II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Iklim
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani, klima dan logos yang masing- masing berarti kemiringan “slope” yang diarahkan ke lintang tempat sedangkan
logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi
berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dengan aktivitas manusia. Klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak sehingga memerlukan statistik
dalam pengerjaannya, orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik Bayong, 2004.
Iklim dinyatakan sebagai rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, diperlukan kegiatan penelitian lebih banyak yang lebih dari sekedar
kumpulan data statistik yang mungkin diliputi oleh perkataan “rata-rata”. Data statistik memang penting, akan tetapi hanya merupakan bahan mentah dengan
pengertian harus mendapat pengolahan yang lebih lanjut agar benar-benar dapat mendekati kondisi yang sebenarnya. Semuanya merupakan suatu pemeriksaan
eksperimental dalam suatu rangkaian yang terus menerus pada akhirnya akan timbul suatu gambaran mengenai kondisi iklim tersebut. Iklim merupakan kebiasaan alam
yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur. Unsur-unsur cuaca dan iklim antara lain: radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, awan dan presipitasi hujan,
evaporasi penguapan, tekanan udara, angin Kartaspoetra, 2004.
Ayi Sudrajat : Pemetaan Klasifikasi Iklim Oldeman Dan Schmidth-Fergusson Sebagai Upaya Pemanfaatan Sumber Daya Iklim Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Sumatera Utara, 2010.
2.2. Klasifikasi Iklim
Unsur-unsur iklim yang menunjukkan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah
suhu dan curah hujan presipitasi. Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau
kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang
berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang- bidang tersebut Lakitan, 2002.
Thornthwaite 1933 dalam Bayong 2004 menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi
unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif
untuk tujuan khusus. Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di Indonesia sering ditekankan pada pemanfaatannya dalam kegiatan budidaya pertanian. Pada
daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas kegiatan produksi pertanian, sedangkan ketersediaan air merupakan faktor yang paling menentukan
dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya padi As-Syakur, 2007. Variasi suhu di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat
altitudeelevasi, suhu udara akan semakin rendah seiring dengan semakin
Ayi Sudrajat : Pemetaan Klasifikasi Iklim Oldeman Dan Schmidth-Fergusson Sebagai Upaya Pemanfaatan Sumber Daya Iklim Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Sumatera Utara, 2010.
tingginya ketinggian tempat dari permukaan laut. Suhu menurun sekitar 0.6
o
C setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat. Keberadaan lautan disekitar
kepulauan Indonesia ikut berperan dalam menekan gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul Lakitan, 2002.
Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor
pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum. Oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia Asia Tenggara umumnya seluruhnya dikembangkan
dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama Lakitan, 2002. Bayong 2004 mengungkapkan bahwa dengan adanya hubungan sistematik antara unsur
iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan pemahaman baru tentang klasifikasi iklim, di mana dengan adanya korelasi antara tanaman dan unsur suhu
atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau presipitasi dipakai sebagai kriteria dalam pengklasifikasian iklim.
Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:
a. Sistem Klasifikasi Oldeman