Bentuk atau Elemen Persediaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

2.1.4.2 Bentuk atau Elemen Persediaan

Bentuk atau elemen persediaan umumnya tergantung pada karakteristik dari suatu perusahaan yaitu: 1. Perusahaan dagang memiliki elemen persediaan berupa persediaan barang dagangan, yaitu barang dagangan yang dimiliki perusahaan atau belum dijual pada saat atau tanggal tertentu. Barang dagangan dibeli perusahaan dari pihak lain dalam keadaan telah siap dijual tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut. 2. Perusahaan manufaktur memiliki elemen persediaan sebagai berikut: a. Persediaan Produk Selesai Persediaan produk selesai adalah produk selesai yang dimiliki perusahaan atau belum dijual pada tanggal tertentu. b. Persediaan Produk dalam Proses Persediaan produk dalam proses adalah produk dalam proses yang dimiliki perusahaan pada tanggal tertentu, yang telah dimasukkan ke dalam proses pengolahan tetapi belum selesai diolah. c. Persediaan Bahan Persediaan bahan atau sering disebut dengan persediaan bahan mentah adalah meliputi bahan baku dan bahan Universitas Sumatera Utara penolong yang dimiliki perusahaan atau belum dimasukkan di dalam pengolahan produk pada tanggal tertentu.

2.1.4.3 Perputaran Persediaan

Menurut Kasmir 2008 : 180 perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan inventory ini berputar dalam satu periode. Perputaran persediaan dapat pula diartikan sebagai rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. Menurut Subramanyam 2010 : 45 perputaran persediaan dalam satu periode dapat dihitung dengan rumus: Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila perputaran persediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan ����−���� ���������� Universitas Sumatera Utara 2.1.5 Likuiditas 2.1.5.1 Pengertian Likuiditas Menurut Subramanyam 2010 : 10 likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas perusahaan serta komponen asset dan kewajiban lancarnya. Menurut Munawir 2002 : 31 likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Likuiditas juga merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar, besarnya perbandingan atau rasio terbaik antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah sekitar 2 : 1. Angka tersebut tidaklah mutlak, besarnya ratio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan keuangan masing-masing.

2.1.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

Menurut Munawir 2004 : 32 ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan likuiditas perusahaan: 1. Besarnya Investasi pada Aktiva Tetap Dibandingkan dengan Seluruh Dana Jangka Panjang. Pemakaian dana untuk pembelian aktiva tetap adalah salah satu sebab utama dari keadaan tidak likuid. Apabila makin Universitas Sumatera Utara banyak dana perusahaan yang dipergunakan untuk aktiva tetap, maka sifatnya untuk membiayai kebutuhan jangka pendek tinggal sedikit. Oleh sebab itu, rasio likuiditas menurun. Kemerosotan tersebut hanya dapat dicegah dengan menambah dana jangka panjang untuk menutup kebutuhan aktiva tetap yang meningkat. 2. Volume Kegiatan Perusahaan Peningkatan volume kegiatan perusahaan akan menambah kebutuhan dana untuk membiayai aktiva lancar. Sebagian dari kebutuhan tersebut dipenuhi dengan meningkatkan hutang-hutang, tetapi jika hal-hal lain tetap, investasi dana jangka panjang untuk membiayai tambahan kebutuhan modal kerja sangat diperlukan agar rasio dapat dipertahankan. 3. Pengendalian Aktiva Lancar Apabila pengendalian yang kurang baik terhadap besarnya investasi dalam piutang dan persediaan menyebabkan adanya investasi yang melebihi daripada yang seharusnya, maka sekali lagi rasio akan turun dengan tajam, kecuali apabila disediakan lebih banyak dana jangka panjang. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.3 Rasio Likuiditas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.

5 77 92

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

12 116 78

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 4 78

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Cover Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Reference Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2