2. Autotransplant autogeneictransplant, autologoustransplant, autograft:
transplant diperoleh dari individu yang sama; 3.
Xenotransplant xenogeneictransplant, heterologus transplant, heterograft xenograft :
transplant diperoleh dari donor yang tak sejenis.
10
Sehingga dalam pembahasan skripsi ini penulis akan membahas transplantasi yang diperoleh dari donor yang tak sejenis, atau disebut dengan
xenotransplantasi dengan obyek organ babi yang ditransplantkan kepada tubuh manusia menurut kajian hukum Islam. Sedangkan macam-macam organ yang
dapat ditransplantasikan adalah: a.
Transplantasi ginjal; b.
Transplantasi hati; c.
Transplantasi paru; d.
Transplantasi jantung; e.
Transplantasi kulit; f.
Transplantasi kornea; g.
Transplantasi tulang; h.
Transplantasi pembuluh darah; i.
Transplantasi pankreas.
11
D. Tujuan dan Manfaat Xenotransplantasi
10
Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary, ed., Problematika Hukum Islam Kontemporer Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, 2002, hal. 85
11
Diakses dari http:rudyct.comPPS702-ipb02201anita_esfandiari.htm., pada tanggal 20 Oktober 2009
Xenotransplantasi sebagai satu upaya untuk melepaskan manusia dari penderitaan yang secara biologis mengalami ke abnormalan atau menderita satu
penyakit yang mengakibatkan rusaknya fungsi satu organ, jaringan atau sel dengan menggunakan donor organ, jaringan atau sel dari hewan atau dengan kata
lain transplantasi yang dilakukan antar spesies. Pada dasarnya bertujuan untuk : 1.
Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya rusaknya jantung, ginjal, dan lain sebagainya.
2. Pemulihan kembali suatu organ, jaringan atau sel yang telah rusak atau
mengalami kelainan tetapi sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis, seperti pencangkokan sel atau jaringan dari hewan untuk pemulihan bibir sumbing.
12
Jika ditinjau dari segi tingkatan tujuannya, maka transplantasi bermaksud: 1.
Semata-mata pengobatan dari sakit atau cacat yang kalau tidak dilakukan dengan pencangkokan tidak akan menimbulkan kematian, seperti transplantasi
kornea dan bibir sumbing. 2.
Sebagai jalan terakhir, jika tidak dilakukan menimbulan kematian, seperti transplantasi ginjal, hati dan jantung.
13
Dengan demikian, manfaat Xenotransplantasi adalah sebagai suatu alternatif besar sebagai antisipasi terbatasnya pendonor terhadap pasien sehingga
dapat digantikan dengan pendonor antar spesies.
12
M. Sa’ad Ih., “Transplantasi dan Hukum Qiyas Delik Pelukaan Studi tentang Reformasi dan Perubahan Eksekusi”
dalam Chuzaimah T. Yanggo Problematika Hukum Islam Kontemporer, hal. 86
13
Ibid., h. 87
Di balik manfaat dan tujuan transplantasi yang merupakan suatu solusi bagi mereka yang membutuhkan transplantasi juga mempunyai beberapa kendala
dan salah satu kendala yang signifikan dari praktek transplantasi ini biasanya adalah terjanya rejeksi penolakan pada tubuh pasien terlebih pada praktek
xenotransplantasi yang obyek transnya adalah antar spesies, sehingga transplantasi sederharna paling baik dilakukan bila organ atau jaringan
penggantinya berasal dari tubuh sendiri karena memiliki struktur yang sama sehingga meminimalisir dari respon rejeksi akibat praktek transplantasi itu
sendiri.
BAB III GAMBARAN UMUM PRAKTEK