K = 7,0 mm K
= 12,0 mm e = 25,5 mm
af = 34 mm
Tebal rim untuk sabuk ganda adalah:
mm t
t dp
dp t
, 2
300 225
2 300
225 300
2 300
5.2.1 Lengan Pulli
Lengan pulli sering juga disebut dengan nozzle pulli atau ruji-ruji pulli yang jumlahnya diperoleh dari persamaan:
3 08
, 3
342 6
1 6
1
Z Z
Z Dp
Z
Jadi jumlah ruji-ruji pulli adalah 3 buah.
Universitas Sumatera Utara
Gaya tangensial dari sabuk akan mengakibatkan timbulnya momen yaitu momen bengkok.Besarnya momen bengkok pada setiap pulli adalah:
Z D
Fe Mb
.
Dimana: Mb = Momen bengkok yang terjadi
Fe = Gaya efektif yang bekerja D = Diameter pulli
Z = Jumlah lengan
Sedangkan gaya efektif yang bekerja adalah:Fe = F
1
- F
2
Dimana: F
1
= Gaya pada lengan sabuk tegang F
2
= Gaya pada sabuk longgar Harga Fe diperoleh dari:
Pd = Fe . V
N 2,272
Fe 1475
. 0,342
. 14
, 3
.60 60
Fe n
. Dp
. .Pd
60 Fe
Sehingga momen bengkok yang terjadi dapat ditentukan dengan rumus:
N Mb
Mb Z
D Fe
Mb
008 ,
259 3
342 .
272 ,
2 .
Universitas Sumatera Utara
Bahan dari pulli pada umumnya adalah besi cor kelabu, untuk perancangan ini diambil besi cor tuang BE 12 dengan tegangan bengkok izin 50
Nmm
2
. Momen bengkok adalah
2
. 32
a Wb
Dimana: a
= 2 b Wb
= Tb
Mb
Wb =
2 2
50 008
, 259
mm N
mm N
Wb = 5,18
Maka:
mm a
a mm
b b
b b
b b
a b
Wb
72 ,
4 36
, 2
. 2
36 ,
2 1974
, 13
4 .
. 32
14 ,
3 18
, 5
2 .
. 32
14 ,
3 18
, 5
. .
32
3 2
2 2
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Diameter Bush dan Panjang Naaf Pulli
Diameter Bush yang digerakkan adalah:
mm Db
Db ds
Db
61 ,
63 10
17 ,
32 3
5 10
3 5
1 1
1 1
Panjang naaf adalah: Ln =
1
2 ds
Ln = 17
, 32
2 14
, 3
Ln = 50,50 mm
5.2.3 Poros Pulli
Ft
T Fr
Gambar 5.4 Gaya-gaya yang bekerja pada poros pulli
Dari gambar diatas gaya horizontal adalah gaya efektif dan gaya vertikal adalah gaya berat pulli. Keduanya akan mengakibatkan momen bengkok
sedangkan torsi menyebabkan puntir.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari momen torsi pada poros penggerak dan poros yang digerakkan adalah sebagai berikut:
Momen torsi penggerak T
1
mm kg
T T
n Pd
T
. 33
, 39620
1475 60
10 .
74 ,
9 10
. 74
, 9
1 5
1 1
5 1
Momen torsi poros yang digerakkan T
2
mm kg
T T
n Pd
T
. 42
, 60247
970 60
10 .
74 ,
9 10
. 74
, 9
1 5
1 1
5 1
Untuk menentukan diameter kedua poros diatas terlebih dahulu mengetahui jenis bahan yang digunakan. Dalam hal ini direncanakan
menggunakan baja karbon S 55 C-D dengan kekuatan tarik 80 – 101 kgmm
2
,kekuatan tarik b = 93 kgmm
2
. Sularso, hal. 330 Kekuatan tegangan geser yang diijinkan a adalah:
2 1
. Sf Sf
b a
Dimana: Sf
1
= Faktor keamanan yang didasarkan pada bahan poros = 6,0 untuk S-C Sf
2
= Faktor keamanan untuk kekerasan permukaan diambil SF
2
= 2
Universitas Sumatera Utara
Maka diperoleh:
2 2
2 1
75 ,
7 ,
2 .
, 6
93 .
mm kg
a mm
kg a
Sf Sf
b a
Kemudian momen puntir yang harus ditinjau keadaannya dimana ada kalanya terjadi tumbukan atau kejutan.Maka harganya dapat diambil dari tabel.
Tabel 5.4 Harga Kt Jenis Pembebanan
Kt Beban yang diberikan halus
1,0 Beban yang diberikan sedikit kejutan
1,0 – 1,5 Beban yang diberikan kejutan besar
1,5 -3,0
Tabel 5.5 Harga Cb Beban yang terjadi
Cb Tidak terjadi beban lentur
1,0 Terjadi beban lentur
1,2 – 2,3
Dalam hal ini digunakan harga Kt diambil harganya 2,0 karena diperkirakan terjadi beban kejutan besar.Harga Cb diambil harganya 2,0 karena
akan terjadi beban lentur.Diameter poros dapat dihitung:
Universitas Sumatera Utara
Diameter poros penggerak adalah:
mm dp
dp T
Cb Kt
a dp
72 ,
42 33
, 29620
. 2
. 2
75 ,
7 1
, 5
. .
1 ,
5
1 3
1 1
3 1
1
Diameter poros cyclo drive adalah:
mm dp
dp T
Cb Kt
a dp
12 ,
54 42
, 60247
. 2
. 2
75 ,
7 1
, 5
. .
1 ,
5
2 3
1 2
3 1
2
5.2.4. Pemilihan Pasak Pulli Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan elemen mesin