D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketetapan serta pandangan hukum Islam terhadap transplantasi
berikut kedudukan hukum xenotransplantasi yang menggunakan organ atau jaringan babi sebagai obyek petukarannya, sedangkan tujuan khususnya adalah
agar penulis mampu menjawab permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah diatas
1. Mengetahui persamaan organ atau jaringan tubuh manusia dengan babi
melalui analisa ilmuan medis. 2.
Mengetahui secara jelas mengenai praktek transplantasi serta xenotransplantasi
dalam dunia kedokteran 3.
untuk mengkaji pendapat para ulama mengenai khilafiyah hukum transplantasi
dan xenotransplantasi serta mencari ketetapan hukum Islam terhadap praktek xenotransplantasi organ babi terhadap organ manusia.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai pendapat para ahli biologi mengenai transplantasi dan xenotransplantasi.
2. Memberikan gambaran bagi masyarakat tentang pelaksanaan transplantasi dan
xenotransplantasi dalam dunia kedokteran. 3.
Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak yang ingin mengetahui ikhtilaf ulama dan hukum Islam mengenai xenotransplantasi dengan menggunakan
organ babi.
E. Review Studi Terdahulu
Pembahasan mengenai transplantasi sudah pernah dibahas sebelumnya oleh beberapa orang. Yang pertama adalah Puji Winarsih, dengan judul Wasiat
Transplantasi dan Donor Organ Tubuh Manusia dalam Perspektif Islam, Perbandingan Mazhab Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2003. Dalam skripsinya ini Puji berusaha untuk menjelaskan mengenai wasiat
seseorang agar nantinya salah satu organ tubuh orang tersebut didonorkan bagi yang membutuhkan. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa Islam membolehkan wasiat tersebut karena dapat membantu orang lain yang sangat membutuhkan.
Skripsi kedua adalah skripsi yang ditulis oleh Aris Dedy dengan judul Transplantasi Organ Tubuh Manusia menurut Pandangan Hukum Islam dan
Hukum Positif, Jurusan Perbandingan dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2003. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan pandangan hukum Islam dan
hukum positif terhadap masalah transplantasi organ tubuh manusia. Ada persamaan dan perbedaannya. Persamaannya ialah baik hukum Islam maupun
hukum positif membolehkan transplantasi organ tubuh manusia untuk tujuan kemanusiaan. Melarang untuk tujuan komersial diperjual-belikan.
Perbedaannya adalah bahwa hukum positif membolehkan transplantasi organ tubuh dari sesama manusia, baik dalam keadaan hidup sehat, dalam keadaan
koma, maupun dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan dalam hukum Islam membolehkan transplantasi organ tubuh manusia dari donor yang hidup sehat
dan donor yang sudah dinyatakan meninggal secara klinis dan yuridis. Berikutnya adalah Ahmad Fauzi, dengan judul skripsi Transplantasi
Kornea dalam Agama Budha, Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2006. Dalam skripsinya ini Fauzi menjelaskan bagaimana pandangan agama
Budha dalam menyikapi transplantasi kornea. Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa agama Budha tidak melarang transplantasi organ tubuh,
karena menolong penderita cacatkelainan organ tubuh adalah perbuatan baik. Dengan adanya perkembangan teknologi transplantasi kini terbuka kesempatan
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Sang Budha mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbuat baik yang membawa manfaat
bagi kesejahteraan semua makhluk hidup. Transplantasi organ dari orang hidup juga dapat dilakukan dengan tujuan
yang baik. Jadi, transplantasi organ tubuh yang berasal dari jenazah dan orang hidup dapat dilakukan dengan tujuan yang baik. Baik berarti tidak bertentangan
dengan etika Budhis. Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh tidak boleh dilakukan
dengan kekerasan dan dengan diperdagangkan. Kekerasaan bertentangan dengan ajaran cinta kasih dan kasih sayang. Dalam anguttara nikaya dijelaskan bahwa
organ tubuh merupakan salah satu barang yang tidak boleh diperdagangkan.
Adapun perbedaan skripsi penulis dengan skripsi-skripsi terdahulu terletak pada spesifikasi transplantasi yang dilakukan, yaitu transplantasi dengan
menggunakan organ tubuh hewan babi atau yang lebih dikenal dengan xenotransplantasi. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan pandangan
hukum Islam.
F. Metode Penelitian