6.5. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Tipe Kusta
Proporsi penderita penyakit kusta berdasarkan tipe kusta yang dirawat inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Medan Belawan tahun 2008 dapat dilihat sebagai
berikut:
36.6
63.4 MB
PB
Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Tipe Kusta Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang
Medan Belawan Tahun 2008
Berdasarkan gambar 6.5. dapat diketahui bahwa proporsi penderita kusta berdasarkan tipe kusta lebih tinggi tipe MB 63,4 dibandingkan tipe PB 36,6.
Hal ini kemungkinan terjadi karena jangka waktu pengobatan yang cukup lama sekitar 2 tahun untuk tipe kusta MB yang menyebabkan banyak penderita drop out
sehingga kuman kusta aktif kembali yang dapat memperburuk keadaan dan menularkan penyakit kusta ke orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutahaean.N. 2008 di RS Kusta Hutasalem Laguboti pada tahun 2006-2007 dengan desain case
series, yang mendapatkan proporsi penderita penyakit kusta dengan tipe MB 61,6 dan tipe PB 38.4.
9
Hasil penelitian ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Watjito 2003 di Wilayah Kabupaten Demak pada tahun 2003 menggunakan metode survei
dengan pendekatan cross sectional, yang mendapat proporsi penyakit kusta dengan tipe MB 81,8 dan tipe PB 18,2.
26
6.6. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Tingkat
Kecacatan
Proporsi penderita penyakit kusta berdasarkan tingkat kecacatan yang dirawat inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Medan Belawan tahun 2008 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
26.7
73.3 Tingkat 1
Tingkat 2
Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Tingkat Kecacatan Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Kusta Pulau
Sicanang Medan Belawan Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.6. dapat diketahui bahwa proporsi penderita kusta berdasarkan tingkat kecacatan lebih tinggi adalah tingkat 1 73,3 dibandingkan tingkat
2 26,7. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutahaean.N.
2008 di RS Kusta Hutasalem Laguboti pada tahun 2006-2007 dengan desain case series, yang mendapatkan proporsi tingkat kecacatan penderita yang paling tinggi adalah
tingkat 0 yaitu 47,2 dan yang paling rendah adalah tingkat 1 yaitu 24,0.
9
6.7.
Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Status Akhir Pengobatan
Proporsi penderita penyakit kusta berdasarkan status akhir pengobatan yang
dirawat inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Medan Belawan tahun 2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
91 9
RFT Non RFC
Gambar 6.7. Diagram Pie Proporsi Penderita Penyakit Kusta Berdasarkan Status Akhir Pengobatan Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Kusta Pulau
Sicanang Medan Belawan Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.7. dapat diketahui bahwa proporsi penderita penyakit kusta berdasarkan status akhir pengobatan lebih tinggi adalah status pengobatan RFT Release
from Treatment 91 dibandingkan status pengobatan Non RFC Release from Control 9.
Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya kemauan dan keteraturan berobat dari penderita kusta serta motivasi dan pengawasan dari petugas kesehatan. Dari segi sosial,
penderita kusta cenderung malu dan merasa dikucilkan dalam pergaulan sehingga termotivasi untuk berobat sampai sembuh.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hutahaean.N. 2008 di RS Kusta Hutasalem Laguboti tahun 2006-2007 dengan desain case series, yang
mendapat proporsi penderita penyakit kusta berdasarkan status akhir pengobatan tertinggi adalah RFT 91,2 dari 125 penderita.
9
Hasil penelitian ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Surya.D.M. 2003 di Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam dengan menggunakan
desain cross sectional mendapat status akhir pengobatan penderita kusta terbanyak adalah RFT yaitu 79,3.
28
Universitas Sumatera Utara
6.8. Umur Berdasarkan Status Akhir Pengobatan