bumi, perusahaan dagang asing, perusahaan yang melakukan investasi dalam
bentuk bangun guna serah. Lebih dari itu, selain investasi yang dilakukan oleh pihak swasta dalam
negeri, investasi disini juga mencermati investasi yang dilakukan oleh pihak asing atau Penanaman Modal Asing PMA, selain dapat menyediakan kesempatan
kerja bagi para angkatan kerja yang semakin membludak di suatu daerah, efek multiplier dari investasi yang dilakukan oleh pihak asing ini cukup menjadikan
penerimaan di sektor perpajakan khususnya pajak atas karyawan PPh pasal 2126 maupun pajak penghasilan lain yang bersifat final di daerah tersebut
semakin meningkat. Dalam hal ini diperlukan adanya kerja sama dengan pemerintah daerah
untuk gencar mempromosikan daerahnya agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut, tentunya hal ini harus di dukung
dengan kondisi daerah yang kondusif, seperti jaminan tingkat keamanan, kebijakan pemerintah setempat birokrasi yang tidak berbelit-belit, sarana yang
memadai, letak yang strategis dan daya tarik lainnya yang lebih menjanjikan.
2.7. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Nasution 2003 yang merupakan penelitian ex post facto yang merupakan penelitian dari peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian dirunut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan pertumbuhan
penerimaan pajak penghasilan selama dasawarsa 1990-2000 di antaranya dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor-faktor
Universitas Sumatera Utara
Produk Domestik Bruto, Jumlah Wajib Pajak, dan Jumlah Kantor Pelayanan Pajak yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 2008 Nasution
melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh jumlah wajib pajak terhadap penerimaan PPh Orang Pribadi di Sumatera Utara, dengan memakai
variabel jumlah wajib pajak sebagai variabel bebas dan penerimaan PPh Orang Pribadi di Sumatera Utara sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan
jumlah wajib pajak berpengaruh positif terhadap Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Yogi Rahmayanti 2006 mengenai analisis potensi pajak menyatakan bahwa yang menentukan penerimaan pajak yaitu Tax
Rate, Tax Base GDP don Collection System. Dalam penelitian ini ditekankan
pada dua jenis pajak yang mempunyai peran yang signifikan terhadap penerimaan pajak di Indonesia yaitu PPh dan PPN. Salah satu hasil estimasi yang dilakukan
menunjukkan bahwa Tax Base GDP dan time trend trend waktu mempunyai hubungan yang positif terhadap penerimaan PPh. Hasil regresi menunjukkan
bahwa tax base mempunyai hubungan positif terhadap penerimaan PPh dengan koefisien sebesar 0,78 dan terhadap PPN dengan koefisien sebesar 1,156. ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan Tax Base GDP sebesar satu persen akan meningkatkan penerimaan PPh sebesar 0,78 persen dan penerimaan PPN sebesar
1,156 persen. Time trend trend waktu mempunyai hubungan yang positif dengan dengan penerimaan PPh dengan koefisien sebesar 0,53 persen dan
terhadap PPN dengan koefisien sebesar 0,37 persen. Immervoll 2005, Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi
terhadap Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Kontribusi Sekuriti Sosial di
Universitas Sumatera Utara
Eropa, dengan memakai variabel inflasi sebagai variabel bebas dan pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Kontribusi Sekuriti Sosial sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian menunjukkan Inflasi berpengaruh negatif terhadap Pajak Penghasilan Orang Pribadi.
Dalam penelitiannya Teera 2000 menganalisis determinan penerimaan pajak di Uganda, estimasi model dimana penerimaan pajak merupakan fungsi dari
pembangunan ekonomi dan struktur ekonomi. Ty = f Y,M,A,P,Ag,Mf,D,TR,T
Dimana : Ty =
Rasio Pajak terhadap PDB Y
= PDB per kapita
M =
Rasio impor terhadap PDB A =
Rasio Aid terhadap PDB P
= Kepadatan Penduduk
Ag =
Rasio Pertanian terhadap PDB Mf
= Rasio Manufaktur terhadap PDB
D =
Rasio Hutang Luar Negeri terhadap PDB TR
= Variabel Bayang diproxy ke tax ratio
T =
Time Trend Afdal 2005 tentang analisis kemampuan fiskal daerah dan kebijakan
dalam menghadapi sumber pendapatan daerah tanpa DBH minyak bumi di Kabupaten Kampar, adalah bahwa sumber pajak dan retribusi daerah bersifat
elastisitas terhadap pertumbuhan ekonomi PDRB setelah pemberlakuan UU 22 dan 25 tahun 1999 cukup besar yaitu 2,36.
Universitas Sumatera Utara
Oktivani 2007, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah wajib pajak dan jumlah pemeriksaan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Madiun, dengan memakai variabel jumlah wajib pajak dan jumlah pemeriksaan
pajak sebagai variabel bebas dan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebagai variabel terikat. Penelitian ini membuktikan bahwa jumlah wajib pajak
lebih dominan mempengaruhi penerimaan PPh Orang Pribadi bila dibandingkan dengan jumlah pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Orang
Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Madiun. Heru Kusmono 2011, dimana tujuan utama penelitian ini adalah untuk
menganalisis determinan penerimaan pajak di Indonesia. Penelitian ini mengemukakan bahwa Produk Domestik Brutto PDB, Inflasi, Suku Bunga
SBI dan wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Indonesia. Dari beberapa penelitian sebelumnya, peneliti membuat sedikit perubahan
dengan menambahkan variabel antara dalam melakukan penelitian, selain variabel bebas dan varibel terikat, dimana variabel ini berfungsi sebagai jembatan yang
mengkaitkan antara variabel bebas dan variabel terikat dimaksud.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konseptual