Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Anggun terhadap Minat Pembelian Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus pada Siswa Sekolah Menengah Farmasi)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 EKSTENSI

MEDAN

PENGARUH SELEBRITI PENDUKUNG (CELEBRITY

ENDORSER) ANGGUN TERHADAP MINAT

PEMBELIAN ULANG SHAMPO PANTENE

(STUDI KASUS PADA SISWA SEKOLAH

MENENGAH FARMASI)

Skripsi

OLEH

Lois Maria Mendrofa

060521134

Manajemen

Guna memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan


(2)

ABSTRAK

Lois Maria Mendrofa, 2009. Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Anggun terhadap Minat Pembelian Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus pada Siswa Sekolah Menengah Farmasi). Dibawah Bimbingan Dra.Ulva Msi. Prof Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE, MSi Ketua (Departemen Manajemen), Dra. Magdalena L.L. Sibarani Msi (Dosen Penguji I), Dra Frida Ramadhani MM (Dosen Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi dan variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara selebriti pendukung Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi dan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang pada siswa Sekolah Menengah Farmasi adalah variabel attractiveness.

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti selebriti pendukung Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Panete pada siswa Sekolah Menengah Farmasi adalah deskritif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang cukup erat antara variabel

attractiveness, trusworthiness, expertise, terhadap minat pembelian ulang Shampo

Pantene sebesar 80,6% dengan adjusted R square sebesar 49,4% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil uji F menyatakan variabel attractiveness, trusworthiness, expertise, secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Uji t menunjukkan variabel attractiveness merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Kata Kunci: Shampo Pantene, Selebriti Pendukung, Anggun (Attractiveness,


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha kuasa atas kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Anggun Terhadap Minat Pembelian Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus Pada siswa Sekolah Menengah Farmasi) Jl. Abdul Hamid No 56B Medan.

Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan program Strata 1 pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen.

Penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini. Penulis berterimakasih kepada:

1. Drs Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

2. Prof Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Dra Nisrul Irawati MBa, selaku Sekretaris Jurusan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Dra Ulva Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan, arahan dan perhatian yang besar dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Dra Magdalena L.L Sibarani Msi selaku Dosen Penguji 1 yang telah

memberikan saran dan masukan bagi penulis.

6. Dra Frida Ramadhani MM selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan dorongan bagi penulis.


(4)

7. Seluruh dosen dan staff pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

8. Anastasia Natarina Siregar S.Si, Apt selaku Kepala Sekolah Menengah Farmasi yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan riset.

9. Ibu Delima Tambunan SE selaku pegawai Tata Usaha yang juga membantu penulis untuk mendapatkan data-data yang penulis perlukan.

10. Keluargaku: Papa T. Mendrofa dan Mama Emiria Zebua, abang-abangku: Peniel Mendrofa bersama istri dan anak-anaknya, Petrus Mendrofa bersama istri, Iman P Mendrofa bersama istri, Yusak Mendrofa. Terimakasih untuk dukungan doa, kasih, dan perhatiannya.

11. Om Sony dan Tante Tino beserta Ralph dan Rachel yang selalu mendukung baik dalam doa, perhatian dan semangat maupun kebutuhan secara jasmani, terimakasih banyak kiranya keluarga ini semakin diberkati dan dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan yang telah Tuhan percayakan, Jbu all.

12. Seluruh orang Pastori, terimakasih untuk doa dan perhatiannya.

13. Tetty, Hetty, Dwi kalian adalah teman-teman ku dalam suka dan duka. Terimakasih untuk bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ayo semangat biar kita sama-sama diwisuda bulan 8 ini. Khusus untuk Tety,jangan menyerah ya say, tetap optimis.

14.Seluruh reken-rekan mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2006 yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juni2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR………....………...i

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...ix

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang…….………...1

B. Perumusan Masalah……….………...4

C. Kerangka Konseptual………..………...4

D. Hipotesis…………..………...5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian…….………...6

1. Tujuan Penelitian………...6

2. Manfaat Penelitian……….6

F. Metode Penelitian………...7

1. Batasan Operasional………...7

2. Defenisi Operasional...7

3. Skala Pengukuran Variabel...9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian...10

5. Populasi dan Sampel...10

6. Jenis dan Sumber Data...11

7. Teknik Pengambilan Data...12


(6)

BAB 11. URAIAN TEORITIS...18

A. Penelitian Terdahulu………....18

B. Komunikasi Pemasaran………....21

1. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran...21

2. Tujuan Komunikasi Pemasaran...21

C. Defenisi Periklanan...21

D. Fungsi-fungsi Periklanan...22

E. Penggunaan Selebriti dalam Periklanan………...23

1. Sejarah Pendahuluan Selebriti Pendukung...23

2. Defenisi Selebriti...23

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti...24

4. Karakteristik Selebriti Pendukung...25

5. Evaluasi Penggunaan Selebriti dalam Iklan...26

F. Model Keputusan Pembelian...28

BAB 111 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...32

A. Sejarah Singkat Perusahaan...32

1. Sejarah PT P&G...32

2. Jenis-jenis Produk PT P&G...32

B. PROFIL Anggun ……….34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………..37

A. Analisis Deskriptif...37

1. Indentitas Responden………...37

2. Deskriptif Variabel………..39


(7)

C. UJI ASUMSI KLASIK...46

1. Uji Normalitas...46

2. Uji Heteroskedastisitas...47

3. Uji Autokorelasi...48

4. Uji Multikolineritas...49

D. Analisis Regresi Linear Berganda...50

E. Pengujian Hipotesis...52

1. Determinan (R2)...52

2. Uji F (uji secara serentak)...53

3. Uji t (uji secara serentak)...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...57

A. Kesimpulan...57

B. Saran...58 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index...3

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel...9

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert...10

Tabel 1.4 Jumlah Siswa Sekolah Menengah Farmasi...10

Tabel 1.5 Jumlah Sampel Siswa Sekolah Menengah Farmasi...11

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...20

Tabel 3.1 Produk-produk PT P&G...33

Tabel 3.2 Daftar Prestasi Anggun...35

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden...37

Tabel 4.2 Kelas Responden...38

Tabel 4.3 Karakteristik Reponden Berdasarkan Intensitas Pembelian...38

Tabel 4.4 Pendapat Responden Terhadap Variabel Attractiveness...39

Tabel 4.5 Pendapat Responden Terhadap Variabel Trustworthiness...40

Tabel 4.6 Pendapat Responden Terhadap Variabel Expertise………...42

Tabel 4.7 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pembelian Ulang...43

Tabel 4.8 Item Total Statistik………....45

Tabel 4.9 Reliability Statistics………..46

Tabel 4.10 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test...47

Tabel 4.11 Normal Scaterplot………...48

Tabel 4.12 RunsTest………49

Tabel 4.13 Coefficients………49

Tabel 4.14 Coefficients………50


(9)

Tabel 4.16 Annova………53 Tabel 4.17 Uji t………...54


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual…...………...5 Gambar 2.1 Model Keputusan Pembelian...31 Gambar 4.11 Scatterplot Uji Heterokedastisitas...48


(11)

ABSTRAK

Lois Maria Mendrofa, 2009. Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Anggun terhadap Minat Pembelian Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus pada Siswa Sekolah Menengah Farmasi). Dibawah Bimbingan Dra.Ulva Msi. Prof Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE, MSi Ketua (Departemen Manajemen), Dra. Magdalena L.L. Sibarani Msi (Dosen Penguji I), Dra Frida Ramadhani MM (Dosen Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi dan variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara selebriti pendukung Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi dan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang pada siswa Sekolah Menengah Farmasi adalah variabel attractiveness.

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti selebriti pendukung Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Panete pada siswa Sekolah Menengah Farmasi adalah deskritif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang cukup erat antara variabel

attractiveness, trusworthiness, expertise, terhadap minat pembelian ulang Shampo

Pantene sebesar 80,6% dengan adjusted R square sebesar 49,4% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil uji F menyatakan variabel attractiveness, trusworthiness, expertise, secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Uji t menunjukkan variabel attractiveness merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

Kata Kunci: Shampo Pantene, Selebriti Pendukung, Anggun (Attractiveness,


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis yang semakin pesat menuntut perusahaan semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar produknya tetap diminati konsumen, salah satunya adalah menjadikan selebriti sebagai bintang iklannya ataupun sebagai product

endorser . Product endorser merupakan orang yang menyampaikan pesan iklan

atau menganjurkan untuk membeli suatu produk.

Selebriti sebagai product endorser sering disebut sebagai selebriti pendukung (celebrity endorser). Perusahaan sering menggunakan selebriti pendukung (celebrity endoser) disebabkan oleh atribut populer yang dimiliki oleh selebriti termasuk kecantikan, keberanian, bakat, jiwa olahraga, keanggunan atau kekuasaan dan daya tarik seksual merupakan pemikat yang diinginkan untuk merek-merek yang akan didukung oleh selebriti. Atribut populer yang dimliki oleh selebriti diharapkan dapat menarik konsumen untuk membeli produk sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Peranan seorang selebriti dalam membantu kelancaran aktivitas pemasaran sangat diperlukan. Selebritis dapat membuat hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen serta membangun daya tarik merek dengan target pasar yang dituju. Selebriti secara tdak langsung bisa menjadi user imaginery bagi konsumen ketika si konsumen membeli suatu merek produk biasanya akan mengaitkan pencitraan dirinya.


(13)

Penggunaan seorang selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pilihan akan dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang naik daun, dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan (Royan, 2004 : 7). Salah satu endorser pemasaran, khususnya artis yang sudah cukup lama terkenal adalah Anggun. Anggun adalah salah satu sosok wanita yang telah lama menjadi endorser pemasaran pada salah satu produk yaitu Shampo Pantene. Anggun sangat mahir dalam merawat rambutnya dan selama 6 tahun setia mempergunakan Shampo Pantene. Berdasarkan hal tersebut PT P&G memilih Anggun sebagai ikon produk Shampo Pantene.

Anggun sebagai selebriti pendukung dari Shampo Pantene dipilih sesuai dengan segmentasi yang ingin dituju oleh Shampo Pantene. Anggun dipakai oleh Shampo Pantene untuk mempertegas kembali segmentasi dari Shampo Pantene yaitu remaja putri sampai ibu rumah tangga, hal ini dikarenakan image yang dimiliki oleh Anggun dapat mewakili seorang wanita yang memiliki rambut panjang, lurus , tebal, berkulit putih dan bersih, cantik, lembut, anggun dan cerdas. Selain daripada segmentasi yang ingin dituju, Anggun juga memiliki prestasi dan penghargaan yang mendukung kariernya sebagai seorang selebriti. Untuk menarik minat konsumen maka PT P&G menggunakan Anggun sebagai celebrity endoser pada produknya. Berikut tabel indeks loyalitas konsumen Indonesia terhadap Shampo Pantene.


(14)

Tabel 1.1 Top Brand Index(TBI)

Nama Produk Presentase

Sunsilk 28,44%

Clear 23,55%

Pantene 14,89%

Sumber : M. Suyanto (2007)

Tabel 1.1 memperlihatkan Shampo Pantene menguasai posisi ketiga dalam pangsa pasarnya(market share) pada tahun 2007. Hal tersebut membuat Shampo Pantene memperoleh Top Brand Index (TBI) sebesar 14,89%. Dan di bandingkan dengan produk shampo yang lain, pantene masuk dalam 5 nominasi besar berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Mars dalam majalah SWA. Tetapi dari segi kriteria Gain Index, Shampo Pantene berada pada posisi pertama.

Berdasarkan prasurvei yang dilakukan oleh penulis, dimana survey tersebut dilakukan pada beberapa siswa Sekolah Menengah Farmasi didapat kesan bahwa sebagian besar siswa Sekolah Menengah Farmasi menggunakan Shampo Pantene dengan endorser Anggun karena Anggun adalah wanita yang cantik, lembut, menarik, anggun, dan cerdas dimana pesona yang ditampilkannya dapat membangun daya tarik tersendiri dihati konsumen. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil judul “Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Anggun terhadap Minat Pembelian Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus pada Siswa Sekolah Menengah Farmasi Medan)”


(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun yang terdiri dari variabel attractiveness (X1), trustworthiness (X2), dan expertise (X3)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

2. Variabel manakah dari selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene siswa Sekolah Menengah Farmasi .

C. Kerangka Konseptul

Menurut Ohanian dalam Royan (2004 : 8) selebriti yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli antara lain daya tarik fisik (attractiveness), adanya keahlian (expertise), dan dapat dipercaya (trustworthiness).

Menurut Kotler dalam Royan (2004 : 8) seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas yang didukung oleh faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan.

Menurut Schiffman dan Kanuk (Suwandi, 2007 : 3) ada dua jenis pembelian yaitu pembelian coba-coba dan pembelian ulang. Pembelian coba-coba merupakan awal dari konsumen melakukan hubungan dengan produk. Pembelian ulang merupakan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai


(16)

pengalaman dengan produk maupun organisasi sebagai indikasi adanya kepercayaan atau kepuasan.

Berdasarkan beberapa teori pendukung, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Selebriti Pendukung (Anggun)

Attractiveness ( X1)

Trustworthiness(X2)

Expertise(X3)

Sumber : Ohanian (Royan, 2004)

Schiffman dan Kanuk (Suwandi, 2007) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa attractiveness, trustworthiness, dan expertise merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi minat pembelian ulang Shampo Pantene pada konsumen. Ketiga variabel yang dimiliki oleh Anggun diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membeli ulang Shampo Pantene sebagai indikasi dari kepercayaan pada produk yang dihasilkan atas pencitraan yang sesuai oleh konsumen pada selebriti pendukung dengan produk yang diiklankan.

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Selebriti pendukung (celebrity endoser) Anggun yang terdiri dari variabel attractiveness (X1), trustworthiness (X2), dan exspertise( X3),

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.


(17)

2. Variabel trustworthiness yaitu menyangkut seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap endorser yang dapat mempengaruhi brand

awareness yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui analisis pengaruh selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun yang terdiri dari variabel attractiveness (X1), trustworthiness

(X2), dan expertise (X3) terhadap minat pembelian ulang Shampo

Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

b. Mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi .

2. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan bagi para pemasar untuk mengembangkan strategi pemasarannya khususnya untuk PT. P&G Tbk.


(18)

b. Bagi Peneliti Lanjutan

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan mengembangkan dimasa yang akan datang.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan penulis mengenai penggunaan selebriti pendukung dalam iklan dan kaitannya dengan minat pembelian ulang konsumen.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (X) yaitu seberapa besar pengaruh selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun yang terdiri dari variabel

attractiveness (X1), trustworthiness (X2), expertise (X3) terhadap minat

pembelian ulang Shampo Pantene.

b. Variabel dependen yaitu minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi.

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.


(19)

a. Attractiveness (X1)

Menurut Rossiter dan Percy (Royan, 2004:8) attractiveness adalah daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat kesukaan masyarakat (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen (similarity), dimana keduanya tidak bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan.

Daya tarik selebriti meliputi keramahan, menyenangkan, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2003:461).

b. Trustworthiness (X2)

Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang pendukung (Shimp, 2003:470)

Trustworthiness juga menyangkut seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap endorser yang dapat mempengaruhi brand

awareness yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

c. Expertise (X3)

Menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan (Royan, 2004:8)

d. Minat Pembelian Ulang (Y)

Minat pembelian ulang didefenisikan sebagai perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Dalam penelitian ini menunjukkan keinginan siswa Sekolah Menengah Farmasi untuk melakukan pembelian ulang terhadap Shampo Pantene.


(20)

Tabel 1.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur

Attractiveness(X1) Daya tarik selebriti yang

terdiri atas tingkat kesukaan masyarakat (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen (similarity ) 1. Kecantikan 2. Menarik Likert

Trustworthiness(X2) Merupakan kejujuran,

integritas dan dapat dipercayanya seorang pendukung

3. Dapat dipercaya 4. Keandalan

Likert

Expertise (X3) Pengetahuan selebriti

tentang produk yang diiklankan

5. Keahlian selebriti pendukung 6. Wawasan tentang

produk

Likert

Minat Pembelian Ulang (Y)

Perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek 7. Pertimbangan untuk membeli. 8. Kepercayaan pada selebriti mempengaruhi minat pembelian ulang Likert

Sumber: Royan (2004:8) diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Adapun skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86)

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel 1.3


(21)

Tabel 1.3

Istrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Menengah Farmasi Jalan Abdul Hamid No 56B Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari sampai Mei 2009.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Farmasi Medan yang berjumlah 258 orang, perincian dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut ini:

Tabel 1.4

Jumlah Siswa Sekolah Menengah Farmasi Tahun Ajaran 2007/2008

Kelas Jumlah Siswa Persentase

I 100 38,7

II 74 32,6

III 84 28,7

Total Populasi 258 100


(22)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2005 :73).

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (Umar, 2002: 96), yaitu:

n= 2

1 Ne N

+

Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Taraf kesalahan=10%

Sehingga: n = 2 ) 1 , 0 ( 258 1

258

+

= 72,06

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, peneliti menetapkan sampel sebanyak 72 siswa dengan taraf kesalahan 10%.

Tabel 1.5

Sampel Siswa Sekolah Menengah Farmasi Tahun Ajaran 2007/2008

Kelas Jumlah Siswa Persentase

I 38 52,28

II 19 26,39

III 15 20,83

Total Sampel 72 100

Teknik penarikan sampel yang dipakai adalah metode purposive

sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2005: 78). Kriteria dari sampel adalah yang telah melakukan pembelian ulang Shampo Pantene paling sedikit dua kali selama rentang 2 bulan terakhir.


(23)

6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui kuisioner dan wawancara kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang telah diolah terlebih dahulu yaitu data dari Sekolah Menengah Farmasi, buku-buku pendukung, jurnal, majalah, internet dan sebagainya.

7. Teknik Pengambilan Data

Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yangs digunakan: a. Wawancara

Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden yakni siswa Sekolah Menengah Farmasi.

b. Kuisioner

Menyebarkan daftar pernyataan tertulis untuk di isi oleh responden (siswa).

c. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku literatur, jurnal, majalah, tabloid, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:


(24)

a. Metode Analisis Deskriptif

Melalui metode ini data yang diperoleh diklasifikasikan, diinterprestasikan dan selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran umum tentang data yang diteliti.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang dengan menggunakan program SPSS

14.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung, >rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika rhitung,<rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Reliabel artinya data yang diproleh melalui kuisioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Pengujian dilakukan dengan program SPSS

14.0 for windows .

Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1.Jika ralpha positif atau > rtabel maka pernyataan reliabel.

2.Jika ralpha negatif atau < rtabel maka pernyataan tidak reliabel.

c. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:


(25)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al, 2008:55).

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual ke pengamatan lainnya tetap maka disebut heteroskedasitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi dapat dilakukan dengan 4 cara dan dalam penelitian ini yang dipergunakan adalah The Runs Test yaitu uji nonparametrik dengan tanda positif dan negatif. Kaidah keputusan dari metode ini adalah: tidak menilak hipotesis nol jika taksiran R berada pada jarak interval dan menolak hipotesis nol jika taksiran R di luar batas interval.


(26)

4. Uji Multikolineritas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance danVIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas varibel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolineritas (Situmorang et al, 2008:104).

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel terikat dimana rumusnya sebagai berikut: Y = a+b1X1+b2X2+ b3X3+e...(Sugiyono, 2005:211)

Keterangan:

Y = minat pembelian ulang a = konstanta

b1 = koefisien regresi pertama

b2 = koefisien regresi kedua

b3 = koefisien regresi ketiga

X1 = Attractiveness

X2 = Trusworthiness


(27)

e = epshilon

Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel attravtiveness (X1),

trusworthiness (X2), expertise (X3) terhadap variasi naik turunnya variabel

terikat atau minat pembelian ulang (Y) secara bersama-sama, dimana: 0≤ R2 ≤1

Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3) yang terdiri atas attractiveness,

trusworthiness, expertise terhadap minat pembelian ulang sebagai variabel

terikat (Y) adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap minat pembelian

ulang.

Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) yang terdiri atas trusworthiness,

attractiveness, expertise terhadap minat pembelian ulang sebagai variabel

terikat (Y) semakin kecil.

Berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Uji F (uji secara serentak)

Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X1,X2,X3) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara serentak. Kriteria pengujian sebagai berikut:


(28)

Ho :b1, b2, b3 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa variabel attractiveness,

trusworthiness, expertise terhadap variabel terikat (Y) sebagai minat

pembelian ulang.

H1 : b1,b2,b3 = 0 artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu attractiveness, trusworthiness,

expertise terhadap variabel terikat (Y) sebagai minat pembelian ulang.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

Uji t (uji secara parsial)

Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X1,X2,X3) apakah mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Kriteria pengujian sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 121):

H0 : b1=b2=b3=0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat(Y).

H1 :b1 ≠ b2≠ b3≠ 0

signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat(Y)

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%


(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A.

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul ”Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity endorser) Luna Maya dalam Periklanan Sabun Lux terhadap Pembentukan Brand Image pada Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera Utara”. Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel independen visibility, credibility, attraction dan power secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembentukan brand image pada mahasiswa Ekstensi Universitas Sumatera Utara. Dengan uji t diperoleh variabel yang paling dominan terhadap pembentukan brand image sabun lux pada mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera Utara adalah attraction yaitu daya tarik sang bintang, personality, dan tingkat kesukaan masyarakat dengan thitung sebesar 4,168.

Marya (2008) juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan selebriti pendukung dengan judul ” Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Gita Gutawa terhadap Minat Pembelian Ulang Indomie(Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)”. Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel independen attractiveness, trusworthiness, expertise secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian ulang pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia. Dengan uji t diperoleh variabel yang paling dominan terhadap pembelian ulang Indomie pada mahasiswa


(30)

Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia adalah trustworthiness yaitu kepercayaan yang mengacu pada kejujuran dan integritas dengan thitung sebesar 4,878.

Rosmayanti (2005) dengan judul ”Pengaruh Marketing Endorser Tamara Bleszinsky terhadap Keputusan Pembelian Lux pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Kesimpulan yang diperoleh dari uji F menyatakan variabel terikat attractiveness, expertise, dan trusworthiness secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Lux pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dari uji t diperoleh variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sabun Lux pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah variabel trussworthiness dengan thitung sebesar 3,107, sedangkan


(31)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Populasi Variabel Hasil Penelitian Arina Mahasiswa S-1 Ekstensi

Manajemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2004-2006 berjumlah 371 mahasiswa Visibility (X1) Credibility (X2) Attraction (X3) Power (X4)

Brand Image (Y)

Selebriti pendukung Luna Mya berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pembentukan brand image Lux. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pembentukan brand

image adalah attraction

Marya Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia angkatan 2004-2007 berjumkah 1215 mahasiswa

Attractiveness (X1)

Trusworthiness (X2)

Expertise (X3)

Minat Pembelian Ulang(Y)

Selebriti pendukung Gita Gutawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang kembali Indomie. Variabel yang paling dominan berpengaruh

terhadap pembentukan brand

image adalah trusworthiness

Rosmayanti Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara angkatan 2002-2004 berjumlah 1101 mahasiswa

Attractiveness(X1)

Expertise(X2)

Trusworthiness(X3)

Keputusan pembelian(X4)

Ketiga variabel bebas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Lux. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Lux adalah

trusworthiness

Sumber : Arina (2007), Marya (2008), Rosmayanti(2005)

B. Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler (Pujianto, 2003: 99) komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektifitas dan efisiensi pemasaran suatu produk. Proses ini berkesinambungan, mulai dari tahap perencanaan (desain) produk, distribusi sampai kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna dikalangan konsumen. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur


(32)

dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.

1. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran

Menurut Shimp (2003: 5) bentuk atau unsur-unsur komunikasi pemasaran adalah :

a. Penjualan Perorangan (Personal Selling) b. Iklan (Advertising)

c. Promosi Penjualan (Sale Promotion) d. Publisitas

2. Tujuan Komunikasi Pemasaran

Menurut (Shimp, 2003 :160) tujuan komunikasi pemasaran diarahkan pada satu atau lebih tujuan dibawah ini :

a. Membangkitkan keinginan akan satu kategori produk b. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness)

c. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat pembeli.

d. Memfasilitasi pembelian

C. Defenisi Periklanan

Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujianto, 2001: 3).

Menurut Setiadi (2003: 253), defenisi standar dari periklanan biasanya mengandung enam elemen, yaitu :


(33)

1. Perikalanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar 2. Dalam iklan terjadi proses identifikasi sponsor 3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen

4. Periklanan memerlukan elemen media massa merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada audiens

5. Bersifat non personal

6. Audiens, kelompok konsumen yang akan dijadikan sasaran pesan

D. Fungsi-fungsi Periklanan

Menurut Shimp (2003 : 357) secara umum, periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu :

1. Informing (Memberi Informasi)

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik konsumen tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

2. Persuading (mempersuasi)

Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang dilakukan

3. Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.


(34)

4. Adding Value (memberikan nilai tambah)

Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing.

5. Assisting (mendampingi)

Peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komuniksi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan penjualan.

E. Penggunaan Selebriti dalam Iklan

1. Sejarah Pendahuluan Selebriti Pendukung

Penggunaan selebriti pendukung sebagai alat pemasaran sudah ada sejak tahun 1893, ketika Lilie Langtry tampil dalam iklan sabun Pears Soap (Bergstrom dan Skarfstad, 2004 :1)

2. Defenisi Selebriti

Menurut Shimp (2003 :460) defenisi selebriti adalah (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal karena prestasinya didalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan-golongan produk yang didukungnya.


(35)

Menurut Friedman (Schlecht, 2003 :4) selebriti pendukung (celebrity

endorser) adalah individu yang terkenal oleh publik atas prestasinya selain

daripada produk yang didukungnya.

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Selebriti

Kelompok selebriti yang digunakan sebagai bintang iklan adalah para artis film, sinetron, penyanyi, musisi, pelawak, sastrawan, presenter, dan semua orang-orang terkenal yang bergerak dibidang hiburan.

Selebriti yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk, bisa berfungsi untuk :

a. Memberikan kesaksian (testimonial)

b. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement) c. Bertindak sebagai aktor dalam iklan

d. Bertindak sebagai juru bicara perusahaan

Selebriti akan memberikan manfaat kepada perusahaan karena selebriti mempunyai popularitas, bakat, kharisma, dan kredibilitas. Dari keempat unsur tersebut kredibilitas merupakan unsur yang paling penting bagi konsumen.

Kredibilitas selebriti berhubungan dengan keahlian dan product knowledge yang diketahui sang bintang(Royan, 2004 : 15)


(36)

4. Karakteristik Selebriti Pendukung

Menurut Ohanian (Royan, 2004: 8) ada tiga faktor yang dimiliki oleh selebriti dalam menarik minat beli konsumen yaitu daya tarik (attractiveness), dapat dipercaya (trusworthiness), keahlian (expertise). a. Attractiveness

Daya tarik meliputi keramahan, menyenangkan, fisik, dan pekerjaan sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2003: 464).

Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama adalah tingkat disukai audiens (likeability) dan yang kedua adalah tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan (Royan, 2004: 18). b. Trustworthiness

Trusworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas

dan dapat dipercayainya seorang pendukung. Seringkali seorang pendukung tertentu dianggap dapat sangat dipercaya padahal bukan orang yang ahli dibidangnya. Keadaan dipercayanya seorang pendukung tergantung pada persepsi khalayak akan motivasi dukungannya. Para pemasang iklan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan (Shimp, 2003: 470).


(37)

c. Expertise

Keahlian mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya.

5. Evaluasi Penggunaan Selebriti dalam Iklan

Di dalam aktivitas pemasaran, penggunaan selebriti dalam iklan sebaiknya dievaluasi. Rossiter dan Percy (Royan, 2004: 15) menyatakan salah satu alternatif untuk mengevaluasi selebriti dalam periklanan dengan menggunakan model VisCAP. VisCAP terdiri dari empat unsur yaitu

Visibility, Credibility, Attraction, dan Power. Model VisCap ini

diharapkan dapat mempermudah pemasar melakukan evaluasi terhadap kelayakan selebriti dalam mengiklankan produk.

Melalui VisCAP ini dapat diketahui layak tidaknya selebriti mengiklankan terus menerus suatu produk, dan jika nilainya tinggi maka selebriti akan terus digunakan. Sebaliknya jika nilainya rendah, tentunya pemasar harus mencari selebriti lain sebelum merek produk menjadi hancur mengikuti kehancuran popularitas sang artis.

Keempat unsur dari model VisCAp dijelaskan sebagai berikut: a. Visibility

Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. Apabila

dihubungkan dengan popularitas maka visibility banyak berguna apabila communication objective adalah brand awareness.


(38)

b. Credibilty

Kredibilitas sang bintang lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian bersangkut paut pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. Credibility akan sesuai apabila communication objective adalah brand attitude, dimana brand

attitude itu sendiri berarti kemampuan merek dalam menciptakan

motivasi dan emosi yang sesuai dengan benefit merek. c. Attraction

Menitikberatkan pada daya tarik sang bintang yang menyangkut dua hal penting yaitu tingkat disukai (likeability) dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan pengguna produk (similarity) dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan.

Salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh target pengguna merek, setidaknya selebriti harus mencerminkan personality dari merek yang dibangunnya melalui iklan. Image seorang selebriti harus sama dengan image produk yang akan didukungnya.

d. Power

Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk


(39)

digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan

target audience untuk membeli.

F. Model Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian menurut Kotler (Suwandi, 2007: 1) terdiri dari lima tahapan, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan paska pembelian.

Berikut adalah tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian dan paska pembelian oleh konsumen.

1. Input

Faktor-faktor dari luar yang terdiri dari bauran pemasaran dan faktor sosial. Bauran pemasaran untuk menjangkau, memberi informasi dan mendorong keputusan pembelian konsumen. Faktor sosial budaya meliputi keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial dan sub budaya memberikan pengaruh bagaimana konsumen melakukan evaluasi dalam menerima atau menolak produk atau perusahaan.

2. Proses

Proses keputusan pembelian dipengaruhi unsur psikologis yang menentukan tipe pembelian yang mereka buat meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.

a. Adanya kebutuhan

Kesenjangan antara kebutuhan faktual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam diri konsumen seperti lapar dan haus.


(40)

b. Pencarian informasi sebelum pembelian

Informasi diperlukan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternatif yang ada. Informasi tersebut dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai kesamaan, melengkapinya bahkan berbeda dalam keberadaannya. Persamaan informasi mendukung daya kepercayaan dimana perbedaan memberikan alasan untuk evaluasi kesesuaian dengan kebutuhan maupun keinginan konsumen.

c. Evaluasi alternatif

Perbandingan dari berbagai alternatif yang tersedia sehingga diperoleh pilihan terbaik.

3. Output

Perilaku setelah pengambilan keputusan yang terdiri dari perilaku pembelian dan evaluasi setelah pembelian.

a. Pembelian

Terdapat dua jenis pembelian yaitu pembelian coba-coba dan pembelian ulang. Pembelian coba-coba merupakan awal dari konsumen melakukan hubungan dengan produk atau organisasi sedangkan pembelian ulang merupakan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk

b. Evaluasi setelah pembelian

Penilaian terhadap pembelian yang telah dilakukan dari terpenuhinya kebutuhan, keinginan dan harapan. Penilaian ini menimbulkan rasa puas atau tidak puas konsumen.


(41)

Gambar 2.1 memperlihatkan tahapan pengambilan keputusan oleh konsumen paska pembelian.


(42)

Pengaruh eksternal

Pembuatan keputusan

Perilaku setelah keputusan

Gambar 2.1 Model Keputusan Pembelian

Sumber : Schiffman dan Kanuk (Suwandi,2007 :2) I N P U T Bauran Pemasaran: 1. Produk 2. Promosi 3. Harga

4. Saluran distribusi

Lingkungan Sosial-budaya: 1. Keluarga

2. Kelas sosial 3. Sumber informasi 4. Sumber non

komersial 5. Sub budaya dan

budaya P R O S E S Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Unsur Psikologis: 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Kepribadian 4. Belajar 5. Sikap Pengalaman Pembelian:

1. Pembelian coba-coba 2. Pembelian ulang

Evaluasi setelah pembelian O U T P U T


(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan 1. Sejarah PT P&G, Tbk

Procter & Gamble (P&G) merupakan perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen yang berpusat di Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1837 (Amerika Serikat) dan masuk ke Indonesia pada tahun 1989. P&G telah banyak menciptakan produk-produk konsumen yang berkualitas.

PT P&G beralamat di Jl. Raya Bekasi Km 25 Ujung Menteng Cakung Kota Jakarta Timur, Kode Pos 13960.

PT P&G merupakan perusahaan manufaktur dibidang kosmetik dan kebutuhan rumah tanggga.

2. Jenis-Jenis Produk PT P&G

Jenis produk dari PT P&G beraneka ragam seperti yang disajikan dalam tabel 3.1


(44)

Tabel 3.1

Produk-produk PT P&G

No Jenis No Jenis

1 8

2 9

3 10

4 11

5 12

6 13

7 14


(45)

B. Profil Anggun

Anggun Cipta Sasmi lahir di Jakarta, 29 April 1974. Anggun merupakan putri dari pasangan Darto Singo seorang seniman Indonesia, dengan Dien Herdina, seorang ibu rumah tangga berdarah Keraton Yogyakarta. Sejak usia 7 tahun Anggun mulai latihan vocal dengan disiplin yang dilatih oleh ayahnya. Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya (1986) . Sampai saat ini Anggun masih satu-satunya penyanyi Indonesia yang berhasil menerobos pasar musik dunia. Pada tahun 2005, Anggun sukses menjual album internasionalnya sebanyak 22 juta kopi di seluruh dunia yang menjadikannya sebagai artis Asia paling sukses di luar Asia. Berikut tabel 3.2 daftar prestasi yang telah diraih oleh Anggun di berbagai bidang sejak tahun 1990 sampai tahun 2006.


(46)

Tabel 3.2

Daftar Prestasi Anggun

Tahun Prestasi Anggun

1990 1. Artis Indonesia Terpopuler 2. Penyanyi Rock Populer

1994 Penjualan Album ketiganya di Indonesia sebanyak 5 juta kopi

1996 Anggun direkrut oleh Sony Music France sebagai artis rekaman dan dikontrak dalam membuat 2 album berbahasa Inggris dan Prancis

1997 1. Single pertama Anggun (Go Internasional) “La Neige au Sahara” tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Prancis dan menjadi salah satu Hit Summer 97.

2. Penjualan Album untuk Hit Summer sebanyak 150.000 kopi di Prancis dan menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesia pertama yang berhasil meletakkan nama sejajar dengan artis Prancis yang ada

1998 1. Meluncurkan album berbahasa Inggris pertama Snow on the Sahara yang dirilis lebih dari 33 negara di Eropa, Asia,dan Amerika.

2. Artis Asia pertama di Amerika yang memasuki tangga lagu Billboard di posisi 16

2002 1. The Cosmopolitan Asia Women Award 2. The Women Inspire Award

2003 The International Exhibition of the Music Industry

2005 Chevalier des Arts et Lettres dari Mentri Kebudayaan Prancis atas prestasi karir dan kontribusinya pada budaya Prancis di seluruh dunia

2006 Artis Internasional Terbaik Sumber : WWW.Kapanlagi.com (2009)


(47)

Selain prestasi dibidang kesenian,Anggun juga dipercaya sebagai selebriti pendukung dalam iklan diantaranya Shampo Pantene, Susu Anlene.

Berikut adalah berbagai pengalaman yang telah dirasakan oleh Anggun : 1. Tampil di acara TV Rossie O’Donnel Show

2. Tampil di acara New York Session West 54th

3. Di undang oleh Sarah McLachlan untuk tampil di panggung Lilith Fair 4. Satu-satunya penyanyi Asia yang mendapat kehormatan tampil pada acara

Divas Live di Las Vegas

5. Pada tahun 2002, Anggun mendapat undangan untuk tampil pada konser Natal di Vatikan bersama Bryan Adams.

6. Duet dengan DJ Cam dalam lagu jazz ”Summer in Paris” di album ”Soulshine”

7. Kolaborasi dengan Deep Forest pada lagu bercengkok Sunda ”Deep Blue Sea” di album ”Music Detected”

8. Duet dengan penyanyi terkenal Italia, Piero Pelu dalam single berjudul “Amore Immaginato”


(48)

BAB 1V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada 72 orang responden, dimana responden yag menjawab kuesioner ini adalah siswa Sekolah Menengah Farmasi dari kelas I, II dan III. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 14 butir pertanyaan, yang terdiri dari 11 butir untuk variabel X dan 3 butir untuk variabel Y. Sebagai tujuan dari penelitian ini, kuesioner diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh selebriti pendukung (celebrity endorser) Anggun terhadap minat pembelian ulang Shampo Pantene pada siswa Sekolah Menengah Farmasi. Berikut data dari 72 orang responden pada penelitian ini:

1. Identitas Responden a. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki - -

Perempuan 72 100

Total 72 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 100% dari siswa adalah perempuan karena rata-rata responden yang menggunakan shampo pantene adalah perempuan.


(49)

b. Berdasarkan Kelas Responden

Tabel 4.2 Kelas Responden

Kelas Responden Frekuensi Persentase

I 38 52,78

II 19 26,39

III 15 20,83

Jumlah 72 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan 38 orang atau sebesar 52,78% dari siswa duduk di kelas I Sekolah Menengah Farmasi, 19 orang atau sebesar 26,39% dari siswa duduk di kelas II Sekolah Menengah Farmasi dan 15 orang atau sebesar 20,83% dari siswa duduk di kelas III Sekolah Menengah Farmasi. Dapat dilihat bahwa siswa yang duduk di kelas I Sekolah Menengah Farmasi yang menjadi responden lebih banyak.

c. Pembelian Ulang Shampo Pantene oleh Responden Selama 2 Bulan Terakhir Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian

Intensitas Frekuensi Persentase

2 kali 31 43,06

> 2 kali 41 56,94

Jumlah 72 100

Sumber: Hasil Penelitian 2009 (diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan 31 orang atau sebesar 43,06% dari siswa melakukan pembelian ulang 2 kali selama 2 bulan terakhir dan 41 orang atau sebesar 56,94% dari siswa melakukan pembelian ulang > 2 kali selama 2 bulan terakhir. Dapat dilihat bahwa siswa Sekolah Menengah Farmasi yang banyak melakukan pembelian ulang selama 2 bulan terakhir adalah > 2 kali.


(50)

2. Deskriptif Variabel

Deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Ragu-Ragu (RG) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 a. Variabel Attravtiveness sebagai Variabel X 1

Tabel 4.4

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Attractiveness

Item SS (5) S (4) RG (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 23 31,94 36 50,00 10 13,89 3 4,17 - - 72 100 2 20 27,78 40 55,56 10 13,89 - - 2 2,78 72 100 3 12 16,67 34 47,22 23 31,94 2 2,78 1 1,39 72 100 4 6 8,33 50 67,44 11 15,28 5 6,94 - - 72 100 Sumber :Pengolahan Data (2009) diolah

Tabel 4.4 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang siswa untuk variabel attractiveness yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (penampilan Anggun dalam iklan Shampo Pantene sangat menarik) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 23 orang atau sebesar 31,94% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 36 orang atau sebesar 50,00% dari siswa yang menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 13,89% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 3 orang atau sebesar 4,17% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.


(51)

2) Pada item pertanyaan 2 (penampilan Anggun dalam iklan terlihat cantik) dari kueisioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 20 orang atau sebesar 27,78% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 40 orang atau sebesar 55,56% dari siswa yang menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 13,89 dari siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak ada atau sebesar 0% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 2 orang atau sebesar 2,78% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Anggun dapat mewakili image sebagai wanita yang berwawasan luas tentang Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 12 orang atau sebesar 16,67% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 34 orang atau sebesar 47,22% dari siswa yang menjawab setuju, 23 orang atau sebesar 31,92% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 2 orang atau sebesar 2,78% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 1 orang atau sebesar 1,37% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

4) Pada item pertanyaan 4 (Anggun dapat mewakili image sebagai wanita yang menarik) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 6 orang atau sebesar 8,33% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 50 orang atau sebesar 67,44% dari siswa yang menjawab setuju, 11 orang atau sebesar 15,28% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan tidak ada atau sebesar 0% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.


(52)

b. Variabel Trustworthiness sebagai Variabel X 2

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Trustworthiness Item SS (5) S (4) RG (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 8 11,11 26 36,11 30 41,67 3 4,17 5 6,94 72 100 2 4 5,56 39 54,17 21 29,17 3 4,17 5 6,94 72 100 3 9 12,50 35 48,61 21 29,17 2 2,78 5 6,94 72 100 4 12 16,67 38 52,78 19 26,38 - - 3 4,17 72 100 Sumber :Pengolahan Data ( 2009) diolah

Tabel 4.5 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang siswa untuk variabel Trustworthiness yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Anggun mampu menyakinkan akan kualitas Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 8 orang atau sebesar 11,11% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 26 orang atau sebesar 36,11% dari siswa yang menjawab setuju, 30 orang atau sebesar 41,67% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 3 orang atau sebesar 4,17% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Pada item pertanyaan 2 (Anggun menyampaikan pesan dapat diandalkan dalam Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 4 orang atau sebesar 5,56% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 39 orang atau sebesar 54,17% dari siswa yang menjawab setuju, 21 orang atau sebesar 29,17% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 3 orang atau sebesar 4,17% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 5 orang atau sebesar6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Anggun dalam menyampaikan pesan dengan jujur dalam iklan bahwa Shampo Pantene pilihannya) dari kuesioner yang diisi


(53)

responden dan dianalisis ternyata 9 orang atau sebesar 12,50% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 35 orang atau sebesar 48,61% dari siswa yang menjawab setuju, 21 orang atau sebesar 29,17% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 2 orang atau sebesar 2,72% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

4) Pada item pertanyaan 4 (Anggun layak digunakan sebagai selebriti pendukung Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 12 orang atau sebesar 16,67% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 38 orang atau sebesar 52,78% dari siswa yang menjawab setuju, 19 orang atau sebesar 26,38% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak ada atau sebesar 0% dari siswa dan 3 orang atau sebesar 4,17% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. c. Variabel Expertise sebagai Variabel X 3

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Expertise

Item SS (5) S (4) RG (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 14 19,44 44 61,11 8 8,11 1 1,39 5 6,94 72 100 2 6 8,33 35 48,61 26 36,11 - - 5 6,94 72 100 3 7 9,72 44 61,11 16 22,22 - - 5 6,94 72 100 Sumber :Pengolahaan Data (2009) diolah

Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang siswa untuk variabel Expertise yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Anggun memenuhi syarat sebagai model iklan Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 14 orang atau sebesar 19,44% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 44 orang atau sebesar 61,11% dari siswa yang menjawab setuju, 8


(54)

orang atau sebesar 11,11% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 1 orang atau sebesar 1,39% dari siswa yang menjawan tidak setuju dan 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Pada item pertanyaan 2 (Anggun memiliki keahlian dalam mendemostrasikan Shampo Pantene) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 6 orang atau sebesar 8,33% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 35 orang atau sebesar 48,61% dari siswa yang menjawab setuju, 26 orang atau sebesar 36,11% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak ada atau sebesar 0% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (Anggun memilki keahlian sebagai selebriti pendukung) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 7 orang atau sebesar 9,72% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 44 orang atau sebesar 61,11% dari siswa yang menjawab setuju, 16 orang atau sebesar 22,22% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak ada atau sebesar 0% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

d. Variabel Minat Pembelian Ulang Siswa sebagai Y Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Minat Pembelian Ulang Item SS (5) S (4) RG (3) TS (2) SS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 5 6,94 34 47,22 26 36,11 1 1,39 6 8,33 72 100 2 4 5,56 40 55,56 19 26,38 3 4,17 6 8,33 72 100 3 4 5,56 24 27,78 29 40,28 7 9,72 8 11,11 72 100 Sumber :Pengolahan Data (2009) diolah


(55)

Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang siswa untuk variabel minat pembelian ulang yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (iklan Shampo Pantene oleh Anggun sangat mempengaruhi minat pembelian ulang) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 5 orang atau sebesar 6,94% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 34 orang atau sebesar 47,22% dari siswa yang menjawab setuju, 26 orang atau sebesar 36,11% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 1 orang atau sebesar 1,39% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 6 atau sebesar 8,33% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Pada item pertanyaan 2 (Anggun sangat menyakinkan menjadi selebriti pendukung dalam iklan Shampo Pantene sehingga melakukan pembelian ulang) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 4 orang atau sebesar 5,56% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 40 orang atau sebesar 55,56% dari siswa yang menjawab setuju, 19 orang atau sebesar 26,38% dari siswa yang menjawab ragu-ragu, 3 orang atau sebesar 4,17% dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 6 atau sebesar 8,33%dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Pada item pertanyaan 3 (tertarik membeli Shampo Pantene karena penampilan oleh Anggun) dari kuesioner yang diisi responden dan dianalisis ternyata 4 orang atau sebesar 5,56% dari siswa yang menjawab sangat setuju, 20 orang atau sebesar 27,78% dari siswa yang menjawab setuju, 29 orang atau sebesar 40,28% dari siswa yang menjawab ragu-ragu,


(56)

7 orang atau sebesar 9,72%dari siswa yang menjawab tidak setuju dan 8 orang atau sebesar 11,11% dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang dengan menggunakan program SPSS 14.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Dan

nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361

a. Uji Validitas 1

Tabel 4.8

Item-Total Statistik

No Butir

Pertanyaan

Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

1 Butir1 0,361 0,429 Valid

2 Butir2 0,361 0,539 Valid

3 Butir3 0,361 0,297 Tidak Valid

4 Butir4 0,361 0,500 Valid

5 Butir5 0,361 0,536 Valid

6 Butir6 0,361 0,536 Valid

7 Butir7 0,361 0,532 Valid

8 Butir8 0,361 0,771 Valid

9 Butir9 0,361 0,687 Valid

10 Butir10 0,361 0,626 Valid

11 Butir11 0,361 0,769 Valid

12 Butir12 0,361 0,678 Valid

13 Butir13 0,361 0,596 Valid

14 Butir14 0,361 0,665 Valid


(57)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 14 butir pertanyaan yang ada, 11 untuk butir pertanyaan variabel X dan 3 untuk variabel Y. Dimana butir pertanyaan nomor 3 yang di atas dinyatakan tidak valid dengan skor total < 0,361. Dan perlu dilakukan uji validitas yang kedua.

b. Uji Validitas 2

Tabel 4.9

Item-Total Statistik

No Butir

Pertanyaan

Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

1 Butir1 0,361 0,419 Valid

2 Butir2 0,361 0,551 Valid

3 Butir4 0,361 0,460 Valid

4 Butir5 0,361 0,539 Valid

5 Butir6 0,361 0,539 Valid

6 Butir7 0,361 0,509 Valid

7 Butir8 0,361 0,784 Valid

8 Butir9 0,361 0,701 Valid

9 Butir10 0,361 0,641 Valid

10 Butir11 0,361 0,774 Valid

11 Butir12 0,361 0,678 Valid

12 Butir13 0,361 0,597 Valid

13 Butir14 0,361 0,677 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2009)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 13 butir pertanyaan yang ada, 10 untuk butir pertanyaan variabel X dan 3 untuk variabel Y. Dimana semua butir pertanyaan yang di atas dinyatakan valid dengan skor total > 0,361. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 8 dengan koefisien korelasi 0,784 dan butir yang mempunyai validitas paling rendah adalah butir 1 dengan koefisien korelasi 0,419.


(58)

c. Uji Reliabilitas

Reliable artinya data yang diperoleh melalui kuisioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 14.0 for

windows.

Bila butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. jika ralpha positif atau > rtabel maka dinyatakan reliabel.

2. jika ralpha negarif atau < rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 4.10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.899 13

Sumber: Pengolahan Data SPSS (2009)

Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,899. Apabila nilai reliabilitas instrument (cronbach alpha) di atas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan reliabel. Maka cronbach alpha sebesar 0,899 lebih besar dari 0,8 yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi dan agar didapat hasil yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal (Situmorang et al, 2008:55)


(59)

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:62).

Tabel 4.11

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 72

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 1.98642063

Most Extreme Differences

Absolute .091

Positive .061

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .775

Asymp. Sig. (2-tailed) .585

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber: Pengolahan Data SPSS (2009)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,585 dimana nilai signifikan tersebut > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal memenuhi syarat untuk melakukan analisis regersi linier berganda.

2. Uji Heteroskedastisitas

Yaitu variable independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variable independent (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan

variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi liniear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas, jika:


(1)

pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara).

Skripsi FE USU.(Tidak dipublikasikan)

www.PT P&G.co.id, diakses tanggal 22 Desember 2008, pukul 15.45 WIB

www.Kapanlagi.com, diakses tanggal 10 Januari 2009, pukul 17.00 WIB

www. Inilahartis.com, diakses tanggal 16 Januari 2009, pukul 17.15 WIB

sss


(2)

LAMPIRAN

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

No Attractiveness Trustworthiness Expertise

Minat Pembelian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 5 5 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4

2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3

3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2

4 3 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 5 4 4 3 1 1 5 4 4 4 4 3 4 3

6 4 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 1

7 5 5 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

8 4 5 4 4 3 2 3 4 5 4 4 3 3 3

9 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3

10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3

11 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3

12 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5

13 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4

14 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 2

15 3 4 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 4 1

16 4 4 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

17 5 4 5 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3

18 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3

19 4 4 1 1 2 3 1 4 4 4 4 2 2 2

20 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

22 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3

23 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

25 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4

26 4 5 4 4 1 4 5 4 4 1 5 1 4 1

27 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2

28 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

30 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

butir1 43.6666667 72.920 .429 .894

butir2 43.7000000 70.976 .535 .891

butir3 44.0666667 73.375 .297 .899

butir4 44.2000000 70.717 .500 .892

butir5 44.6333333 67.344 .536 .891

butir6 44.3333333 69.540 .536 .890

butir7 44.2000000 69.131 .532 .891


(3)

butir9 44.2000000 65.200 .687 .883

butir10 44.4000000 67.559 .626 .886

butir11 44.2000000 66.097 .769 .881

butir12 44.7666667 66.047 .678 .884

butir13 44.6333333 66.309 .596 .888

butir14 45.0000000 65.793 .665 .885

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

butir1 4.0333333 .71839540 30

butir2 4.0000000 .78783860 30

butir3 3.6333333 .88991799 30

butir4 3.5000000 .86103386 30

butir5 3.0666667 1.14269293 30

buitr6 3.3666667 .92785750 30

butir7 3.5000000 .97379457 30

butir8 3.6000000 .89442719 30

butir9 3.5000000 1.10640767 30

butir10 3.3000000 .98785731 30

butir11 3.5000000 .93771549 30

butir12 2.9333333 1.04826074 30

butir13 3.0666667 1.14269293 30

butir14 2.7000000 1.08754707 30

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.896 14

UJI VALIDITAS 2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

butir1 40.0333333 67.895 .419 .899

butir2 40.0666667 65.720 .551 .894

butir4 40.5666667 66.185 .460 .898

butir5 41.0000000 62.345 .539 .896

butir6 40.7000000 64.493 .538 .895

butir7 40.5666667 64.461 .509 .896

butir8 40.4666667 61.568 .784 .884

butir9 40.5666667 60.116 .701 .887

butir10 40.7666667 62.392 .641 .890

butir11 40.5666667 61.151 .774 .884

butir12 41.1333333 61.154 .678 .888

butir13 41.0000000 61.379 .597 .893


(4)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

butir1 4.0333333 .71839540 30

butir2 4.0000000 .78783860 30

butir4 3.5000000 .86103386 30

butir5 3.0666667 1.14269293 30

butir6 3.3666667 .92785750 30

butir7 3.5000000 .97379457 30

butir8 3.6000000 .89442719 30

butir9 3.5000000 1.10640767 30

butir10 3.3000000 .98785731 30

butir11 3.5000000 .93771549 30

butir12 2.9333333 1.04826074 30

butir13 3.0666667 1.14269293 30

butir14 2.7000000 1.08754707 30

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.899 13

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

No Attractiveness Ttl

X1 Trustworthiness Ttl

X2 Expertise Ttl X3

Minat

Pembelian Ttl Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 5 5 3 3 16 4 3 4 4 15 3 3 3 9 3 5 4 12

2 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 3 3 3 9 3 1 3 7

3 2 3 4 3 12 3 4 4 4 15 3 3 3 9 3 3 2 8

4 3 1 4 3 11 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1 3

5 5 4 4 3 16 1 1 5 4 11 4 4 4 12 3 4 3 10

6 4 4 5 3 16 3 3 3 4 13 4 3 3 10 3 1 1 5

7 5 5 4 2 16 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9

8 4 5 4 4 17 3 2 3 4 12 5 4 4 13 3 3 3 9

9 4 4 4 4 16 3 4 3 3 13 1 3 3 7 1 3 3 7

10 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 3 3 10 3 4 3 10

11 4 3 4 4 15 5 4 4 4 17 4 4 4 12 3 4 3 10

12 5 5 4 4 18 5 4 4 5 18 5 4 5 14 5 4 5 14

13 5 5 5 5 20 3 5 4 5 17 5 5 5 15 4 4 4 12

14 4 4 3 4 15 3 3 4 4 14 5 5 4 14 3 4 2 9

15 3 4 4 2 13 1 3 4 3 11 3 3 3 9 3 4 1 8

16 4 4 2 3 13 2 2 2 1 7 1 1 1 3 1 1 1 3

17 5 4 5 4 18 3 3 4 3 13 2 3 4 9 3 3 3 9

18 4 4 3 3 14 4 4 3 4 15 4 3 4 11 4 3 3 10

19 4 4 1 1 10 2 3 1 4 10 4 4 4 12 2 2 2 6

20 3 4 3 4 14 4 3 4 3 14 3 3 3 9 3 3 3 9

21 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12

22 5 4 5 5 19 5 4 3 3 15 4 4 4 12 4 3 3 10


(5)

24 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 3 10 3 3 3 9

25 4 4 3 4 15 3 4 4 3 14 3 3 3 9 4 4 4 12

26 4 5 4 4 17 1 4 5 4 14 4 1 5 10 1 4 1 6

27 4 3 3 3 13 2 4 3 3 12 3 4 3 10 3 2 2 7

28 4 4 3 3 14 3 3 2 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12

29 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 3 3 3 9

30 3 4 3 4 14 4 4 4 4 16 4 4 4 12 1 1 1 3

31 5 5 5 3 18 5 3 5 5 18 5 3 5 13 5 5 4 14

32 3 3 4 5 15 3 4 3 4 14 4 4 3 11 4 4 3 11

33 5 5 5 2 17 3 3 4 4 14 4 4 4 12 4 3 5 12

34 4 4 4 4 16 5 1 5 4 15 5 3 3 11 5 3 4 12

35 5 3 4 4 16 3 4 4 5 16 4 4 4 12 3 4 3 10

36 4 4 3 4 15 4 3 4 5 16 5 4 5 14 4 4 3 11

37 5 3 5 4 17 3 4 5 5 17 5 5 4 14 4 4 4 12

38 3 5 3 2 13 3 4 3 5 15 4 4 4 12 3 5 3 11

39 4 3 4 4 15 1 4 3 4 12 5 3 4 12 5 4 4 13

40 1 5 5 4 15 3 3 5 5 16 4 4 4 12 4 3 5 12

41 4 3 1 4 12 4 4 1 4 13 4 5 5 14 4 4 3 11

42 5 5 4 4 18 5 1 5 3 14 4 4 4 12 3 5 4 12

43 5 5 3 5 18 3 4 3 4 14 5 4 3 12 4 4 3 11

44 4 4 5 3 16 4 5 4 4 17 4 3 4 11 4 4 4 12

45 3 5 4 4 16 3 4 3 4 14 4 4 4 12 4 3 5 12

46 5 1 5 4 15 4 3 4 3 14 5 4 4 13 4 4 3 11

47 4 5 4 5 18 3 2 5 5 15 4 3 4 11 3 4 4 11

48 3 5 3 4 15 4 4 4 5 17 4 4 4 12 4 4 3 11

49 5 3 4 4 16 1 4 5 3 13 5 4 3 12 4 4 4 12

50 4 4 3 3 14 3 5 3 4 15 4 3 4 11 4 3 3 10

51 5 5 5 4 19 3 4 4 5 16 4 5 4 13 3 4 3 10

52 4 5 4 4 17 5 3 4 3 15 4 4 4 12 4 4 4 12

53 4 4 3 4 15 3 4 3 4 14 4 3 5 12 4 4 3 11

54 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 11 3 4 4 11

55 5 5 5 3 18 4 5 3 4 16 4 5 4 13 3 4 4 11

56 3 4 3 4 14 3 4 4 4 15 4 3 4 11 4 3 4 11

57 3 4 1 3 11 3 4 3 3 13 3 3 1 7 4 4 4 12

58 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12

59 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12

60 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12

61 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12

62 5 5 3 4 17 5 4 4 3 16 4 3 4 11 4 4 4 12

63 4 4 3 4 15 3 1 1 3 8 3 1 3 7 3 4 4 11

64 1 3 1 3 8 1 1 1 1 4 1 1 1 3 3 3 1 7

65 5 5 3 4 17 3 3 4 4 14 4 3 4 11 3 3 1 7

66 4 4 3 3 14 4 3 4 3 14 1 3 1 5 1 3 1 5

67 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 12 3 3 2 8

68 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 12 4 4 2 10

69 5 4 3 3 15 4 4 2 4 14 4 4 4 12 3 3 2 8

70 4 5 3 5 17 4 4 3 3 14 5 4 4 13 4 2 3 9

71 5 4 4 4 17 4 4 3 5 16 5 4 3 12 4 4 3 11


(6)

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .596(a) .356 .327 2.02977

a Predictors: (Constant), Expertise, Attractiveness, Trustworthiness b Dependent Variable: Minat Beli Ulang

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regressio

n 154.718 3 51.573 12.518 .000(a)

Residual 280.157 68 4.120

Total 434.875 71

a Predictors: (Constant), Expertise, Attractiveness, Trustworthiness b Dependent Variable: Minat Beli Ulang

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.398 1.814 .771 .443

Attractivene

ss .119 .147 .101 1.813 .019

Trustworthin

ess .185 .137 .198 3.352 .001

Expertise .375 .142 .371 2.639 .010


Dokumen yang terkait

Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Gita Gutawa Terhadap Minat Pembelian Ulang Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia)

1 64 86

PERSEPSI KONSUMEN PADA ENDORSER SELEBRITI (RALINE SHAH) PRODUK SHAMPO MEREK PANTENE

0 21 27

Pengaruh penggunaan celebrity endorser iklan televisi, personal selling, dan harga terhadap respon konsumen remaja di ciputat : studi aksus pada iklan produk pemutih ponds flawless white dengan endorser rianti cartwright

0 3 16

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Iklan televisi,Personal Selling,Dan Harga Terhadap Respon Konsumen Remaja Di Jakarta : Studi Kasus:Kartu Prabayar Bebas ProXL Dengan Endorser Luna Maya

0 9 177

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

Pengaruh Celebrity Endorser, Store Atmosphere dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Restoran KFC Taman Topi Square di Kota Bogor)

0 17 167

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER ANGGUN C SASMI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SHAMPO PANTENE (Studi Pada Masyarakat Semarang Barat).

0 2 11

Pengaruh Anggun C. Sasmi Sebagai Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Produksi Shampo Pantene (Studi pada Masyarakat yang Tinggal di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha).

0 0 19

Pengaruh Celebrity Endorser (Anggun Cipta Sasmi) Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Shampo Pantene Pro-V.

0 1 58

Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Anggun pada Iklan Shampo Pantene terhadap Minat Beli Konsumen.

0 0 22