Usaha Kecil dan Menengah UKM yang belum pernah melakukan teransaksi luar negeri, tetapi memiliki potensi yang besar. Jumlah mereka
sekitas 30 4.
Kelompok D Usaha Kecil dan Menengah UKM yang tidak ada orientasi ke pasar
luar negeri. Mayoritas Usaha Kecil dan Menengah UKM Indonesia berada di Kelompok ini dan jumlah mereka sekitar 60
3. Manajemen Usaha Kecil dan Menengah UKM
Koontz dan O’Donel dalam bukunya “Principle of Management menyatakan bahwa Management is getting thing done thruoght the efforrs of other people
secara bebas dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai upaya mencapai sesuatu tujuan dengan manfaatkan atau melalui tenaga orang lain.
47
Sementara itu, Murti Sumarni mendefinisikan manajemen dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, serta penggunaan
semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi manajemen yang terpenting bagi seorang wirausahawan adalah
untuk mengambil keputusan mengenai apa yang hendak dihasilkan.
48
Di dalam mengambil keputusan, diperlukan suatu seni dan ilmu pertimbangan yang banyak ditentukan oleh pengalaman dan mengambil keputusan, disini
diperlukan manajer yang mampu memadukan keterampilan teknis dengan
47
Edilius, et.all., Pengantar Ekonomi Perusahaan, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, h. 195.
48
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberty, 1997, h. 55
keterampilan manajerialnya untuk mengambil keputusan perusahaan secara mantap.
Masalah manajemen yang dihadapi para pengusaha kecil dan menengah adalah tentang bagaimana mereka mampu bersikap tanggap terhadap keadaan
lingkungan yang berubah dengan cepat. Meskipun demikian, sikap positif pengusaha yang diikuti dengan tindakan-tindakan konkret, betapapun tepatnya
kerap kali juga tidak mampu mengatasi masalahnya, yaitun apabila faktor eksternal ternyata lebih besar pengaruhnya dari pada faktor kemampuan
manajemen pengusaha sendiri. Di sinilah perlunya mempelajari masalah perusahaan dari sudut ekologis, yaitu melihat sosok perusahaan sebagai bagian
dari eco-sistem. Selama 10-15 tahun terakhir ini kita menyaksikan berbagai peristiwa jatuh-
bangunya perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Sebagian terpukul atau gulung tikar, bukan ketidakmampuan manajemen, melainkan karena tidakan
moneter, bergulirnya suatu kebijaksanaan departemen tertentu, atau karena suatu paket kebijakan yang maksudnya baik ditinjau dari persfektif pembangunan.
Seorang pengusaha juga merupakan bagian dari lingkungan sosial tertentu dengan sistem nilai tertentu yang tidak saja mempengaruhi, melaikan juga dapat
membentuk sikap dan tingkah laku sebagai pengusaha. Bahkan dilihat dari aspek legal, sistem dan struktur perusahaan-perusahaan atau industri merupakan bagian
dari sistem hukum dan sistem politik yang berlaku. Maka dari itu, masalah
manajemen perusahaan tidak dapat dilepaskan atau diceraikan dengan lingkungannya begitu saja.
49
Untuk itu, maka pengusaha harus berpandangan luas, setidak-tidaknya peka terhadap ekologi dunia usaha. Karena itu para pengusaha harus bisa menciptakan
suatu lingkungan terdekat yang memungkinkan mereka bersentuhan dengan informasi perubahan. Disinilah kita meli8hat bahwa persoalan manajemen
sebenarnya tidak terbatas dilingkungan perusahaan saja, pengusaha dapat memecahkan persoalan secara lebih efaktif di luar perusahaan, yaitu dengan
rekan-rekan pengusaha lain. Masalah manajemen Usaha Kecil dan Menengah UKM berhubungan dengan
lingkungannya sendiri-sendiri yang kesemuanya membentuk suatu eko-sistem. Ada beberapa masalah yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya, Pertama,
dengan lingkungan yang paling dekat, kita mendapatkan kelompok permasalahan psikologis pengusaha dan tenaga kerja. Kedua, adalah soal kemampuan teknis
pengelolaan usaha. Di sini kita dapatkan masalah-maslah seperti, kemampuan mengatur keluar-masuk uang, pembukuan dan administrasi perusahaan, teknik
pemasaran menghitung biaya produksi dan menentukan harga, dan lain-lain. Sarana dan prasarana manajemen adalah faktor Ketiga, yang perlu diamati
secara tersendiri. Sarana dan prasarana ini diantaranya menyangkut bidang manajemen. Iklim perekonomian adalah lingkungan Keempat, yang perlu
49
M Dawam raharjo, ed. Pembangunan Ekonomi Nasional Suatu Pendekatan pemerataan, keadilan dan ekonomi kerakyatan,
Jakarta : PT Intermasa,1997, cet ke-1, h. 151
diperhatikan dalam pengembangan manajemen. Aspek sosiologis dan antropologis merupakan catatan disekitar ekologi dunia usaha. Dari sudut ini, kita
temukan pendekatan-pendekatan baru dalam mengembangkan manajemen. Kelompok-kelompok permaslahan tersebut diatas menunjukan secara ringkas
bahwa manajemen bukan merupakan persoalan yang sederhana. Faktor lingkungan sagat mempengaruhi. Dalam situasi yang sedang berubah dengan
cepat seperti sekarang ini diperhatikan usaha pemahaman lingkungan dimana manajemen dikembangkan.
Dengan melihat lingkungan manajemen tersebut, kita dapat menyederhanakan persoalan manajemn sebagai berikut dari segi penawaran Supply-side, masalah
utamanya adalah pengelolaan produksi. Dari segi permintaan Demand-side, kita melihat maslah pemasaran. Kedua segi itu dapat dibagi pula menjadi dua lingkup
permaslahan, yaitu permaslahan internal dan eksternal. Lingkungan ekternal mengandung maslah-maslah yang berada dalam batas
kemapuan pengusaha untuk mengatasinya, sedangkan lingkup eksternal mengadung masalah-maslah yang lebih banyak ditentukan oleh factor luar yang
sangat dipengaruhi oleh kekuatan luar perusahaan. Diantaranya seperi rencana pembangunan, kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi–keuangan, peraturan-
peraturan, perjanjian internasional, atau peraturan Negara lain, kesemuanya merupakan factor-faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah
4. Permasalahan Hambatan yang dihadapi Usaha Kecil dan Menengah UKM