2.2. Etiologi Penyakit Kusta
Penyebab penyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae yang berbentuk batang panjang, sisi paralel dengan kedua ujung bulat, ukuran 0,3-0,5 mikron x 1-8
mikron. Basil ini berbentuk batang gram positif, tidak bergerak, tidak berspora, dapat tersebar atau dalam berbagai ukuran bentuk kelompok. Pada pemeriksaan langsung
secara mikroskopis, tampak bentukan khas adanya basil yang mengerombol seperti ikatan cerutu, sehingga disebut packet of cigars globi.
12
Basil ini diduga berkapsul tetapi rusak pada pewarnaan menggunakan karbon fukhsin. Organisme tidak tumbuh pada perbenihan
buatan.
13
Penyakit kusta bersifat menahun karena bakteri kusta memerlukan waktu 12-21 hari untuk membelah diri dan masa tunasnya rata-rata 2-5 tahun.
12,14
2.2.1. Pewarnaan
15
Untuk pewarnaan kuman kusta Basil Tahan Asam sering dipakai metode Ziehl’s Neelsen dengan cara :
a. Sediaan diletakkan di atas rak pewarna dan dituang karbon fukhsin.
b. Dipanaskan sampai keluar uap tidak boleh mendidih biarkan selama 3-5 menit.
c. Cuci dengan air.
d. Preparat dimasukkan dalam tabung berisi asam alkohol selama 3-5 detik sampai
warna merah dilepaskan oleh alkohol. e.
Cucilah dengan air ½ menit. f.
Preparat ditetesi atau dicelup dalam metilen biru 1 selama ½ - 2 menit. g.
Cuci dengan air.
Universitas Sumatera Utara
h. Biarkan kering dari air, kemudian preparat dapat diperiksa di bawah mikroskop.
Hasil pembacaan : BTA + : bewarna merah BTA - : bewarna biru
Untuk penilaian hasil pemeriksaan kuman pada sediaan apus preparat digunakan Indeks Bakteri Bacterial Index = BI dan Indeks Morfologi Morphological Index = MI.
Indeks Bakteri merupakan ukuran semikuantitatif kepadatan BTA dalam sediaan apus. Kegunaan BI adalah untuk membantu menentukan tipe penyakit kusta dan menilai hasil
pengobatan. Bakteri Mycobacterium leprae dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1. bakteri Mycobacterium leprae
Universitas Sumatera Utara
BACTERIAL INDEX BI
15
: -
: Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandangan. 1+ : 1 - 10 kuman BTA ditemukan dalam 100 lapangan pandangan.
2+ : 1 - 10 kuman BTA ditemukan dalam 10 lapangan pandangan. 3+ : 1 - 10 kuman BTA ditemukan dalam rata-rata 1 lapangan pandangan.
4+ : 10 - 100 kuman BTA ditemukan dalam rata-rata 1 lapangan pandangan. 5+ : 100 – 1000 kuma BTA ditemukan dalam rata-rata 1 lapangan pandangan.
6+ : 1000 kuman BTA ditemukan dalam rata-rata 1 lapangan pandangan.
MORPHOLOGICAL INDEX MI
15
: Jumlah M. leprae yang berbentuk utuh atau solid per 100 Mycobacterium leprae
a. Bentuk utuh solid dengan dinding yang tidak terputus dan menyerap zat warna
secara merata b.
Bentuk pecah-pecah atau terputus-putus fragmented dengan dinding terputus sebagian atau seluruhnya.
c. Bentuk butir-butir granulated: seperti titik-titik butir-butir tersusun membentuk
garis lurus atau berkelompok. d.
Bentuk globus : sejumlah kuman kusta 50 – 200 kuman yang utuh solid atau putus-putus fragmented atau butir-butir granulated berkelompok dalam suatu
bentuk ikatan atau lingkaran. e.
Bentuk kelompok clumps : sejumlah kuman kusta bentuk butir-butir granulated membentuk kelompok pulau-pulau tersendiri dengan lebih dari ± 500 BTA.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Struktur Antigen