Sejarah Transplantasi LANDASAN TEORI

B. Sejarah Transplantasi

Dalam abad modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesatnya, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat pesat didalam kehidupan sosial dan budaya manusia, hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya penemuan-penemuan teknologi modern yang tentunya bertujuan untuk kemanfaatan kehidupan dan kepentingan umat manusia dengan segala konsekuensinya. Di antara sekian banyak penemuan-penemuan teknologi tersebut, yang tidak kalah penting dan pesat dalam perkembangannya adalah di bidang kedokteran, melalui perkembangan teknologi kedokteran yang semakin maju diagnosa mengenai suatu penyakit dapat dilakukan lebih sempurna dan pengobatan penyakitpun dapat dilakukan secara efektif. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat nyata terlihat dalam abad ke 20 kemajuan ini jauh melampaui 19 abad sebelumnya. Dalam ilmu kedokteran sarana penunjang berupa peralatan dan metodelogi yang canggih menunjukkan perkembangan yang sangat bermakna bagi upaya pelayanan kesehatan, salah satu dari penemuan tersebut ialah transplantasi organ tubuh yang amat berpengaruh dalam dunia kedokteran, dimana para dokter modern dapat menghasilkan hasil yang sangat menakjubkan dalam memindahkan anggota badan dari orang yang hidup atau yang sudah mati dan menyangkokannya pada orang lain yang kehilangan anggota tubuhnya atau rusak karena sakit dan sebagainya yang dapat berfungsi persis seperti semula. Transplantasi jaringan mulai dipikirkan oleh dunia sejak 4000 tahun silam menurut manuscrip yang ditemukan di Mesir yang memuat uraian mengenai eksperimen transplantasi jaringan yang pertama kali dilakukan di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum diutusnya Nabi Isa as. Sedang di India beberapa puluh tahun sebelum lahirnya Nabi Isa as. seorang ahli bedah bangsa Hindu telah berhasil memperbaiki hidung seorang tahanan yang cacat akibat siksaan, dengan cara mentransplantasikan sebagian kulit dan jaringan lemak yang diambil dari lengannya. Pengalaman inilah yang merangsang Gaspare Tagliacosi, seorang ahli bedah Itali, pada tahun 1597M untuk mencoba memperbaiki cacat hidung seseorang dengan menggunakan kulit milik kawannya. Pada ujung abad ke-19 M para ahli bedah, baru berhasil mentransplantasikan jaringan, namun sejak penemuan John Murphy pada tahun 1897 yang berhasil menyambung pembuluh darah pada binatang percobaan, barulah terbuka pintu percobaan mentransplantasikan organ dari manusia ke manusia lain. Percobaan yang telah dilakukan terhadap binatang akhirnya berhasil, meskipun ia menghabiskan waktu cukup lama yaitu satu setengah abad. Pada tahun 1954 M Dr. J.E. Murray berhasil mentransplantasikan ginjal kepada seorang anak yang berasal dari saudara kembarnya yang membawa perkembangan pesat dan lebih maju dalam bidang transplantasi. 4 4 Sejarah Transplantasi dan Hukum Donor Jaringan Tubuh menurut Islam, artikel diakses tanggal 20 Oktober 2009 dari http:buyung30.wordpress.com20090227sejarah-transplantasi-dan- hukum-donor-jaringan-tubuh-menurut-islam Pencangkokan organ tubuh manusia dalam kasus pendonoran mata, donor mata diartikan dengan pemberian kornea mata kepada orang yang membutuhkannya, kornea mata tersebut, berasal dari mayat yang telah diupayakan oleh dokter ahli, sehingga dapat digunakan oleh orang yang sangat membutuhkannya. Karena itu dokter Arab menerjemahkannya dengan perkataan pemindahan mata; sebagaimana terlihat pada definisi yang dirumuskan oleh Asy- Syekh Husnain Muhammad Makhluf yang mengatakan: ْﻧ نْﻮﻴ ا ﻮه ْﻧ نْﻮﻴ ﻰ ْﻮﻤ ا ﻊْﻴ ْﺮﺘ ْﺮ ﻴﻧ ﺔ ﻻْا ءﺎﻴْﺣ 5 Artinya: Pemindahan mata adalah memindahkan kornea mata mayat kepada orang hidup yang membutuhkannya Transplantasi untuk pertama kalinya mulai diujicobakan pada awal abad XX yakni percobaan transplantasi jaringan atau organ pada dua individu yang tidak membuat reaksi imunitas yang secara biologis dapat dianggap oleh satu individu, sehingga transplantasi jaringan atau organ tidak akan menimbulkan reaksi penolakan. Hal ini disebabkan karena dalam tubuh resepien terjadi proses imunitas akibat adanya transplantasi jaringan dari donor. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 1954 Prof. Joseph E. Murray melakukan transplantasi pada seorang anak yang menderita penyakit ginjal, sedangkan donor adalah saudara kembar penderita. Transplantasi ini berjalan dengan baik dan anak tersebut berhasil diselamatkan. Selain transplantasi kornea mata yang sudah biasa dilakukan, bidang kedokteran terus mengadakan eksperimen dalam transplantasi 5 Mahjudin, “Masail Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang di Hadapi Hukum Islam Masa Kini”, Jakarta: Penerbit Kalam Mulia, 2000, Cet. IV, h. 125 organ-organ tubuh lainnya seperti hati, sum-sum, paru-paru dan jantung. Pada bulan Januari tahun 1968 di Afrika Selatan, Dr. Bernard melakukan transplantasi jantung yang pertama yang hasilnya sungguh menggembirakan. 6 Sejak saat itu transplantasi dianggap sebagai alternatif pengobatan yang memberikan harapan kesembuhan bagi penderita penyakit yang membutuhkan penggantian organ tubuh, sekalipun untuk memperoleh kesempatan transplantasi harus masuk daftar tunggu yang begitu panjang tanpa ada kepastian waktu, bahkan kematian merenggut jiwa, dikarenakan calon penerima donor semakin panjang, dan untuk memperoleh donor tersebut sangat sulit sekali. Penantian panjang para penderita penyakit ini mendorong para ahli kedokteran untuk terus- menerus melakukan penelitian dan eksperimen pengobatan oleh karenanya sebagai alternatif para ahli kedokteran mencari organ tubuh dari hewan. Pada dasarnya donor dari hewan ini bukanlah suatu gagasan yang baru tetapi sejak tahun 1960-an telah dilakukan proses transplantasi yang menggunakan organ tubuh hewan yang dipilih umumnya dari kerabat dekat dengan manusia yakni kera tanpa ekor seperti gorila, simpanse, dan orang utan bahkan babon. Penelitian dan eksperimen selanjutnya memungkinkan pula organ babi dipergunakan untuk ditransplantasikan ke manusia, keadaan ini merupakan rangkaian yang tidak terputus dari percobaan-percobaan yang telah lama dilakukan dibidang transplantasi organ tubuh. 6 Muladno, Zainal Abidin “Memanusiakan Babi: Transplantasi Organ Babi ke Manusia; Bagaimana Umat Islam Menyikapi”, Jakarta, Britz Publisher, 2004, h. 19-20

C. Jenis-jenis Transplantasi

Dokumen yang terkait

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI KEBUN CENGKEH DI DESA PEGAYAMAN, KECAMATAN SUKASADA, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Gadai Kebun Cengkeh Di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

0 5 16

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGARAPAN SAWAH DI DESA GEDONGAN KECAMATAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Penggarapan Sawah Di Desa Gedongan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 2 18

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGARAPAN SAWAH DI DESA GEDONGAN KECAMATAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Penggarapan Sawah Di Desa Gedongan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 4 18

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD PEMBIAYAAN IJĂRAH Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Akad Pembiayaan Ijarah (Studi Kasus di BMT Al-Madinah Jajar Laweyan Surakarta).

0 3 16

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD PEMBIAYAAN IJĂRAH Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Akad Pembiayaan Ijarah (Studi Kasus di BMT Al-Madinah Jajar Laweyan Surakarta).

0 3 16

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Akad Jual Beli Ikan Nelayan (Studi Kasus Di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang).

0 2 16

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK RENTAL MOBIL Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Rental Mobil (Studi Kasus Rental Mobil KOPMA UMS).

0 1 12

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MU

1 6 115

Makalah Organ Tubuh Manusia Kandung Ke

0 1 35

Organ Organ Penyusun Sistem Pencernaan Pada manusia •

0 3 16