Alat Bantu dan Media Penyuluhan Materi Penyuluhan

2. Metode Two Way Methode Metode Dua Arah Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran. Yang termasuk dalam metode ini adalah : wawancara, demonstrasi, sandiwara, simulasi, curah pendapat, permainan peran role playing dan tanya jawab.

2.2.3. Alat Bantu dan Media Penyuluhan

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat atau perlengkapan yang diperlukan penyuluh guna memperlancar kegiatan penyuluhan. Alat bantu lebih sering disebut alat peraga yang merupakan alat atau benda yang dapat diamati, didengar, diraba atau dirasakan oleh indera manusia yang berfungsi sebagai alat untuk memperagakan dan atau menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses penyuluhan Notoatmodjo, 2005. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh penyuluh, baik melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga sasaran mendapat pengetahuan yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatan. Menurut bentuknya media penyuluhan dibedakan atas : 1. Media visual : media yang sifatnya dapat dilihat slide, transparansi 2. Media audio : media yang sifatnya dapat didengar radio 3. Media audiovisual : media yang dapat didengar dan dilihat televisi, film 4. Media tempat memperagakan papan tulis, papan tempel, OHP, papan planel 5. Media pengalaman nyata atau media tiruan simulasi, benda nyata 6. Media cetakan buku bacaan, leaflet, folder, poster, brosur. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmojo 2007 untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat perlu adanya suatu alat peraga agar tercapai tujuan pendidikan yaitu : 1. Menanamkan pengetahuanpengertianpendapat, dan konsep-konsep. 2. Mengubah sikap dan persepsi 3. Menanamkan tingkah lakukebiasaan yang baru.

2.2.4. Materi Penyuluhan

Menurut Depkes 2011 materi penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di posyandu adalah : 1. Bersihkan selalu gusi dan lidah bayi setelah diberi susu dengan kain kasa yang dibasahi air hangat. 2. Setelah gigi anak mulai tumbuh biasakan ibu membersihkan gigi anak dengan kain kasa. 3. Setelah anak dapat berjalan anak dibantu ibu menyikat gigi. Ibu berada dibelakang anak, satu tangan menyangga kepala anak. 4. Setelah anak senang menyikat gigi, biarkan anak menyikat gigi sendiri orangtua mengawasi. a. Biasakan anak menyikat giginya 2 kali sehari b. Pagi setelah sarapan dan malam menjelang tidur c. Pakailah pasta yang mengandung fluoride d. Air yang digunakan adalah air hangat Universitas Sumatera Utara 5. Ajaklah anak menyukai makanan yang menyehatkan gigi. 6. Kurangi makanan yang merusak gigi. Berkumurlah setelah makan dengan air matang. 7. Periksalah gigi anak secara berkala 6 bulan sekali ke petugas kesehatan.

2.3. Perilaku