2.4. Klasifikasi Penyakit Kusta
Setelah seseorang didiagnosis menderita kusta, maka tahap selanjutnya menentukan tipeklasifikasi penyakit kusta yang diderita. Penentuan tipe penyakit kusta
pada seorang penderita disebut klasifikasi penyakit kusta. Klasifikasi penyakit kusta bertujuan untuk menentukan jenis dan lamanya pengobatan penyakit, waktu penderita
dinyatakan Release from Treatment RFT.
2
2.4.1. Klasifikasi Internasional Madrid,1953:
18
a. Indeterminate I Terdapat kelainan kulit berupa makula berbentuk bulat yang berjumlah 1 atau 2. batas
lokasi dipantat, kaki, lengan, punggung pipi. Permukaan halus dan licin. b. Tuberkuloid T
Terdapat makula atau bercak tipis bulat yang tidak teratur dengan jumlah lesi 1 atau beberapa. Batas lokasi terdapat di pantat,punggung, lengan, kaki, pipi. Permukaan
kering, kasar sering dengan penyembuhan di tengah. c. Borderline B
Kelainan kulit bercak agak menebal yang tidak teratur dan tersebar. Batas lokasi sama dengan Tuberkuloid.
d. Lepromatosa L Kelainan kulit berupa bercak-bercak menebal yang difus, bentuk tidak jelas.
Berbentuk bintil-bintil nodule, macula-makula tipis yang difus di badan, merata di seluruh badan, besar dan kecil bersambung simetrik.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Klasifikasi Ridley-Jopling 1962
18
Klasifikasi ini banyak dipakai pada bidang penelitian yang mengelompokkan penyakit kusta menjadi 5 kelompok berdasarkan gambaran klinis, bakteriologis,
histopatologi, dan imunologis. a. Tipe Tuberkuloid tuberkuloid TT
Lesi berupa bercak makuloanestetik dan hipopigmentasi yang terdapat di semua tempat terutama pada wajah dan lengan, kecuali: ketiak, kulit kepala scalp,
perineum dan selangkangan. Batas lesi jelas berbeda dengan warna kulit disekitarnya. Hipopigmentasi merupakan gejala yang menonjol. Lesi dapat mengalami
penyembuhan spontan atau dengan pengobatan selama tiga tahun.
19
b. Tipe Borderline Tuberkuloid BT Gejala pada lepra tipe BT sama dengan tipe TT, tetapi lesi lebih kecil, tidak disertai
adamya kerontokan rambut, dan perubahan saraf hanya terjadi pembengkakan.
19
c. Tipe Mid Borderline BB Pada pemeriksaan bakteriologis ditemukan beberapa hasil, dan tes lepromin
memberikan hasil negatif. Lesi kulit berbentuk tidak teratur, terdapat satelit yang mengelilingi lesi, dan distribusi lesi asimetris. Bagian tepi dari lesi tidak dapat
dibedakan dengan jelas terhadap daerah sekitarnya. Gejala-gejala ini disertai adanya adenopathi regional.
19
Universitas Sumatera Utara
d. Tipe Borderline Lepromatous BL Lesi pada tipe ini berupa macula dan nodul papula yang cenderung asimetris.
Kelainan syaraf timbul pada stadium lanjut. Tidak terdapat gambaran seperti yang terjadi pada tipe lepromatous yaitu tidak disertai madarosis, keratitis, uslserasi
maupun facies leonine.
19
e. Tipe Lepromatosa LL lesi menyebar simetris, mengkilap berwarna keabu-abuan. Tidak ada perubahan pada
produksi kelenjar keringat, hanya sedikit perubahan sensasi. Pada fase lanjut terjadi madarosis rontok dan wajah seperti singa, muka berbenjol-benjol facies leonine
19
Berikut ini adalah gambar penderita kusta menurut Ridley-Jopling :
Gambar 2.2. Penderita Kusta Tipe Tuberkuloid Bordeline
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3.Penderita Kusta Tipe Lepramatosa Gambar 2.4. Penderita Kusta Tipe L.L dan B.L.
Gambar 2.5. Penderita Kusta Tipe B.B dan B.T.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Klasifikasi WHO 1982 yaitu;