Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual parsial lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan
hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel -1.459 2,83136, berdasarkan hal tersebut ho diterima dan ha
ditolak, artinya perputaran modal kerja X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.
4.1.4.4 Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square
adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, sebaliknya semakin kecil nilai R square, maka kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan pada penelitian ini lebih dari satu.
Dari hasil output SPSS, koefisien korelasi dan determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis pada nilai R dan Adjusted R Square. Berikut adalah tampilan tabel Model Summary
b
pada tabel.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .669
a
.448 .370
a. Predictors: Constant, kas, piutang, persediaan, modal kerja b. Dependent Variable: Likuiditas
Sumber : Output SPSS, 2012
Tabel menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,370 atau 37. Angka
ini mengindikasikan bahwa variasi dari kedua variabel independen sebesar 37 dan sisanya 63 100 - 37 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS Versi 17.0 maka dapat disimpulkan bahwa
perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan yang diukur dengan rasio
lancar CR. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil anaisis nilai t hitung t tabel yang memiliki makna bahwa semua H0 diterima dan Ha ditolak. Selain
pembuktian diatas, hal tersebut juga turut didasarkan pada hasil analisis koefisien korelasi antara variabel independen dan dependen tersebut diperoleh standardized
coefficients untuk perputaran kas sebesar 0,450; perputaran piutang sebesar 0,225; perputaran persediaan sebesar 0,166 dan perputaran modal kerja -0,310 yang
bermakna bahwa korelasi atau hubungan antara variabel dependen dan independen adalah hubungan yang negatif atau berbanding terbalik lemah. Hal
tersebut menunjukkan apabila tingkat perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan mengalami kenaikan maka tingkat likuditas dengan rasio
lancar mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan mengalami penurunan maka
tingkat likuiditas dengan rasio lancar mengalami kenaikan. Penjelasan secara rinci mengenai keempat variabel independen adalah
sebagai berikut: a.
Perputaran Kas mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung diperoleh sebesar 2,250 yang bermakna
nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,83136. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara