Faktor – factor Penyebab Losses pada Screw Press Tekanan Kerja Screw Press

 Motor penggerak, berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran yang digunakan untuk memutar poros ulir.  Roda gigi, berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya dari penggerak lain sehingga putaran dan daya ini dapat dipergunakan untuk keperluan yang diinginkan. Gambar 3.5 Roda gigi  Konus, berfungsi untuk memberikan tekanan pada buah kelapa sawit yang masuk ke screw press sehingga buah kelapa sawit menjadi tertekan dan minyak semakin banyak yang dikeluarkan dari buah kelapa sawit.

3.3. Faktor – factor Penyebab Losses pada Screw Press

 Temperatur Jika suhu air panas yang masuk kedalam screw press pada pipa air umpan untuk mencapai temperature 90 C maka akan mengkibatkan pengempaan tidak maksimal atau minyak yang dihasilkan sedikit. Universitas Sumatera Utara  Tekanan Konus Jika tekanan dari dua buah konus melalui hidraulik tidak mencapai 30 – 50 kgcm 2 , maka penekanan minyak tidak maksimal, tetapi bila tekanan yang diberikan terlalu besar akan menyebabkan persentase biji pecah meningkat lebih dari 5 persen.  Putaran Jika putaran poros ulir yang ditransmisikan dari electromotor tidak mencapai 12 rpm akan mengakibatkan proses pengempaan memakan waktu yang lebih lama dan kapasitas olahan yang kecil. Putaran poros ulir yang terlalu cepat juga akan menyebabkan losses karena minyak yang dihasilkan akan sedikit akibat pengempaan yang tidak maksimal.

3.4. Tekanan Kerja Screw Press

Penggerak as screw press dilakukan dengan electromotor yang dipindahkan dengan sabuk belt, roda gigi, hidraulik. Efektivitas tekanan ini tergantung pada tahanan lawan pada justing cone. Tekanan pada hidraulik cone yang sesuai untuk double stage pressing diberikan pada tekanan 30 – 50 bar. Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan lawan dinaikkan dengan mengatur cone. Hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukannya perrsentase biji pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan screw press. Bahkan dapat menyebabkan rusaknya electromotor screw press. Tekanan kerja cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji yang pecah. Dengan tekanan sebesar 40 – 50 bar, maka persentase biji pecah hanya 3 – 5 persen. Universitas Sumatera Utara Tekanan yang terlalu bervariasi akan mengakibatkan pengaruh negative terhadap proses pengempaan dan terhadap alat kempa. Adjustment yang dilakukan pada electromotor dan cone yang secara terpisah tidak dapat mempertahankan tekanan yang stabil. Untuk menstabilkan tekanan kerja dan tekanan lawan pada screw press dilakukan melalui penggantian gear drive dengan hidraulik transmisi sehingga ganjalan – ganjallan yang terdapat pada screw press yang disebabkan karena ketidaksamaan bahan baku dapat diatur secara otomatis. Beberapa tujuan dalam menstabilkan tekanan pressan adalah :  Meminimalisir kehilangan minyak dalam ampas, dimana dengan meratanya adonan masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil, maka ekstrasi minyak akan lebih sempurna. Dengan demikian kehilangan minyak oil losses akan dapat ditekan lebih rendah.  Menurunkan jumlah biji yang pecah, dimana semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press, maka jumlah biji pecah semakin tinggi.  Memperpanjang usia teknis, dimana masa pakai alat seperti screw press, cylinder press, dan electromotor akan lebih lama karena kurangnya getaran mekanis.

3.5. Kapasitas Screw Press