8. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek bukan merupakan elemen kas, karena investasi jangka pendek tidak dapat secara langsung
dipakai sebagai alat pembayaran pada setiap saat dan tidak dapat disetorkan ke rekening giro di bank.
9. Piutang Wesel
Piutang wesel tidak dapat digolongkan ke dalam elemen kas sebelum dapat diuangkan atau ditagihkan oleh pihak bank.
10. Bank Overdraft
Bank overdraft timbul apabila perusahaan telah melakukan pembayaran dengan check melebihi saldo rekening giro di
bank, sehingga catatan kas di bank yang diselenggarakan perusahaan bersaldo kredit. Sehingga bank overdraft tidak
boleh disajikan sebagai elemen pengurang kas dan harus disajikan sebagai hutang lancar.
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Kas
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan kas bisa melalui penerimaan dan pengeluaran kas. Perubahan yang menambah dan
mengurangi kas dan dikatakan sebagai sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Supriyono 1986 : 10 sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari berbagai sumber
antara lain sebagai berikut: 1.
Penjualan tunai
2.
Penagihan piutang
3. Penerimaan kas lain-lain, misalnya dari penjualan barang dan
jasa lainnya
4.
Pinjaman-pinjaman pihak lain
5.
Setoran pemilik
Sedangkan pembayaran atau pengeluaran kas perusahaan umumnya disebabkan karena adanya transaksi-transaksi seperti:
1. Membeli barang dagangan atau bahan
2. Membayar biaya-biaya
3. Pembayaran untuk memperoleh barang dan jasa lain-lainnya
4. Membayar hutang
5. Membayar dividen atau pengambilan modal
2.1.2.3 Perputaran Kas
Menurut Kasmir 2008 : 140 perputaran kas merupakan usaha untuk mengukur tingkat ketersediaan kas dalam membayar tagihan
utang dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan karena tingkat perputaran kas
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan kecepatan arus kas dan kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Dalam mengukur tingkat perputaran
kas, sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan.
Menurut Subramanyam 2010 : 45, perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung dengan rumus:
Semakin tinggi perputaran kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kas, dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran
maka semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya kas yang berhenti atau tidak dipergunakan.
2.1.3 Piutang 2.1.3.1 Pengertian Piutang
Menurut Supriyono 1986 : 71, piutang merupakan semua hak atau klaim perusahaan untuk menerima sejumlah kas di masa yang akan
datang sebagai akibat kejadian pada masa lalu. Pengertian piutang seperti tersebut diatas lebih sempit jika
dibandingkan dengan pengertian piutang dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari pengertian piutang meliputi semua hak atau
Perputaran Kas =
Penjualan ����−���� ��� ��� ������ ���
Universitas Sumatera Utara
klaim perusahaan untuk untuk menerima sejumlah kas, barang atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.
2.1.3.2 Klasifikasi Piutang
Menurut Supriyono 1986 : 72, piutang dapat digolongkan dengan menggunakan beberapa dasar sebagai berikut:
1. Berdasar Jangka Waktu
Berdasarkan jangka waktunya piutang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Piutang Lancar atau Piutang Jangka Pendek
Piutang lancar atau piutang jangka pendek meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu
periode akuntansi atau kurang, terhitung sejak tanggal neraca yang bersangkutan.
b. Piutang Jangka Panjang
Piutang jangka panjang meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu periode
akuntansi terhitung sejak tanggal neraca yang bersangkutan.
2. Atas Dasar Transaksi Penyebabnya
Atas dasar transaksi yang menyebabkan timbulnya piutang, dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Piutang Dagang atau Piutang Usaha
Universitas Sumatera Utara
Piutang dagang atau piutang usaha meliputi semua piutang yang timbul karena:
1 Penjualan barang dagangan
2 Penjualan produk selesai
3 Penjualan jasa yang merupakan produk utama
perusahaan b.
Piutang Non Dagang atau Piutang di Luar Usaha Piutang dagang atau piutang di luar usaha meliputi semua
piutang yang terjadinya bukan karena transaksi: 1
Penjualan barang dagangan 2
Penjualan produk selesai 3
Penjualan jasa yang merupakan produk utama perusahaan
Adapun transaksi yang menyebabkan timbulnya piutang bukan usaha antara lain:
1 Penjualan aktiva tetap
2 Pemberian pinjaman
3 Pembayaran pajak yang terlalu besar
4 Ganti rugi dari perusahaan asuransi yang belum
diterima 5
Penjualan modal saham 6
Dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
3. Atas Dasar Ada Tidaknya Kesanggupan Tertulis
Atas dasar ada tidaknya kesanggupan tertulis, piutang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Piutang Wesel atau Wesel Tagih, meliputi semua piutang
yang didukung dengan kesanggupan tertulis untuk membayar piutang tersebut pada tanggal tertentu.
2. Piutang Non Wesel, meliputi semua piutang yang tidak
didukung kesanggupan tertulis untuk membayar piutang tersebut pada tanggal tertentu. Piutang non wesel sering
disebut dengan istilah piutang saja.
2.1.3.3 Perputaran Piutang