtsul Masail. Bahtsul Masail yang dilaksanakan santri putri merupakan suatu pergerakan progresif yang baik di lingkungan pesantren, mengingat pesantren selama ini terlihat sebagai sub kultur yang mengesampingkan suara perempuan dalam mengambil keputusanhukum baik 32 keagamaan maupun sosial. Selain itu, bahtsul masail tersebut secara tidak langsung telah mengajak para santri untuk terus membuka dasar hukum berupa kitab-kitab kuning sebagai landasan berideologi. Agar santri putri terus melakukan aktualisasi zaman dengan tetap merujuk pada kitab kuning, karena sekarang ini sudah jarang santri yang mempelajari kitab kuning sebagai landasan hukum mereka. Sedangkan Tujuan bahtsul masa ‟il menurut Majelis Musyawarah Pondok Pesantren Lirboyo yaitu: Pertama , bahtsul masa ‟il bisa dijadikan sebagai mediator dalam rangka mensosialisasikan gagasan-gagasan baru pemahaman ajaran Islam kepada masyarakat. Kedua , bahtsul masa ‟il dapat difungsikan sebagai ajang penempaan ketrampilan, kreatifitas dan kualitas intelektual santri di pesantren, pemupukan jiwa kritis dan inovatif terhadap berbagai disiplin ilmu-ilmu agama, khususnya fikih. Ketiga , melalui bahtsul masa ‟il dapat dipersiapkan sejak dini kader- kader yang mumpuni dalam mengakomodir beragam perbedaan pemikiran yang berkembang di kalangan umat, untuk kemudian memberikan formulasi terbaik secara arif dan bijaksana. 39 39 http:www.lirboyo.net17122013. Lajanah Bahtsul Masail