BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan rancangan pre and post test control group, yakni dengan melakukan
observasi awal sebelum diberikan perlakuan dan observasi setelah diberikan perlakuan pada kelompok I, penyuluhan dengan metode ceramah dan kelompok II,
penyuluhan dengan metode ceramah dibantu demonstrasi dan simulasi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas, yang terletak di Jalan Garu II B Medan.
Waktu penelitian adalah mulai dilakukan bulan Januari sampai Juni 2012.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kader posyandu bagian penyuluhan di tujuh kelurahan wilayah kerja Puskesmas Amplas yang berjumlah 69 orang. Oleh
karena keterbatasan waktu dan tenaga diambil secara random 2 kelurahan yaitu Kelurahan Harjosari dan Kelurahan Siti Rejo II.
3.3.2. Sampel
30
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Evy Delianty Sinaga, skor indeks plak setelah penyuluhan pada murid SD Negeri di Medan
menunjukkan ada penurunan indeks plak. Rata-rata penurunan indeks plak 1,1 dengan standard deviasi SD 0,55. Diasumsikan dengan program penyuluhan metode
pengembangan ada penurunan skor plak menjadi lebih besar yaitu 1,5. Rumus besar sampel pengukuran data kuantitatif :
2ơ µ
2 2
- µ
1
n = besar sampel masing-masing kelompok
2
µ
1
µ = perkiraan mean populasi hasil kelompok satu standard = 1,1
2
ơ = prakiraan standard deviasi populasi hasil = 0,55
= perkiraan mean populasi hasil = 1,5
fα , β = dari table harga fα , β dengan α = 0,1 dan β = 0,1 = 8,6
20,55 1,5-1,1
2 2
= 32,518 Jadi, pada penelitian ini setiap kelompok yang diperiksa anak balita berjumlah
35 orang dan 5 orang kader posyandu karena setiap kader akan menyuluh 7 orang ibu balita sehingga dibutuhkan 35 orang ibu balita pengunjung posyandu.
3.4. Metode Pengumpulan Data
n =
n = x fα,β
x 8,6
Universitas Sumatera Utara
Data penelitian ini adalah data tentang pengetahuan diperoleh dari responden yaitu kader dan ibu balita pengunjung posyandu secara langsung melalui pretest dan
postest dengan mengisi kuesioner dan kebersihan gigi dan mulut anak balita diperiksa dengan alat bantu kaca mulut dan sonde serta indeks plak dari Silness dan Löe
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian
1. Variabel independen : pengetahuan kader, pengetahuan ibu pengunjung
posyandu dan indeks plak anak balita sebelum penyuluhan. 2.
Variabel dependen : pengetahuan kader, pengetahuan ibu pengunjung
posyandu dan indeks plak anak balita sesudah penyuluhan. 3.
Variabel intervensi : penyuluhan dengan metode ceramah dan
pengembangan.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Variabel independen :
a. Pengetahuan kader yaitu hal-hal mengenai kesehatan gigi dan mulut
yang diketahui oleh kader sebelum penyuluhan. b.
Pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu yaitu hal-hal mengenai
kesehatan gigi dan mulut yang diketahui oleh ibu balita sebelum penyuluhan.
c. Indeks plak adalah status kebersihan gigi anak balita sebelum
penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel dependen :
a. Pengetahuan kader yaitu hal-hal mengenai kesehatan gigi dan mulut
yang diketahui oleh kader sesudah penyuluhan. b.
Pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu yaitu hal-hal mengenai
kesehatan gigi dan mulut yang diketahui oleh ibu balita sesudah penyuluhan.
c. Indek plak adalah status kebersihan gigi anak balita sesudah
penyuluhan.
3. Variabel intervensi :
a. Penyuluhan ceramah adalah cara memberikan penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut secara lisan disertai dengan tanya jawab. b.
Penyuluhan pengembangan adalah cara memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara lisan disertai dengan demonstrasi dan
simulasi sikat gigi oleh peserta penyuluhan. 3.6. Prosedur Penelitian
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan indeks plak :
Pertama dokter gigi melakukan penyuluhan metode ceramah kepada kader- kader, selama 20 menit tentang struktur dan kesehatan gigi dan mulut lalu masing-
masing kader diberikan kuesioner pertanyaan mengenai materi penyuluhan sebelum
Universitas Sumatera Utara
dan sesudah penyuluhan oleh dokter gigi. Kemudian kader melakukan penyuluhan dengan metode ceramah kepada 7 orang ibu balita pengunjung posyandu yang
mempunyai anak balita selama 20 menit yang dipantau dokter gigi. Ibu kader diberikan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan dan peneliti memeriksa gigi
anak balitanya sebelum penyuluhan metode ceramah oleh kader dan setelah 1 minggu penyuluhan oleh kader metode ceramah.
Prosedur penelitian : 1.
Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah selama 20 menit Langkah 1 : penyuluhan oleh dokter gigi kepada kader metode ceramah
O
A1
→ X
A1
→ O Keterangan :
A2
O
A1
X : Diukur skor pengetahuan kader sebelum dilakukan penyuluhan oleh
dokter gigi.
A1
O : Penyuluhan oleh dokter gigi dengan metode ceramah
A2
: Skor pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan oleh dokter gigi.
Langkah 2 : Penyuluhan oleh kader kepada ibu balita pengunjung posyandu selama 20 menit
O
A3
→ X
A2
→ O
A4
O
A5
O Keterangan :
A6
Universitas Sumatera Utara
O
A3
XA2 : Penyuluhan oleh kader dengan metode ceramah : Diukur skor pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu sebelu
dilakukan penyuluhan oleh kader
OA4 : Diukur skor pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu setelah dilakukan penyuluhan
OA : Diukur skor plak anak balita ibu pengunjung posyandu sebelum dilakukan penyuluhan oleh kader
OA6 : Diukur skor plak anak balita pengunjung posyandu setelah 1 minggu penyuluhan oleh kader
a. Kelompok penyuluhan dengan metode pengembangan
Langkah 1 : penyuluhan oleh dokter gigi kepada kader metode pengembangan dengan ceramah selama 10 menit, diikuti
demontrasi menyikat gigi dan simulasi menyikat gigi selama 10 menit.
O
B1
→ X
B1
→ O Keterangan :
B2
O
B1 :
X Skor pengetahuan kader sebelum dilakukan penyuluhan oleh
dokter gigi.
B1 :
Penyuluhan oleh dokter gigi kepada kader dengan metode pengembangan yakni ceramah selama 10 menit, demontrasi dan
simulasi selama 10 menit
Universitas Sumatera Utara
O
B2
Langkah 2 : penyuluhan oleh kader kepada ibu balita pengunjung posyandu : Skor pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan oleh
dokter gigi.
O
B3
→ X
B2
→ O O
B4 B5
O Keterangan :
B6
OB3 : Skor pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu sebelum dilakukan penyuluhan oleh kader dengan metode pengembangan
XB2 : Penyuluhan oleh kader kepada ibu balita metode pengembangan yaitu ceramah 10 menit, demontrasi dan simulasi selama 10 menit
OB4 : Skor pengetahuan ibu balita pengunjung posyandu setelah dilakukan penyuluhan dengan metode pengembangan
OB5 : Skor plak anak balita ibu pengunjung posyandu sebelum dilakukan penyuluhan oleh kader dengan metode pengembangan
OB6 : Skor plak anak balita pengunjung posyandu setelah 1 minggu
penyuluhan oleh kader
dengan metode
pengembangan
3.7. Pengolahan dan Analisis Data
Semua isian dalam kuesioner diperiksa kembali apakah isian telah dijawab semua. Pengolahan dilakukan dengan cara manual. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan jumlah jawaban yang benar. Jumlah pertanyaan yang diberikan adalah 20
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan dengan nilai tertinggi adalah 100 apabila semua pertanyaan dijawab dengan benar dan nilai terendah adalah 0 adalah apabila tidak ada pertanyaan yang
dapat dijawab dengan benar. Skor pengetahuan yang diperoleh dihitung sebagai berikut:
Jumlah jawaban yang benar Skor Pengetahuan
= x 100
Jumlah soal Cara menghitung skor indeks plak pada anak balita :
Jumlah seluruh skor dari empat permukaan Untuk satu gigi
= 4
Jumlah skor indeks plak Untuk keseluruhan gigi =
6 gigi Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer :
Untuk melakukan analisis data, semua data diuji apakah terdistribusi normal dengan uji Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian menunjukkan
semua data terdistribusi normal, lalu dilanjutkan dengan : 1.
Uji t berpasangan a
Rata-rata skor pengetahuan kader sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah dan metode pengembangan.
b Rata-rata skor pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan oleh kader. c
Rata-rata skor kebersihan gigi dan mulut anak balita sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah 1 minggu penyuluhan yang dilakukan oleh
kader.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji t tidak berpasangan
a Selisih rata-rata pengetahuan kader sebelum dan sesudah penyuluhan
dengan metode ceramah dan metode pengembangan. b
Selisih rata-rata skor pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan oleh kader dengan metode ceramah dan metode
pengembangan . b
Selisih rata-rata skor indeks plak anak balita sebelum dan seminggu setelah penyuluhan dengan metode ceramah dan metode pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Amplas yang memiliki 7 Kelurahan Kelurahan Harjosari I, Kelurahan Harjosari II, Kelurahan Siti Rejo II,
Kelurahan Siti Rejo III, Kelurahan Amplas, Kelurahan Timbang Deli, Kelurahan Bangun Mulia dan 1 Puskesmas Induk serta 4 Puskesmas Pembantu Pustu Amplas,
Pustu Harjosari, Pustu Bangun Mulia dan Pustu Timbang Deli. Puskesmas Amplas terletak di Jalan Garu II-B Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
Kecamatan Medan Amplas memiliki batas-batas wilayah : a.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor b.
Sebelah timur berbatasan dengan Tanjung Morawa c.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai d.
Sebelah selatan berbatasan dengan Patumbak Wilayah kerja Puskesmas Amplas dengan luas wilayah 1.377,3 Ha
mempunyai jumlah penduduk 134,303 jiwa. Di Kecamatan Medan Amplas terdapat 76 posyandu yaitu di Kelurahan Harjosari I 13 posyandu, di Kelurahan Siti Rejo II 9
posyandu, di Kelurahan Amplas 6 posyandu, di Kelurahan Siti Rejo III 9 posyandu, di Kelurahan Harjosari II 14 posyandu, di Kelurahan Timbang Deli 15 posyandu, dan
di Kelurahan Bangun Mulia 10 posyandu.
Universitas Sumatera Utara