Komplikasi Mikrovaskular 1. Retinopati Diabetik Kerusakan Mata 2. Nefropati Diabetik Kerusakan Ginjal

Data di Amerika menunjukkan bahwa insiden SHH sebesar 17,5 per 100.000 penduduk. SHH lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki- laki. Angka mortalitas pada kasus SHH cukup tinggi , sekitar 10-20. 35

2.6.2. Komplikasi Kronik

Terdapat banyak komplikasi jangka panjang pada DM. Sebagian besar disebabkan langsung oleh tingginya konsentrasi glukosa darah. Komplikasi DM tersebut hampir mengenai semua organ tubuh. 18 Komplikasi kronis ini berkaitan dengan gangguan vaskular, yaitu: komplikasi mikrovaskular dan komplikasi makrovaskular. 18 a. Komplikasi Mikrovaskular a.1. Retinopati Diabetik Kerusakan Mata Komplikasi jangka panjang DM yang sering dijumpai adalah gangguan penglihatan. Ancaman paling serius terhadap penglihatan adalah retinopati diabetik, atau kerusakan pada retina karena tidak mendapatkan oksigen. Retina adalah jaringan yang aktif bermetabolisme dan pada hipoksia kronis akan mengalami kerusakan secara progresif dalam struktur kapilernya, membentuk mikroaneurisma, dan memperlihatkan bercak-bercak perdarahan. Terbentuk jaringan-jaringan infark jaringan yang mati yang diikuti neuvaskularisasi pembentukan pembuluh baru, bertunasnya pembuluh-pembuluh lama. Sayangnya pembuluh-pembuluh baru dan tunas-tunas dari pembuluh lama berdinding tipis dan sering hemoragik, menyebabkan aktivasi sistem inflamasi dan pembentukan jaringan parut di retina. Edema interstisial terjadi dan tekanan intaokulus meningkat, yang menyebabkan kolapsnya kapiler dan Universitas Sumatera Utara saraf yang tersisa sehingga terjadi kebutaan. DM juga berkaitan dengan peningkatan katarak dan glaukoma. 18 Pada stadium awal retinopati dapat diperbaiki dengan kontrol gula darah yang baik, sedangkan pada kelainan sudah lanjut hampir tidak dapat diperbaiki hanya dengan kontrol gula darah, malahan akan menjadi lebih buruk apabila dilakukan penurunan kadar gula darah yang terlalu singkat. 30 Retinopati diabetik terjadi pada penderita DM tipe 1 maupun tipe 2. Retinopati diabetik berkembang hampir pada semua penderita DM tipe 1 dan juga pada 77 lebih penderita DM tipe 2 yang bertahan hidup lebih dari 20 tahun. WHO menyatakan bahwa pada tahun 2002 retinopati diabetik bertanggung jawab atas 4,8 dari 37 juta kasus kebutaan di seluruh dunia. 38 DM adalah penyebab nomor satu kebutaan di Amerika Serikat. Retinopati dabetik juga bertanggung jawab atas sekitar 10.000 kasus kebutaan setiap tahunnya di Amerika Serikat. 18

a.2. Nefropati Diabetik Kerusakan Ginjal

Nefropati diabetik merupakan salah satu penyebab kematian terpenting pada DM yang lama. Nefropati diabetik merupakan istilah yang mencakup semua lesi yang terjadi di ginjal pada DM. 18 Lesi awalnya adalah hiperfiltrasi glomerulus peningkatan laju filtrasi glomerulus yang menyebabkan penebalan difusi pada membran basal glomerulus, bermanifestasi sebagai mikroalbuminuria albumin dalam urin 30-300 mghari, merupakan tanda sangat akurat terhadap kerusakan vaskular secara umum yang menjadi prediktor kematian akibat penyakit kardiovaskular. Albuminuria persisten albumnin urin 300 mghari awalnya disertai dengan GFR Glomerular Filtration Rate yang normal, namun setelah terjadi protenuria berlebih Universitas Sumatera Utara protein dalam urin 0,5 g24 jam, GFR menurun secara progresif dan terjadi gagal ginjal. 30 Telah diperkirakan bahwa sekitar 35 hingga 45 pasien DM tipe 1 akan berkembang menjadi gagal ginjal kronik dalam waktu 15 hingga 25 tahun setelah awitan DM. Individu dengan DM tipe 2 lebih sedikit yang berkembang menjadi gagal ginjal kronik sekitar 10 hingga 20 dengan insidensi mendekati 50. 14 Nefropati diabetik adalah penyebab nomor satu gagal ginjal di Amerika Serikat dan negara- negara barat lainnya. 18

a.3. Neuropati Diabetik Kerusakan Saraf