Umur Penderita DM dengan Komplikasi Jenis Kelamin Penderita DM dengan Komplikasi

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Sosiodemografi Penderita DM dengan Komplikasi

6.1.1. Umur Penderita DM dengan Komplikasi

Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RS Vita Insani Pematangsiantar tahun 2011 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.1. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Umur di RS Vita Insani Pematangsiantar Tahun 2011 Berdasarkan gambar 6.1. di atas dapat diketahui bahwa proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan umur tertinggi terdapat pada kelompok umur 51- 60 tahun yaitu 33,3 dan proporsi terendah terdapat pada kelompok umur ≤40 tahun yaitu 5,7. 33,3 30,9 15,5 14,6 5,7 Umur 51-60 tahun 61-70 tahun 70 tahun 41-50 tahun ≤ 40 tahun Universitas Sumatera Utara Salah satu faktor risiko terjadinya DM adalah usia 40 tahun, karena pada usia ini umumnya manusia mengalami penurunan fungsi fisiologis dengan cepat, sehingga terjadi defisiensi sekresi insulin karena gangguan pada sel beta prankreas dan resistensi insulin. 25 Hal ini sesuai dengan penelitian Hutagalung 2009 di RSUD Dr. R. M. Djoelham Binjai tahun 2006-2008, diperoleh proporsi tertinggi penderita DM terdapat pada kelompok umur 40 tahun yaitu 92,89. 42

6.1.2. Jenis Kelamin Penderita DM dengan Komplikasi

Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RS Vita Insani Pematangsiantar tahun 2011 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RS Vita Insan Pematangsiantari Tahun 2011 65,0 35,0 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 6.2. di atas dapat diketahui bahwa proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah pada perempuan 65,0 dan proporsi terendah adalah laki-laki 35,0. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irianti 2004 di RSU Kisaran Kabupaten Asahan tahun 2001-2002, diperoleh bahwa proporsi perempuan yang menderita DM lebih banyak yaitu 58,8 daripada yang berjenis kelamin laki-laki 41,2. 43 Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adnyana 2006 di Poliklinik Rumah Sakit Sanglah Denpasar yang mendapatkan proporsi laki-laki yang menderita DM lebih banyak yaitu 65,0 daripada yang berjenis kelamin perempuan yaitu 35,0. 44 Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan kejadian DM antara laki-laki dan perempuan.

6.1.3. Suku Penderita DM dengan Komplikasi